IHSG Diprediksi Masih Tertekan hingga 5.240
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih akan bergerak tertekan dengan range pergerakan 5.240-5.350.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola bearish engulfing yang terbentuk sebelumnya pasca pulled back pada target fibonacci 61,8%.
"Indikator stochastic berpola dead-cross diarea jenuh beli seiring pergerakan IHSG yang terlihat menguji support MA7 sebagai konfirmasi lebih lanjut dari fase distribusi," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin melanjutkan pelemahannya dengan ditutup turun -6,44 poin sebesar -0,12% dilevel 5.309,92 dengan volume yang cenderung moderat.
Indeks sektor perdagangan dan jasa memimpin pelemahan dengan melemah -0.86% pada perdagangan kemarin. Sedangkan Indeks sektor pertanian melonjak 0,72% setelah beberapa harga komoditas pertanian mengalami tren positif di awal tahun.
"Data tingkat penjualan ritel tumbuh lebih tinggi YoY di level 10% dari 7,6% diperiode sebelumnya, menjadi sedikit penahan tekanan aksi jual investor pada perdagangan hari ini. Investor asing pun kembali tercatat net sell sebesar Rp184,23 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih menjadi perhatian diantaranya AALI, ANTM, JPFA, LSIP, BJBR, ISAT, dan TINS.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola bearish engulfing yang terbentuk sebelumnya pasca pulled back pada target fibonacci 61,8%.
"Indikator stochastic berpola dead-cross diarea jenuh beli seiring pergerakan IHSG yang terlihat menguji support MA7 sebagai konfirmasi lebih lanjut dari fase distribusi," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin melanjutkan pelemahannya dengan ditutup turun -6,44 poin sebesar -0,12% dilevel 5.309,92 dengan volume yang cenderung moderat.
Indeks sektor perdagangan dan jasa memimpin pelemahan dengan melemah -0.86% pada perdagangan kemarin. Sedangkan Indeks sektor pertanian melonjak 0,72% setelah beberapa harga komoditas pertanian mengalami tren positif di awal tahun.
"Data tingkat penjualan ritel tumbuh lebih tinggi YoY di level 10% dari 7,6% diperiode sebelumnya, menjadi sedikit penahan tekanan aksi jual investor pada perdagangan hari ini. Investor asing pun kembali tercatat net sell sebesar Rp184,23 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang masih menjadi perhatian diantaranya AALI, ANTM, JPFA, LSIP, BJBR, ISAT, dan TINS.
(ven)