Mau Genjot Pendapatan Pasca-Pandemi? Penuhi Kebutuhan SDM Digital

Minggu, 04 Oktober 2020 - 07:30 WIB
loading...
Mau Genjot Pendapatan...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kebutuhan SDM untuk menguasai teknologi terbaru seperti artificial intelligence (AI) dan cloud semakin krusial untuk menyelesaikan berbagai krisis akibat pandemi Covid-19 . Kebutuhan pemasukan negara yang semakin besar akibat pandemi juga membutuhkan bisnis berbasis teknologi informasi (TI) dan teknologi terbaru.

Chief Technology Officer Carrier Business Huawei Indonesia Xing Yinghua mengatakan, kemampuan menguasai teknologi terbaru seperti 5G, cloud, AI, ataupun big data akan sangat diperlukan. Khususnya untuk menggenjot pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan bagi negara di era new normal. "Peran TI akan semakin krusial dalam melawan Covid-19 sekaligus dalam pemulihan ekonomi negara-negara seluruh dunia," ujar Tan Su Shan dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Sabtu (3/10/2020). (B aca juga:Bank BRI Kembalikan Sungai Sebagai Penyangga Kehidupan )

Karena itu, menurut dia, saat pandemi ini akan semakin dibutuhkan pelatihan via daring yang bertujuan menumbuhkan literasi digital. Hal ini sesuai karena Indonesia memiliki visi menjadi kekuatan ekonomi global di 2030 dan ini akan membutuhkan SDM atau talenta digital.

Huawei sendiri telah melaksanakan program pelatihan dari 29 September hingga 10 Oktober 2020 bersama dengan BSSN dan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Pelatihan tersebut demi membangun talenta digital di Indonesia dan praktik aman di dunia maya bagi para akademisi dan masyarakat umum.

Tantangan SDM digital ini diakui Group Head of Institutional Banking DBS Bank Tan Su Shan, yang mengatakan ada tiga tantangan utama dalam digitalisasi bisnis di Asia Pasifik saat ini. Pertama adalah kecepatan perubahan (speed of change) sebesar 80%, kerumitan pelaksanaan (execution complexity) sebesar 75%, dan kelangkaan SDM digital (lack of digital talent) sebesar 64%. ( Baca juga:Ulang Tahun Ditjen Bea Cukai ke-74, Ini Pesan Sri Mulyani )

"Hal ini sangat berbeda dengan di AS dan Inggris. Tantangan mereka justru dalam penyesuaian dengan regulatory environment. Ini menunjukkan kedua negara tersebut memiliki akses lebih mudah dalam mendapatkan pasokan SDM digital," ujar Tan Su Shan.

Dia juga mengatakan, teknologi application programming interface (API) dan solusi cloud akan semakin dibutuhkan perusahaan skala besar dan kecil. Teknologi API membuat tampilan pada aplikasi menjadi interaktif dan mudah saat digunakan.

Menurut hasil survei DBS Digital Treasurer 2020, API sangat populer bagi konektivitas bank. Bahkan 48% dari bisnis di Asia Pasifik menggunakannya untuk tujuan operasional. Sedangkan solusi berbasis cloud hanya 31%. "Namun pergeseran ke solusi berbasis cloud akan terjadi dalam tiga tahun ke depan. Karena solusi ini terbukti berguna bagi bisnis dalam memindahkan data, tanpa masalah," ujar Tan Su Shan.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Telkom Solution Hadirkan...
Telkom Solution Hadirkan Solusi Digital Inovatif untuk Segmen Bisnis Enterprise
Menaker Sebut Industri...
Menaker Sebut Industri RI Butuh Tenaga Kerja yang Kuasai AI
Kadin Indonesia Siap...
Kadin Indonesia Siap Bangun Sistem Digital Pendataan Pekerja Migran
CEO Danantara: Investasi...
CEO Danantara: Investasi Harus Pacu Kualitas SDM Indonesia
Ruang Kelas Masa Depan...
Ruang Kelas Masa Depan Google Dorong Ekosistem Pembelajaran Berbasis Digital
Permintaan Properti...
Permintaan Properti Lewat Rumah123 Capai Lebih 500.000 Tiap Kuartal
Kolaborasi Metland dan...
Kolaborasi Metland dan Orpin Luncurkan Mira, AI Canggih untuk Smart Living
AI Menggantikan Manusia,...
AI Menggantikan Manusia, Raksasa Bank Asia Pangkas 4.000 Karyawan
BRI Life Terus Kembangkan...
BRI Life Terus Kembangkan Layanan Digital Beri Kemudahan Nasabah
Rekomendasi
H+5 Lebaran 2025, Jalur...
H+5 Lebaran 2025, Jalur Pantura Cirebon Arah Jateng Padat Merayap 20 Km
Saul Canelo Alvarez...
Saul Canelo Alvarez vs Terence Crawford Pertarungan Sirkus Konyol!
Puncak Arus Balik Diberlakukan...
Puncak Arus Balik Diberlakukan One Way, Korlantas: Lajur Kiri untuk Mendahului, Lajur Kanan untuk Rest Area
Berita Terkini
JK: Rupiah Jeblok Kena...
JK: Rupiah Jeblok Kena Efek Tarif Trump Untungkan Eksportir
46 menit yang lalu
Jusuf Kalla: AS Bisa...
Jusuf Kalla: AS Bisa Resesi Jika Trump Pertahankan Kebijakan Tarif
1 jam yang lalu
Indonesia Kena Tarif...
Indonesia Kena Tarif Impor 32% dari Trump, JK: Efeknya Cuma 10%
1 jam yang lalu
Soal Kebijakan Tarif...
Soal Kebijakan Tarif Trump, JK: Ini Tekanan untuk Negosiasi
2 jam yang lalu
JK: Pengusaha Tidak...
JK: Pengusaha Tidak Perlu Dibantu Asal Jangan Diganggu
2 jam yang lalu
Sidak ke SPBU, Gubernur...
Sidak ke SPBU, Gubernur Kaltim Pastikan Kualitas BBM Sesuai Standar
2 jam yang lalu
Infografis
Prabowo: Yang Tidak...
Prabowo: Yang Tidak Mau Bekerja untuk Rakyat, Saya akan Singkirkan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved