IHSG Hari Ini Diprediksi Masih Akan Menguji Level 7.000
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak mixed cenderung menguat pada sepanjang perdagangan. Adapun pergerakan indeks saham akan berada di kisaran 6.816-7.000.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, kesimpulan dari perdagangan sebelumnya, IHSG masih menguji level 7.000. Percobaan hari kedua belum berhasil karena menghasilkan candlestick periode monthly IHSG yang kurang menarik.
"Dari kondisi ini kami memperkirakan fase bottoming IHSG akan dimulai, dimana pelemahan terbatas dengan arah pada penguatan (masih menguji level 7.000)," tulis William dalam analisisnya, Jumat (1/9/2023).
Menurut William, pada kondisi seperti ini, mengoleksi saham -saham blue chips menjadi kesempatan yang bagus. "Trading pada saham-saham 2nd liner menjadi lebih mudah, dan volatilitas pada saham-saham 3rd liner meningkat," kata dia.
Alhasil, pada fase pengujian resistance. Anda akan menemukan pasar yang nampak sepi, tren yang kebanyakan sideways. "Namun selama hanya berakhir dengan sideways, maka tugasnya hanya perlu bersabar," ujarnya.
Secara faktor teknikal, pergerakan sideways mulai menuju berakhir, indikator MACD membentuk golden cross memberikan indikasi penguatan. "Pergerakan IHSG masih menguji level 7.000 sebagai resistance psikologis," ungkap William.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -13.39 poin (-0.19%) menuju 6953,26 pada perdagangan hari Kamis 31 Agustus 2023.Sebanyak 190 saham menguat, 335 saham menurun, dan 227 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 14.276T (all market).
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal:
CMNT, buy, support 1015, resistance 1100.
Trend following, penguatan berlanjut di atas support MA5 dan MA20.
POWR, buy, support 730, resistance 795.
Trend following, penguatan berlanjut di atas support MA5 dan MA20.
BBRI, buy, support 5350, resistance 5750.
Sideways menuju penguatan. Terlihat pada indikator MACD yang mengindikasikan jenuh jual.
INDF, buy, support 6900, resistance 7350.
Pembentukkan golden cross indikator MACD, indikasi penguatan.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, kesimpulan dari perdagangan sebelumnya, IHSG masih menguji level 7.000. Percobaan hari kedua belum berhasil karena menghasilkan candlestick periode monthly IHSG yang kurang menarik.
"Dari kondisi ini kami memperkirakan fase bottoming IHSG akan dimulai, dimana pelemahan terbatas dengan arah pada penguatan (masih menguji level 7.000)," tulis William dalam analisisnya, Jumat (1/9/2023).
Menurut William, pada kondisi seperti ini, mengoleksi saham -saham blue chips menjadi kesempatan yang bagus. "Trading pada saham-saham 2nd liner menjadi lebih mudah, dan volatilitas pada saham-saham 3rd liner meningkat," kata dia.
Alhasil, pada fase pengujian resistance. Anda akan menemukan pasar yang nampak sepi, tren yang kebanyakan sideways. "Namun selama hanya berakhir dengan sideways, maka tugasnya hanya perlu bersabar," ujarnya.
Secara faktor teknikal, pergerakan sideways mulai menuju berakhir, indikator MACD membentuk golden cross memberikan indikasi penguatan. "Pergerakan IHSG masih menguji level 7.000 sebagai resistance psikologis," ungkap William.
Sebelumnya, IHSG ditutup melemah sebesar -13.39 poin (-0.19%) menuju 6953,26 pada perdagangan hari Kamis 31 Agustus 2023.Sebanyak 190 saham menguat, 335 saham menurun, dan 227 saham tidak mengalami perubahan harga pada perdagangan kemarin. Nilai transaksi mencapai 14.276T (all market).
Berikut beberapa rekomendasi saham secara teknikal:
CMNT, buy, support 1015, resistance 1100.
Trend following, penguatan berlanjut di atas support MA5 dan MA20.
POWR, buy, support 730, resistance 795.
Trend following, penguatan berlanjut di atas support MA5 dan MA20.
BBRI, buy, support 5350, resistance 5750.
Sideways menuju penguatan. Terlihat pada indikator MACD yang mengindikasikan jenuh jual.
INDF, buy, support 6900, resistance 7350.
Pembentukkan golden cross indikator MACD, indikasi penguatan.
(akr)