Jokowi Batal Tutup Bursa Saham, IHSG 2016 Berakhir Lesu

Jum'at, 30 Desember 2016 - 16:45 WIB
Jokowi Batal Tutup Bursa Saham, IHSG 2016 Berakhir Lesu
Jokowi Batal Tutup Bursa Saham, IHSG 2016 Berakhir Lesu
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari terakhir 2016 ditutup di zona merah. IHSG turun 0,11% atau 5,85 poin ke level 5.296,71 setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) batal hadir dan diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Darmin memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pelaku pasar dan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). "Atas nama pemerintah saya berikan apresiasi setinggi-tingginya," jelasnya di Gedung BEI, Jumat (30/12/2016).

Diberitakan sebelumnya, Jokowi dijadwalkan akan menutup perdagangan di pasar saham BEI hari ini. Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan undangan kepada Jokowi untuk menghadiri penutupan perdagangan di pasar modal.

"Kami sudah undang Pak Jokowi hadiri penutupan. Kami menunggu konfirmasi beliau," ujarnya di Gedung BEI, Jakarta, beberpa waktu nlalu.

Sementara, pada perdagangan sesi I hari ini, IHSG menguat menguat hingga 27,77 poin atau 0,52% ke level 5.330,34 setelah pada tadi pagi juga menguat 5,71 poin setara 0,11% ke level 5.308,27. Sementara, kemarin ditutup menguat 1,79% atau setara dengan 93,12 poin ke level 5.302,57.

Sektor saham dalam negeri hingga sesi perdagangan sore ini tercatat variatif. Sektor dengan kenaikan tertinggi terjadi pada sektor aneka industri yang naik 1,74% dan sektor terlemah adalah konsumer yang melemah 1,82%

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia pagi ini tercatat sebesar Rp9,62 triliun dengan 17,19 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing sebesar Rp97,91 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,77 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,86 triliun. Tercatat 164 saham menguat, 178 melemah dan 105 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) naik Rp230 menjadi Rp1.230, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) naik Rp200 menjadi Rp5.800, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp150 menjadi Rp8.275.

Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di antaranya PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) turun Rp800 menjadi Rp7.300, PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) turun Rp220 menjadi Rp2.250, dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (MREI) turun Rp150 menjadi Rp4.250.

Seperti dikutip dari Reuters hari ini, bursa saham Asia ditutup mixed di perdagangan terakhir tahun ini. Untuk tahun ini bursa saham China, Indeks Shenzhen komposit menjadi bursa saham berkinerja terburuk di Asia, turun hampir 15%, sementara Indeks di Pakistan Karachi All-Share mengalami kenaikan tertinggi sebesar 45%.

Sementara, Shanghai komposit berakhir naik 0,24% atau ke level 3.103,64, namun tercatat mengalami penurunan hingga 12% sepanjang tahun ini. Yuan adalah mata uang dengan performa terburuk di Asia pada 2016 dengan kerugian 6,6% terhadap greenback.

Analis di Nomura Shoko Tani mengatakan Indeks Nikkei 225 berakhir turun 0,16%, memperpanjang kerugian setelah kemarin mengalami penurunan, namun masih berhasil ditutup di atas level 19.033 atau pertama kali dalam lima tahun. Untuk tahun ini, Nikkei hanya naik 0,4%.

Saham Takata meroket hingga 21,22% setelah Reuters melaporkan bahwa perusahaan pembuat airbag ini bisa menyelesaikan tuntutan pidana dengan Departemen Kehakiman AS sebelum pemerintahan Obama digantikan Donald Trump.

Di Australia, Indeks ASX 200 ditutup turun 0,58% terbebani oleh sektor keuangan; Macquarie dan AMP melamah 1%. Namun, saham emas mampo naik, mengikuti keuntungan di logam kuning, dengan Evolution Pertambangan hampir 10% lebih tinggi dan Newcrest Mining naik 5,14%.

ASX mengakhiri tahun dengan kenaikan 7%, sedangkan indeks Selandia Baru ditutup 2016 dengan kenaikan hampir 9%.

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,1% atau naik untuk sesi ketiga berturut-turut, dengan sektor keuangan yakni AIA dan ICBC lebih tinggi hampir 2%. Indeks berada di jalur untuk menyelesaikan tahun ini dengan kenaikan 0,4%. Indeks Taiwan menguat 1,1% berkat kenaikan 1% TSMC dan UMC, indeks mengakhiri tahun ini dengan kenaikan 11%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3060 seconds (0.1#10.140)