Pelaku Usaha ASEAN-Kanada Didorong Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Selasa, 25 Juli 2023 - 12:31 WIB
loading...
Pelaku Usaha ASEAN-Kanada Didorong Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan
Rangkaian roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC 2023 di Toronto dan Montreal pada 18 - 20 Juli 2023. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - ASEAN-Business Advisory Council ( ASEAN-BAC ) mendorong para pelaku usaha negara-negara anggota ASEAN-Kanada terus melakukan terobosan untuk memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi. Momentum kolaborasi ASEAN dan Kanada fokus pada transformasi digital dan perdagangan.

"Di bidang transformasi digital, ASEAN-BAC siap memfasilitasi investor dari Kanada dan juga negara-negara di seluruh dunia agar terhubung dengan perusahaan startup, teknologi, dan infrastruktur digital di ASEAN," ujar Wakil Ketua ASEAN-Business Bernardino Vega saat memimpin delegasi ASEAN-BAC melalui pernyataannya, dikutip Selasa (25/7/2023).

Dia mengatakan pengusaha ASEAN membidik sejumlah sektor untuk dapat ditingkatkan kerja sama dengan Kanada, di antaranya transformasi digital, memfasilitasi perdagangan, dan investasi. Dino bersama delegasi berada di Toronto dan Montreal, pada 18 - 20 Juli 2023 dalam rangka roadshow kepemimpinan Indonesia pada ASEAN-BAC tahun 2023.

Sebelumnya, ASEAN-BAC telah melakukan roadshow ke Malaysia, Filipina, Singapura, Myanmar, Inggris, Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Di Kanada, delegasi ASEAN-BAC bertemu pejabat pemerintah dan para pelaku usaha.



Dia juga secara khusus mengajak pejabat pemerintah dan para pelaku usaha menghadiri ASEAN Business Investment Summit (ABIS) 2023 dan Asean Business Awards (ABA) 2023 yang akan diselenggarakan di Jakarta, pada 3-4 September 2023.

ASEAN-BAC dalam kunjungannya di Kanada berusaha untuk memfasilitasi program pelatihan, dan inisiatif berbagi pengetahuan antar bisnis, lembaga penelitian, dan hub teknologi di negara-negara ASEAN maupun Kanada. Transformasi digital di Indonesia secara khusus telah dilakukan oleh berbagai perusahaan ternama seperti Astra International, Indika Energy hingga Sinar Mas

"Kami siap mendidik tenaga kerja terampil di bidang teknologi digital serta mendorong inovasi lintas budaya. Diperlukan insight mengenai kerangka hukum, kepatuhan pada aturan, dan tren industri yang berlaku di setiap negara. Pelaku bisnis di ASEAN harus memiliki kemampuan untuk menavigasi kompleksitas transformasi digital secara efektif," jelas Dino.

Mendorong CEPA

Pada roadshow di Kanada, delegasi ASEAN-BAC mendorong adanya ASEAN - Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan Indonesia - Canada CEPA (ICA-CEPA).

"CEPA perlu untuk didorong agar aktivitas perdagangan antara ASEAN dan Kanada dan Kanada dengan Indonesia bisa terus terjalin baik dan semakin meningkat," ujar Dino.

Berdasarkan data pemerintah Kanada dan Indonesia menunjukkan nilai perdagangan kedua negara mencapai USD4,28 miliar. Komoditas ekspor utama Kanada ke Indonesia adalah sereal dengan nilai USD511,37 juta dan untuk komoditas utama Indonesia ke Kanada adalah karet dengan nilai USD195,34 juta.

Diharapkan dengan adanya ratifikasi ICA-CEPA, kerja sama perdagangan dan investasi di bidang seperti ekonomi digital, barang yang bernilai tambah dari pertambangan, hingga sektor pendidikan dapat terus meningkat.

Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengatakan sebagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi global kawasan ASEAN terus memperkuat kerja sama di bidang perekonomian seiring diselesaikannya putaran kelima perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA) pada 2 Juni 2023.

Perundingan ini berhasil mencapai sejumlah kemajuan substantif pada pembahasan 19 isu perdagangan barang, jasa, dan investasi. "Saya optimistis perundingan ini akan rampung pada tahun ini," ujar Arsjad.

Menurut dia Kanada adalah mitra penting ASEAN di bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi. Ia menyebutkan, Indonesia sebagai bagian dari ASEAN menjadi contoh konkret eratnya hubungan dengan Kanada.

"Kanada tahun lalu tercatat sebagai investor asing peringkat ke-15 di Indonesia. Investasi Kanada di Indonesia selama kurun waktu 2018-2022 tercatat sebesar USD964,5 juta yang tersebar di 761 proyek. Ini patut diapresiasi," jelas Arsjad.



Di sisi lain, Wakil Direktur Utama dan Group CEO Indika Energy Azis Armand, mengungkapkan Indika Energy terus mendukung pengembangan teknologi. Hal ini sejalan dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas kinerja untuk hasil yang optimal. "Teknologi menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan keberlanjutan," tutur Azis.

Sementara, Chairman & CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Franky Oesman Widjaja menuturkan perkembangan teknologi digital merupakan peluang besar untuk melakukan lompatan besar. "Kita harus melihat teknologi sebagai kesempatan untuk leapfrog. Di era Revolusi Industri 4.0, lonjakan eksponensial hanya dapat dicapai dengan penerapan teknologi," tuturnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1689 seconds (0.1#10.140)