HIMKI Dorong Pembukaan Pasar Baru Ekspor Mebel dan Kerajinan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia ( HIMKI ) terus mengakselerasi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan dalam negeri di tengah ekonomi dunia yang belum pulih.
Adapun permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus meningkat dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia. Sementara, kuartal pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan sekitar 6 persen.
"Kami berharap dengan adanya pameran IFEX yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor pada kuartal selanjutnya," ujar Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur dalam rangkaian Musyawarah Nasional Ke-3 HIMKI, Rabu (30/8/2023).
Menurut dia peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka yang disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar produk mebel dan kerajinan nasional. Pasar AS dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional.
"Meskipun demikian, kita harus terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional AS dan Eropa, di mana kedua kawasan terbut mengalami inflasi yang sangat besar," kata dia.
Sebab itu, untuk mengantisipasi jika situasi semakin memburuk harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya.
Sementara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitha mengatakan HIMKI sebagai asosiasi industri furnitur dan kerajinan, terus bersinergi dengan pemerintah dan asosiasi lainnya dalam pencapaian target nilai ekspor dan upaya memenuhi kebutuhan dalam negeri atas produk furnitur dan kerajinan.
Peningkatan nilai tambah produk hasil hutan melalui hilirisasi merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Presiden menyebutkan hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan," kata dia.
Adapun permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus meningkat dengan pemasok utama China yang saat ini memimpin sebagai eksportir terbesar produk mebel dunia. Sementara, kuartal pertama tahun ini ekspor mebel dan kerajinan mengalami penurunan sekitar 6 persen.
"Kami berharap dengan adanya pameran IFEX yang dilakukan pada Maret lalu bisa menahan penurunan ekspor pada kuartal selanjutnya," ujar Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur dalam rangkaian Musyawarah Nasional Ke-3 HIMKI, Rabu (30/8/2023).
Menurut dia peluang pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan masih terbuka yang disebabkan oleh maraknya pembangunan yang diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar produk mebel dan kerajinan nasional. Pasar AS dan Eropa adalah pasar terbesar produk mebel dan kerajinan nasional.
"Meskipun demikian, kita harus terus berusaha untuk menembus pasar-pasar baru, apalagi jika kita memperhatikan kondisi semakin menurunnya permintaan pasar tradisional AS dan Eropa, di mana kedua kawasan terbut mengalami inflasi yang sangat besar," kata dia.
Sebab itu, untuk mengantisipasi jika situasi semakin memburuk harus memanfaatkan dan mengoptimalisasi emerging market, seperti Timur Tengah, India dan pasar Asia lainnya.
Sementara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmitha mengatakan HIMKI sebagai asosiasi industri furnitur dan kerajinan, terus bersinergi dengan pemerintah dan asosiasi lainnya dalam pencapaian target nilai ekspor dan upaya memenuhi kebutuhan dalam negeri atas produk furnitur dan kerajinan.
Peningkatan nilai tambah produk hasil hutan melalui hilirisasi merupakan sebuah keniscayaan dalam rangka membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan ekspor, menghasilkan devisa, meningkatkan pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
"Presiden menyebutkan hilirisasi yang ingin kita lakukan adalah hilirisasi yang melakukan transfer teknologi, yang memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan, serta meminimalisir dampak lingkungan," kata dia.