3 Negara Pemasok Barang Impor Terbesar ke Indonesia, China Juaranya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) melaporkan ada tiga negara yang menjadi pemasok barang impor non migas terbesar di Indonesia selama periode Januari-Juli 2023. Ketiga negara tersebut adalah China , Jepang, dan Thailand.
"Adapun dari China sebesar USD35,53 miliar (32,74%), Jepang sebesar USD9,65 miliar (USD8,89%), dan Thailand sebesar USD6,16 miliar (5,68%)," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Sementara, impor non migas dari ASEAN sebesar USD17,89 miliar atau setara 16,49% dan Uni Eropa USD8,44 miliar atau setara 7,77% dari total impor non migas.
Untuk periode Juli 2023 secara bulanan, tiga negara dengan pangsa impor non migas terbesar adalah China sebesar 33,76%, Jepang sebesar 8,64%, dan Korea Selatan (Korsel) sebesar 5,53% terhadap total impor non migas.
"Impor non migas dari China sebesar USD5,55 miliar, naik 13,34% dibandingkan Juni 2023. Komoditas utamanya antara lain mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89), serta mesin, peralatan mekanik, dan bagiannya (HS 84)," jelas Amalia.
Kemudian, impor non migas dari Jepang sebesar USD1,42 miliar di Juli 2023. Angka ini naik 1,49% dibandingkan Juni 2023. Komoditas utamanya antara lain barang dari besi dan baja (HS 73), tembaga dan barang daripadanya (HS 74), dan karet dan barang dari karet (HS 40).
"Sementara itu, impor non migas dari Korsel sebesar USD0,91 miliar, angka ini naik 21,11% dibandingkan Juni 2023. Komoditas utama impor dari Korsel adalah mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), mesin, peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), serta besi dan baja (HS 72)," jelas Amalia.
"Adapun dari China sebesar USD35,53 miliar (32,74%), Jepang sebesar USD9,65 miliar (USD8,89%), dan Thailand sebesar USD6,16 miliar (5,68%)," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam Rilis BPS di Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Sementara, impor non migas dari ASEAN sebesar USD17,89 miliar atau setara 16,49% dan Uni Eropa USD8,44 miliar atau setara 7,77% dari total impor non migas.
Untuk periode Juli 2023 secara bulanan, tiga negara dengan pangsa impor non migas terbesar adalah China sebesar 33,76%, Jepang sebesar 8,64%, dan Korea Selatan (Korsel) sebesar 5,53% terhadap total impor non migas.
"Impor non migas dari China sebesar USD5,55 miliar, naik 13,34% dibandingkan Juni 2023. Komoditas utamanya antara lain mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), kapal, perahu, dan struktur terapung (HS 89), serta mesin, peralatan mekanik, dan bagiannya (HS 84)," jelas Amalia.
Kemudian, impor non migas dari Jepang sebesar USD1,42 miliar di Juli 2023. Angka ini naik 1,49% dibandingkan Juni 2023. Komoditas utamanya antara lain barang dari besi dan baja (HS 73), tembaga dan barang daripadanya (HS 74), dan karet dan barang dari karet (HS 40).
"Sementara itu, impor non migas dari Korsel sebesar USD0,91 miliar, angka ini naik 21,11% dibandingkan Juni 2023. Komoditas utama impor dari Korsel adalah mesin, perlengkapan elektrik dan bagiannya (HS 85), mesin, peralatan mekanis dan bagiannya (HS 84), serta besi dan baja (HS 72)," jelas Amalia.
(nng)