BI 7-Days Repo Rate Dipastikan Kecil Kemungkinan Turun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memastikan peluang penurunan tingkat suku bunga acuannya, yakni BI 7 Days Repo Rate pada tahun ini sangat kecil. Saat ini saja, BI telah mempertahankan suku bunga acuannya sejak Oktober 2016 yaitu 4,75%.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, ketidakpastian global menjadi salah satu faktor kenapa ruang untuk pelonggaran moneter sangat tipis. "Kita melihat ruangnya (pelonggaran moneter) enggak terlalu besar. Karena kondisi ketidakpastian dunia seperti di AS dan Eropa," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2).
Selain itu, dia menambahkan kondisi internal domestik juga harus terus diwaspadai. Pasalnya, ada kemungkinan tekanan inflasi jika pemerintah jadi melakukan penyesuaian harga barang yang diatur pemerintah (administred price).
"Secara umum, ruang pelonggaran kita masih terus mengamati kondisi secara umum. Likuiditas terjaga. Kita menyampaikan bahwa stance kita causiously accomodative masih sama seperti bulan lalu," imbuh dia.
BI berpandangan, penyesuaian administred price sejatinya sangat baik. Sebab, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah masih konsisten melanjutkan reformasi kebijakan khususnya di sektor energi.
"Kita juga sudah koordinasi dengan pemerintah, kita ingin yakinkan bahwa di 2017 ini kalau ada risiko inflasi karena penyesuaian harga administred price, kita harapkan agar itu dilakukan dengan komitmen kita bisa menjaga harga dari harga pangan strategis dapat terjaga untuk di bawah 4-5% di 2017," paparnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, ketidakpastian global menjadi salah satu faktor kenapa ruang untuk pelonggaran moneter sangat tipis. "Kita melihat ruangnya (pelonggaran moneter) enggak terlalu besar. Karena kondisi ketidakpastian dunia seperti di AS dan Eropa," katanya di Gedung BI, Jakarta, Kamis (16/2).
Selain itu, dia menambahkan kondisi internal domestik juga harus terus diwaspadai. Pasalnya, ada kemungkinan tekanan inflasi jika pemerintah jadi melakukan penyesuaian harga barang yang diatur pemerintah (administred price).
"Secara umum, ruang pelonggaran kita masih terus mengamati kondisi secara umum. Likuiditas terjaga. Kita menyampaikan bahwa stance kita causiously accomodative masih sama seperti bulan lalu," imbuh dia.
BI berpandangan, penyesuaian administred price sejatinya sangat baik. Sebab, hal tersebut menunjukkan bahwa pemerintah masih konsisten melanjutkan reformasi kebijakan khususnya di sektor energi.
"Kita juga sudah koordinasi dengan pemerintah, kita ingin yakinkan bahwa di 2017 ini kalau ada risiko inflasi karena penyesuaian harga administred price, kita harapkan agar itu dilakukan dengan komitmen kita bisa menjaga harga dari harga pangan strategis dapat terjaga untuk di bawah 4-5% di 2017," paparnya.
(akr)