Indonesia di Mata Ganjar: Menuju pada Ramalan Masuk 5 Negara Besar Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024 yang didukung Partai Perindo, Ganjar Pranowo , menilai bahwa posisi ekonomi Indonesia saat ini sudah sesuai dengan proyeksi pemerintah yang akan masuk lima negara terbesar di dunia. Penilaian itu diungkapkannya ketika mendapat pertanyaan dari moderator tentang cara Ganjar melihat ekonomi Indonesia saat menjadi pembicara di Indonesia Data and Economic Conference Kata Data: Indonesia Rising, Kamis (20/7/2023).
"Maka kalo kita melihat posisi Indonesia hari ini adalah menuju pada ramalan itu (masuk dalam 5 besar negara ekonomi di Dunia)," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan proyeksi tersebut dinilai dari masifnya pembangunan infrastruktur yang bisa dirasakan masyarakat saat ini. Dia mencotohkan yakni, pembangunan jalan tol di sejumlah titik di Indonesia, terkhusus di Jawa Tengah yang menjadi wilayahnya.
"Kita bisa melihat jalan tol umpamanya mau ke Sumatra boleh, mau ke Jawa Tengah boleh. Jika Anda ketinggalan pesawat dan mau memakai jalur darat silakan menjajal tol di pantura, kira-kira berapa jam anda bisa sampai di tujuan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan dari adanya infrastruktur tersebut menimbulkan percepatan ekonomi yang signifikan. "Dari infrastruktur yang sudah ada, umpama ketika banyak pelabuhan dibangun, bandara juga dibangun maka kecepatan ekonomi kita makin tinggi karena perpindahan barang dan manusia lebih cepat," ujarnya.
Meski begitu, Ganjar menggarisbawahi masih adanya praktik-praktik yang menbuat Indonesia tidak mulus menuju target lima negara besar di Dunia. Di antaranya yakni masih adanya pungli, korupsi, dan birokrasi yang berbelit sehingga membuat perputaran bisnis atau investasi belum berjalan dengan baik.
"Kemudian kepastian hukum juga. Dan hari ini kemudian problem bisnis ini mesti agak didekatkan dengan penegakkan hukum," kata Ganjar.
Lihat Juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru Diprediksi 1 Januari 2025, Ini Daftar Lokasi Titik Kepadatan
"Maka kalo kita melihat posisi Indonesia hari ini adalah menuju pada ramalan itu (masuk dalam 5 besar negara ekonomi di Dunia)," kata Ganjar.
Ganjar mengungkapkan proyeksi tersebut dinilai dari masifnya pembangunan infrastruktur yang bisa dirasakan masyarakat saat ini. Dia mencotohkan yakni, pembangunan jalan tol di sejumlah titik di Indonesia, terkhusus di Jawa Tengah yang menjadi wilayahnya.
"Kita bisa melihat jalan tol umpamanya mau ke Sumatra boleh, mau ke Jawa Tengah boleh. Jika Anda ketinggalan pesawat dan mau memakai jalur darat silakan menjajal tol di pantura, kira-kira berapa jam anda bisa sampai di tujuan," ujarnya.
Lebih lanjut, Ganjar mengatakan dari adanya infrastruktur tersebut menimbulkan percepatan ekonomi yang signifikan. "Dari infrastruktur yang sudah ada, umpama ketika banyak pelabuhan dibangun, bandara juga dibangun maka kecepatan ekonomi kita makin tinggi karena perpindahan barang dan manusia lebih cepat," ujarnya.
Meski begitu, Ganjar menggarisbawahi masih adanya praktik-praktik yang menbuat Indonesia tidak mulus menuju target lima negara besar di Dunia. Di antaranya yakni masih adanya pungli, korupsi, dan birokrasi yang berbelit sehingga membuat perputaran bisnis atau investasi belum berjalan dengan baik.
"Kemudian kepastian hukum juga. Dan hari ini kemudian problem bisnis ini mesti agak didekatkan dengan penegakkan hukum," kata Ganjar.
Lihat Juga: Puncak Arus Balik Libur Nataru Diprediksi 1 Januari 2025, Ini Daftar Lokasi Titik Kepadatan
(uka)