Dukung Capaian Target Produksi Migas, Pertamina Terapkan Beragam Inovasi

Rabu, 26 Juli 2023 - 22:47 WIB
loading...
Dukung Capaian Target Produksi Migas, Pertamina Terapkan Beragam Inovasi
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf berbicara di webinar Strategi Membumikan Inovasi Teknologi bagi Kebangkitan Sektor ESDM di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Foto/M Faizal
A A A
JAKARTA - Guna mendukung pencapaian target produksi minyak dan gas (migas) nasional sebesar satu 1 juta barel oil per day (bopd) dan gas 12 Bscfd di 2030, PT Pertamina (Persero) menerapkan beragam inovasi dalam operasinya. Antara lain, melalui penerapan enhanced oil recovery (EOR) di lapangan-lapangan migas yang dikelolanya.

"Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mempunyai program yang kami full support di situ, yakni program 1 juta barel oil per day. Kami full support untuk mencapainya," tegas Senior Vice President Research Technology & Innovation (RTI) Pertamina Oki Muraza, dalam webinar DETalk bertajuk "Strategi Membumikan Inovasi Teknologi bagi Kebangkitan Sektor ESDM" di Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Dalam webinar tersebut, Oki mengungkapkan saat ini RTI Pertamina tengah mengembangkan chemical EOR untuk nantinya diimplementasikan di proyek-proyek Pertamina Group. RTI Pertamina juga mengimplementasikan CO2 EOR yang mendongkrak produksi Lapangan Jatibarang. "Pilot project penggunaan CO2 EOR selanjutnya akan diimplementasikan di Lapangan Sukowati. Penggunaan CO2 EOR ini selain meningkatkan produksi, juga mengurangi emisi karbon," tuturnya.



Untuk chemical EOR, Oki menekankan pentingnya ketersediaan bahan baku. Pasalnya, saat ini Indonesia masih mengimpor bahan baku kimia untuk metode tersebut yang nilainya jutaan dolar AS. Dia mengatakan, akan sangat strategis jika industri dalam negeri dapat memproduksi bahan kimia tersebut di dalam negeri.

"Sangat strategis karena akan menciptakan multipler effect, menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu security of supply," ujarnya. Terkait dengan itu, Oki mengatakan bahwa saat ini Pertamina sudah mempunyai unit bisnis di bidang kimia, antara lain PT Pertamina Lubricant (PTPL), PT Pertamina Drilling Center (PDC), dan PT Elnusa Petrofin yang merupakan anak usaha PT Elnusa Tbk.

Sementara, inovasi CO2 EOR menurutnya selain untuk meningkatkan produksi, juga akan memperbaiki performa aspek environmental, social, and governance (ESG) Pertamina. "Cita-cita besarnya di masa depan kita ingin memiliki CO2 EOR yang komersial. Kita punya potensi yang sangat besar untuk CO2 EOR. Harapannya EOR ini menjadi andalan untuk meningkatkan produksi nasional," tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur SDM dan Umum PT Elnusa Tbk Hera Handayani mengungkapkan bahwa inovasi juga menjadi perhatian pihaknya. Elnusa, kata dia, juga menciptakan inovasi guna mendukung pencapaian target produksi migas nasional. "Misalnya di PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) banyak sekali potensi di area swamp yang kalau dengan teknik konvensional itu tidak ekonomis, sehingga kita modifikasi salah satu HWU (hydraulic workover unit), sukses di 5 sumur. Total cost bisa hemat 10%, zero lost time injury dan dengan local content 75%. HWU drilling ini adalah peralatan fabrikasi anak usaha Elnusa," ungkapnya.

Inovasi lainnya, lanjut Hera, adalah high inhibitive water base mud dari Elnusa Petrofin yang bisa mencegah pipa terjepit dan menurunkan tingkat produksi. Inovasi lainnya adalah melakukan formulasi untuk semen yang dinamakan slurry merah putih. Semen ini, kata dia, diformulasikan khusus sehingga bisa mencapai shallow gas zone. "Inovasi ini sudah terimplementasi di Delta Mahakam yang cukup kompleks risikonya. Dan masih banyak inovasi lainnya," jelas dia.



Pentingnya inovasi di sektor migas diakui oleh Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Nanang Abdul Manaf. Dia mengatakan, tantangan di sektor migas banyak terbantu solusinya oleh teknologi. "Kita butuh enablers, salah satunya ya teknologi," cetusnya.

Sementara, pembicara lainnya, Deputy CEO SUN Energy Dionpius Jefferson mengatakan bahwa untuk mendukung pemerintah dalam proses transisi energi guna mewujudkan penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan, pihaknya menghadirkan inovasi teknologi panel surya. SUN Energy tercatat telah merampungkan proyek PLTS atap (solar rooftop) terbesar di Indonesia, yakni di salah satu pabrik di Serang, Banten.

"Kami sudah ada 280 MWp di empat negara. Kalau bicara di Indonesia, kami ada di 25 kota. Kami menyediakan solusi yang fully integrated bagi berbagai sektor, mulai properti hingga pertambangan," paparnya.

Saat ini, imbuh Dion, pihaknya tengah mempertimbangkan rencana untuk berkontribusi dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik. "Untuk transisi energi ini dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Kami coba semua gaet semua ekosistem sehingga target transisi energi bisa terwujud," tuturnya.
(fjo)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1851 seconds (0.1#10.140)