Tok! Menteri ESDM dan Komisi VII Sepakati Asumsi Makro Sektor ESDM
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi VII DPR menggelar rapat kerja bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM ) Arifin Tasrif dan jajarannya hari ini, Kamis (31/8/2023). Dalam rapat tersebut disepakati beberapa asumsi sektor ESDM dalam RUU APBN 2024.
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) disepakati USD82 per barel dan lifting minyak bumi 635 ribu BOPD dan gas bumi 1.033 BOEPD.
"Berdasarkan yang disampaikan dalam nota keuangan bahwa lifting minyak bumi sebesar 625 ribu BOPD. Mungkin ada sedikit perbedaan dalam range rapat kerja, yaitu 615 sampai 640 dalam kesimpulan rapat di 5 Juni. Jadi kita sepakati 635. Berikutnya lifting gas bumi di nota keuangan diusulkan 1.033 BOPD nah kita sepakati tetap," jelas Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi.
Ia menambahkan, kemudian untuk cost recovery, Komisi VII DPR menyepakati tetap pada posisi USD8,25 miliar sesuai dengan yang tercantum dalam nota keungan yang dibacakan Presiden okowi beberapa waktu lalu.
Berikutnya, volume BBM bersubsidi yang terdiri dari minyak tanah dan minyak solar diputuskan sesuai dengan yang ada dalam nota keuangan, yaitu masing-masing 0,580 juta KL dan 19 juta KL.
"(Sementara) volume LPG 3 kg, nah di nota keuangan tercatat 8,03 juta metrik ton, kita sepakati semua fraksi 8,5 juta metrik ton," sebutnya.
Kemudian, Komisi VII DPR RI menyetujui subsidi minyak solar tetap sesuai dengan yang tercantum dalam nota keuangan, yakni Rp1.000 per liter.
"Terakhir, subsidi listrik Rp73,24 triliun tetap kita sepakati sesuai dengan nota keuangan," tutupnya.
Harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) disepakati USD82 per barel dan lifting minyak bumi 635 ribu BOPD dan gas bumi 1.033 BOEPD.
"Berdasarkan yang disampaikan dalam nota keuangan bahwa lifting minyak bumi sebesar 625 ribu BOPD. Mungkin ada sedikit perbedaan dalam range rapat kerja, yaitu 615 sampai 640 dalam kesimpulan rapat di 5 Juni. Jadi kita sepakati 635. Berikutnya lifting gas bumi di nota keuangan diusulkan 1.033 BOPD nah kita sepakati tetap," jelas Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Bambang Haryadi.
Ia menambahkan, kemudian untuk cost recovery, Komisi VII DPR menyepakati tetap pada posisi USD8,25 miliar sesuai dengan yang tercantum dalam nota keungan yang dibacakan Presiden okowi beberapa waktu lalu.
Berikutnya, volume BBM bersubsidi yang terdiri dari minyak tanah dan minyak solar diputuskan sesuai dengan yang ada dalam nota keuangan, yaitu masing-masing 0,580 juta KL dan 19 juta KL.
"(Sementara) volume LPG 3 kg, nah di nota keuangan tercatat 8,03 juta metrik ton, kita sepakati semua fraksi 8,5 juta metrik ton," sebutnya.
Kemudian, Komisi VII DPR RI menyetujui subsidi minyak solar tetap sesuai dengan yang tercantum dalam nota keuangan, yakni Rp1.000 per liter.
"Terakhir, subsidi listrik Rp73,24 triliun tetap kita sepakati sesuai dengan nota keuangan," tutupnya.
(uka)