Ingin Bisnis Properti Tetap Jalan Saat Pandemi, Ikuti Lima Langkah Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha properti dapat dikatakan ikut terdampak dengan adanya pandemi virus corona atau Covid-19 yang ada di wilayah Indonesia. Pasalnya, akibat kebijakan perbatasan sosial berskala besar (PSBB) membuat aktivitas pergerakan masyarakat terbatasi.
Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Ikang Fawzi menceritakan beberapa strategi yang harus dilakukan agar bisnis properti tetap berjalan. Salah satunya adalah pemangkasan sumber daya manusia (SDM).
(Baca Juga: Penjualan Properti Menurun, Tapi Rumah di Bawah Rp1,5 M Masih Laku Keras )
"Kita lakukan efisiensi sumber daya, itu pasti akan kita lakukan. Dalam kondisi seperti ini justru melatih diri kita untuk mempunyai nilai tambah, lebih bisa berdaya guna. Jadi 1 orang bisa memiliki kemampuan untuk mekerjakan 3 orang. Kondisi ini harus kita perbaiki," kata Ikang dalam diskusi virtual, Selasa (28/7).
Dia menambahkan, jurus yang kedua adalah dengan cara memperhatikan keuangan perusahaan secara terperinci. Sehingga, uang yang dikeluarkan harus menghasilkan pemasukan untuk kas perusahaaan.
"Ketiga. Project manajemen: perusahaan-perusahaan yang bertahan adalah yang cepat menyesuaikan diri. Bisa cepat dan berjuanh dalam kondisi ini (Covid-19). Dia melakukan adapatasi dengan cepat," ujarnya.
(Baca Juga: Mau Selamat dari Krisis, Pengembang Properti Baiknya Jual Rumah Dibawah Rp1 M )
Tak hanya itu, lanjut dia, mengubah haluan untuk bergerak ke sektor digitalisasi juga sangat penting. Nantinya diharapkan segala kepengurusan melalui daring, karena belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini berakhir.
"Kelima, strategi pemasaran: inovasi produk, marketing (paket diskon, hadiah dan pembayaran yang menarik). Biar bagaimanapun, persaingan bisnis tetap ada, siapapun yang bisa melakukan penawaran terbaik kepada konsumen dialah yang paling banyak mendapatkan kesempatan terbaik," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Ikang Fawzi menceritakan beberapa strategi yang harus dilakukan agar bisnis properti tetap berjalan. Salah satunya adalah pemangkasan sumber daya manusia (SDM).
(Baca Juga: Penjualan Properti Menurun, Tapi Rumah di Bawah Rp1,5 M Masih Laku Keras )
"Kita lakukan efisiensi sumber daya, itu pasti akan kita lakukan. Dalam kondisi seperti ini justru melatih diri kita untuk mempunyai nilai tambah, lebih bisa berdaya guna. Jadi 1 orang bisa memiliki kemampuan untuk mekerjakan 3 orang. Kondisi ini harus kita perbaiki," kata Ikang dalam diskusi virtual, Selasa (28/7).
Dia menambahkan, jurus yang kedua adalah dengan cara memperhatikan keuangan perusahaan secara terperinci. Sehingga, uang yang dikeluarkan harus menghasilkan pemasukan untuk kas perusahaaan.
"Ketiga. Project manajemen: perusahaan-perusahaan yang bertahan adalah yang cepat menyesuaikan diri. Bisa cepat dan berjuanh dalam kondisi ini (Covid-19). Dia melakukan adapatasi dengan cepat," ujarnya.
(Baca Juga: Mau Selamat dari Krisis, Pengembang Properti Baiknya Jual Rumah Dibawah Rp1 M )
Tak hanya itu, lanjut dia, mengubah haluan untuk bergerak ke sektor digitalisasi juga sangat penting. Nantinya diharapkan segala kepengurusan melalui daring, karena belum ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini berakhir.
"Kelima, strategi pemasaran: inovasi produk, marketing (paket diskon, hadiah dan pembayaran yang menarik). Biar bagaimanapun, persaingan bisnis tetap ada, siapapun yang bisa melakukan penawaran terbaik kepada konsumen dialah yang paling banyak mendapatkan kesempatan terbaik," ungkapnya.
(akr)