Erick Thohir Minta BUMN Ekspansi Sektor Strategis di ASEAN

Rabu, 30 Agustus 2023 - 19:25 WIB
loading...
Erick Thohir Minta BUMN Ekspansi Sektor Strategis di ASEAN
Menteri BUMN Erick Thohir. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah melakukan ekspansi sektor strategis di ASEAN. Pasalnya, BUMN sebagai penggerak roda perekonomian nasional.

“Hasilnya, kita sudah melihat perkembangan konkret pada BUMN. Mereka jadi lebih tangguh, lebih produktif dan lebih siap untuk berkompetisi di panggung global," ujar Erick Thohir melalui keterangan pers, Rabu (30/8/2023).

Menurut dia BUMN sudah seharusnya aktif di kancah regional maupun global. Transformasi membuat BUMN lebih siap berkompetisi di kanca internasional.

Di Asia Tenggara (ASEAN), BUMN memiliki beberapa proyek kerja sama dengan negara tetangga. Singapura tercatat sebagai negara ASEAN yang memiliki banyak kerja sama dengan Indonesia.



Singtel, salah satu perusahaan telekomunikasi asal Singapura telah berkontribusi terhadap pengintegrasian IndiHome ke Telkomsel. Erick mencatat, ada dampak positif terhadap inklusi digital lantaran terjadi konektivitas yang lebih luas.

"Ini juga menjadi bagian dari upaya penguatan peta jalan Telkom untuk menjadi yang terdepan di pasar B2B (business-to-business) dengan fokus pada penyediaan layanan digitalisasi pada ceruk pasar perusahaan dan lembaga, sementara Telkomsel akan fokus pada bisnis B2C (business-to-customer)," ucapnya.

Dengan integrasi, lanjut Erick, kepemilikan efektif Telkom di Telkomsel naik menjadi 69,9 persen, sementara Singtel menjadi 30,1 persen. Kemitraan Indonesia dengan Singapura melalui Singtel juga tercatat pada pembangunan Data Center di Batam.

Ini sejalan dengan proyeksi kebutuhan data center di Batam yang meningkat tajam dalam 10 tahun ke depan (2022-2031). Proyek yang ditargetkan mencapai kapasitas IT Load 51 Mega Watt pada 2031 ini merupakan kerja sama Telkom melalui anak usahanya NeutraDC, bersama Singtel dan Medco Power.

Proyek ini diharapkan mampu menarik minat perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menaruh data di Singapura ke Batam, Indonesia.

Indonesia kini juga tengah menjajaki kerjasama potensial dengan Singapura di untuk kapal pesiar dan kepelabuhanan dengan melibatkan PT Pelindo (Persero). Aksi korporasi ini mendorong peningkatan kunjungan wisatawan kapal pesiar ke beberapa titik di Indonesia serta peluang kolaborasi pengembangan dan pengoperasian marina di Benoa.

Di samping Telkom dan Pelindo, terdapat beberapa BUMN lainnya yang memiliki aktivitas bisnis dan kerja sama di Negeri Singa seperti BNI, BTN dan Pertamina. Mengenai energi baru dan terbarukan, Indonesia dan Singapura telah menandatangani MoU Bilateral pada 16 Maret 2023 dan tengah menjajaki kerja sama lebih jauh ihwal pengembangan industri manufaktur energi terbarukan di Indonesia, termasuk panel surya dan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) untuk memasok energi terbarukan ke Indonesia.



Selain Singapura, BUMN juga menjalin kerjasama di Malaysia. Demi memenuhi kebutuhan energi nasional dan menjaga pasokan migas dari sisi hulu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menandatangani perjanjian jual beli dengan Shell untuk pengambilalihan hak partisipasi (PI) sebesar 35 persen di Blok Masela.

Dalam proses akuisisi tersebut, PHE bekerja sama dengan Petronas melalui Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela). Adapun dari 35 persen PI yang dialihkan, PHE nantinya akan menggenggam kepemilikan PI sebesar 20 persen. Sementara Petronas Masela sebesar 15 perse. Sementara itu, di Filipina, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, berkolaborasi dengan PTPP sedang menggarap proyek North-South Commuter Railway senilai USD 531 juta bekerjasama dengan Departemen Transportasi.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1925 seconds (0.1#10.140)