Jerman, Spanyol Bersaing Raih Kesepakatan Bangun Kapal Selam India Senilai Rp73,2 T

Selasa, 22 Agustus 2023 - 20:06 WIB
loading...
Jerman, Spanyol Bersaing...
Dua raksasa manufaktur pertahanan Eropa bersaing dalam memenangkan pesanan membangun kapal selam untuk India, dengan nilai kontrak mencapai USD4,8 miliar atau setara Rp73,2 triliun. Foto/Dok
A A A
NEW DELHI - Dua raksasa manufaktur pertahanan Eropa bersaing dalam memenangkan pesanan membangun kapal selam untuk India , dengan nilai kontrak mencapai USD4,8 miliar atau setara Rp73,2 triliun (Kurs Rp15.261 per USD). Hal ini seiring dengan upaya Negara Asia Selatan itu dalam memperkuat angkatan lautnya untuk melawan kehadiran angkatan laut China yang meluas di kawasan Indo-Pasifik.



Pejabat India saat ini sedang mengevaluasi tawaran dari kedua kontraktor pertahanan itu yang bersaing untuk membangun enam kapal buat India. Hal ini disampaikan oleh pejabat senior India yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena diskusi bersifat sensitif.

Dilansir Bloomberg, satu tawaran berasal dari Thyssenkrupp AG Jerman bersama dengan Mazagon Dock Shipbuilders Limited yang berbasis di Mumbai. Sedangkan proposal lainnya diajukan oleh Navantia Spanyol lewat kemitraan dengan galangan kapal swasta Larsen & Toubro.



Disebutkan sebagai bagian dari kesepakatan, Angkatan Laut India ingin mencari transfer teknologi terbaik dan terbesar yang ditawarkan. Ketika mengumumkan tender pada bulan Juli, Kementerian Pertahanan mengatakan, pihaknya mengharapkan transfer teknologi substansial ke galangan kapal India selain menyediakan kapal selam.

India disebutkan sedang mencari alternatif yang dapat diandalkan untuk perangkat keras militer karena pasokan dari Rusia, sumber senjata terbesarnya, terperosok dalam perang yang berkepanjangan di Ukraina dan menghadapi sanksi dari AS dan sekutunya.

India, yang merupakan bagian dari apa yang disebut pengelompokan Quad yang mencakup Jepang, AS dan Australia, juga memproyeksikan dirinya sebagai pusat manufaktur dan mendorong transfer teknologi untuk membangun platform pertahanan yang kompleks seperti pesawat tempur dan kapal selam.

Kementerian Pertahanan India, Larsen & Toubro, dan MDL belum menanggapi permintaan komentar. Sedangkan Thyssenkrupp mengkonfirmasi tawaran tersebut dan merujuk pada pernyataan 7 Juni, sementara Navantia tidak menanggapi permintaan komentar melalui email seperti dilansir Bloomberg.

Saham galangan kapal India menguat pada pekan lalu, dipimpin oleh Garden Reach Shipbuilders & Engineers Ltd dengan reli 17% dan Cochin Shipyard Ltd menguat sebesar 16%. Mazagon Dock naik 4,4% sementara Larsen & Toubro naik 1,2%

Armada Mulai Tua

Ketika Beijing telah meningkatkan kapasitas angkatan lautnya dalam beberapa tahun terakhir, armada kapal selam India yang mulai menua dipandang tidak lagi cukup untuk mencegah kehadiran China di Samudra Hindia.

Angkatan Laut India membutuhkan minimal 24 kapal selam konvensional, kata pemerintah di New Delhi, tetapi saat ini mereka hanya memiliki 16 buah. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berusia lebih dari 30 tahun dan kemungkinan akan dinonaktifkan dalam beberapa tahun ke depan.

Pada Juli lalu, Kementerian Pertahanan India mengeluarkan tender yang mengundang produsen pertahanan global untuk merancang, mengembangkan, dan memproduksi kapal selam bertenaga diesel-listrik konvensional bersama dengan Mazagon Dock Shipyard Limited milik pemerintah atau Larsen & Toubro, salah satu perusahaan konstruksi terbesar di India.

Tujuannya adalah untuk secara progresif membangun kemampuan buatan sendiri dalam "memproduksi sistem senjata yang kompleks," kata Kementerian Pertahanan India ketika mengumumkan tender global.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1363 seconds (0.1#10.140)