Kembangkan Talenta Digital di Industri Manufaktur, NEC Indonesia dan PIDI 4.0 Kolaborasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT NEC Indonesia ( NEC Indonesia ) berkolaborasi dengan Pusat Industri Digital 4.0 (PIDI 4.0) menggelar lokakarya pada tanggal 2 Agustus untuk mendukung pengembangan talenta digital khususnya di industri manufaktur . Bertempat di gedung PIDI 4.0 di Jakarta, lokakarya kali ini berfokus kepada solusi Enterprise Resource Planning (ERP).
Di mana para peserta diperkenalkan kepada aplikasi ERP di dunia nyata (use-case) yang dapat membantu mereka memahami bagaimana sistem ERP yang canggih merupakan bagian integral dari peningkatan efisiensi bisnis, kecerdasan, produktivitas, dan mendukung operasi manufaktur yang kompleks.
Selama lokakarya, NEC menyampaikan beberapa kisah suksesnya dalam mengimplementasikan proyek yang mengubah rantai pasokan menggunakan teknologi ERP berbasis cloud dari IFS. Lokakarya juga mencakup kunjungan ke berbagai stan demo yang diselenggarakan oleh mitra industri PIDI 4.0, seperti NEC.
Direktur PIDI 4.0, Arnes Lukman mengatakan, untuk mewujudkan target dan sasaran dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, PIDI 4.0 giat mengadakan berbagai kegiatan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan industri nasional yang berdaya-saing dan SDM industri yang memiliki kecakapan yang selaras dengan transformasi teknologi industri 4.0.
"Kami menyambut baik kerjasama dengan mitra industri termasuk NEC Indonesia dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kapabilitas SDM industri dalam berkarya di era industri 4.0," ujar Arnes Lukman.
Presiden Direktur NEC Indonesia, Joji Yamamoto mengatakan, salah satu hal penting dalam industri 4.0 khususnya manufaktur adalah “Smart Factory” dimana transformasi digital diperlukan untuk setiap tahap proses manufaktur di era ini. Kemampuan SDM dalam memahami serta menggunakan berbagai teknologi digital juga merupakan keharusan dalam pengadopsian industri 4.0.
"Sebagai salah satu mitra industri dari PIDI 4.0, kami sangat senang dapat membagikan pengetahuan serta pengalaman global NEC dalam penerapan teknologi dan solusi digital kepada pelaku industri di Indonesia. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan PIDI 4.0 untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0," ungkap Joji.
Secara global, perusahaan di semua sektor menghadapi berbagai hambatan, termasuk inflasi harga material, munculnya teknologi Kecerdasan Buatan (AI), dan sifat dinamis pergerakan rantai pasokan. Kondisi industri di Indonesia juga tidak luput dari perubahan ini, dimana semua proses dituntut cepat dan efisien, dan hanya bisa dicapai dengan penerapan teknologi yang mendukung transformasi digital.
Di mana para peserta diperkenalkan kepada aplikasi ERP di dunia nyata (use-case) yang dapat membantu mereka memahami bagaimana sistem ERP yang canggih merupakan bagian integral dari peningkatan efisiensi bisnis, kecerdasan, produktivitas, dan mendukung operasi manufaktur yang kompleks.
Selama lokakarya, NEC menyampaikan beberapa kisah suksesnya dalam mengimplementasikan proyek yang mengubah rantai pasokan menggunakan teknologi ERP berbasis cloud dari IFS. Lokakarya juga mencakup kunjungan ke berbagai stan demo yang diselenggarakan oleh mitra industri PIDI 4.0, seperti NEC.
Direktur PIDI 4.0, Arnes Lukman mengatakan, untuk mewujudkan target dan sasaran dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, PIDI 4.0 giat mengadakan berbagai kegiatan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan industri nasional yang berdaya-saing dan SDM industri yang memiliki kecakapan yang selaras dengan transformasi teknologi industri 4.0.
"Kami menyambut baik kerjasama dengan mitra industri termasuk NEC Indonesia dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kapabilitas SDM industri dalam berkarya di era industri 4.0," ujar Arnes Lukman.
Presiden Direktur NEC Indonesia, Joji Yamamoto mengatakan, salah satu hal penting dalam industri 4.0 khususnya manufaktur adalah “Smart Factory” dimana transformasi digital diperlukan untuk setiap tahap proses manufaktur di era ini. Kemampuan SDM dalam memahami serta menggunakan berbagai teknologi digital juga merupakan keharusan dalam pengadopsian industri 4.0.
"Sebagai salah satu mitra industri dari PIDI 4.0, kami sangat senang dapat membagikan pengetahuan serta pengalaman global NEC dalam penerapan teknologi dan solusi digital kepada pelaku industri di Indonesia. Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan PIDI 4.0 untuk membantu industri di Indonesia bertransformasi menuju industri 4.0," ungkap Joji.
Secara global, perusahaan di semua sektor menghadapi berbagai hambatan, termasuk inflasi harga material, munculnya teknologi Kecerdasan Buatan (AI), dan sifat dinamis pergerakan rantai pasokan. Kondisi industri di Indonesia juga tidak luput dari perubahan ini, dimana semua proses dituntut cepat dan efisien, dan hanya bisa dicapai dengan penerapan teknologi yang mendukung transformasi digital.
(akr)