Pemerintah Dorong Kolaborasi dengan Industri Hulu Migas untuk Solusi CCS

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 17:44 WIB
loading...
Pemerintah Dorong Kolaborasi dengan Industri Hulu Migas untuk Solusi CCS
Salah satu perusahaan yang mendorong proyek CCS di Indonesia adalah bp Indonesia. Perseroan memainkan peran kunci dalam tantangan perubahan iklim. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah Indonesia siap mendorong sinergi dengan industri hulu migas dalam isu perubahan iklim. Dalam beberapa tahun terakhir, Penangkapan, Pemanfaatan, dan Penyimpanan Karbon (CCUS) atau Penangkapan dan Penyimpanan Karbon (CCS) telah menjadi strategi utama transisi energi dan pengurangan emisi .



CCUS/CCS mendukung keberlangsungan suplai energi yang berkelanjutan, menjadi solusi karbon kepada beragam industri di seluruh dunia. Selain itu juga akan meningkatkan perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan sebagai satu industri baru.

Indonesia dinilai sangat potensial dalam penyimpanan karbon sehingga memiliki keutamaan sebagai pilihan utama berinvestasi proyek CCS. Indonesia sudah mengumumkan komitmen dalam memerangi perubahan iklim melalui penerapan teknologi CCS.



Sebagai salah satu penghasil gas rumah kaca terbesar di dunia, Indonesia ingin ikut mengatasi tantangan iklim dan proaktif untuk mengurangi jejak karbonnya secara signifikan. Salah satu perusahaan yang mendorong proyek CCS di Indonesia adalah bp Indonesia. Perseroan memainkan peran kunci dalam tantangan perubahan iklim.

Sebagai perusahaan energi multinasional terkemuka yang telah beroperasi di Indonesia lebih dari lima dekade, bp membawa keahlian, teknologi dan kemampuan finansial yang diperlukan untuk mewujudkan inisiatif CCUS/CCS di Tanah Air.

Implementasi CCUS/CCS sangat penting dalam mendukung transisi energi. Solusi ini, baik oleh pemerintah maupun industri, dipilih sebagai solusi dekarbonisasi yang efektif dan signifikan.

Di lapangan gas Tangguh, untuk tahap awal, bp Indonesia berencana untuk menginjeksikan lebih dari 30 juta ton CO2 kembali ke reservoar untuk meningkatkan produksi gas sebesar 400 bcf melalui teknologi Enhanced Gas Recovery (EGR). Sehingga Tangguh CCUS akan menjadi proyek CCUS skala besar pertama dengan EGR di dunia.

Dengan kapasitas penyimpanan sekitar 1,8 GtCO2, Tangguh berada di posisi yang baik dan memiliki peluang luar biasa untuk menjadi CCS hub pertama di Indonesia yang dapat dimanfaatkan penghasil emisi di dalam dan luar negeri.

Proyek Tangguh CCUS yang dikelola bp merupakan proyek CCUS terdepan di Indonesia dengan rencana pengembangan yang telah mendapatkan persetujuan dari pemerintah pada tahun 2021, pekerjaan FEED yang sedang berlangsung, dan rencana project sanction dalam kurun waktu mendatang. Proyek ini memiliki potensi untuk menjadi CCS hub pertama di Indonesia dan di kawasan.

Dengan dukungan Pemerintah Indonesia dalam menyediakan kerangka regulasinya, Tangguh CCUS akan menjadi pelopor bagi sejumlah proyek CCUS/CCS di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi dan Dewan Pengawas ICCSC, Jodi Mahardi menyatakan, dukungannya untuk mendorong perkembangan teknologi CCS di Indonesia. Dia menekankan, pentingnya kerjasama sektor publik dan swasta dalam mencapai tujuan bersama dalam mengatasi perubahan iklim.

“Pemerintah Indonesia dan ICCSC mendukung penuh upaya investor seperti bp Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan lainnya dalam memajukan CCS. Kolaborasi ini menjadi kunci dalam mencapai target pengurangan emisi dan menjaga keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang serta dengan potensi besar yang dimiliki Indonesia untuk menjadikan CCS hub di Kawasan ASEAN sehingga investasi ini akan memberikan multiplier effect bagi negara dalam hal pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan," ujar Jodi dalam keterangan resminya di Jakarta (12/8/2023).

bp telah menjadi mitra strategis Indonesia selama lebih dari 55 tahun. Jejak-jejak bisnis bp di sini terdiri dari LNG Tangguh sebagai produsen gas terbesar di negara ini, pelumas Castrol, perdagangan, dan yang teranyar adalah bisnis bahan bakar minyak (BBM) ritel dan pesawat terbang, dengan total investasi sebesar USD15 miliar hingga saat ini.

Di Papua Barat, bp hadir melalui LNG Tangguh, yang merupakan ladang gas dengan produksi terbesar di Indonesia, yang telah menyumbang ~20% dari produksi gas nasional, membukukan total investasi ~USF10 miliar, mengirimkan >1.500 kargo dengan aman, serta menghasilkan pendapatan sebesar ~USD10,1 miliar (Rp152 triliun) bagi pemerintah.

Ketika Kilang (Train) 3 telah beroperasi nanti, bisnis tiga kilang Tangguh akan menyumbang sekitar 35% dari produksi nasional.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1492 seconds (0.1#10.140)