Praktik GRC Bagi Korporasi Kian Signifikan Pascapandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Praktik Governance Risk and Compliance (GRC) kian dibutuhkan bagi korporasi untuk menggenjot kinerja pasca era pandemi. Khususnya dalam mengimplementasikan GRC yang sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku Internasional.
Hal ini yang kembali didorong dalam acara penganugerahan bergengsi GRC & Performance Exellence Award 2023 kepada 31 perusahaan. Peserta tersebut terdiri dari 22 kategori BUMN, 4 kategori BUMD dan 5 perusahaan swasta.
Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi & Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FKD & FEB) Universitas Pertamina, Dewi Hanggraeni, selaku Chairperson Board of Jury GRC & Performance Excellence Award 2023, menyebutkan untuk manfaat GRC sudah tidak diragukan lagi bagi perusahaan-perusahaan. Terutama dalam mengoptimalkan nilai perusahaan.
Dia menjelaskan, dalam menghadapi tantangan Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), perusahaan perlu melakukan refocusing dalam menerapkan manajemen risiko yang disertai pengoptimalan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan kepatuhan (Compliance) yang terintegrasi.
Dewi menyebut ke depan semakin banyak tantangan GRC. Karena dalam waktu dekat akan menghadapi Pilpres dan Pilkada yang serentak. Tentunya, ke depan berbagai potensi risiko akibat ketidakpastian harus dimitigasi.
“Dengan mulai membaiknya kondisi ekonomi, enhancing of implementation of GRC merupakan suatu keniscayaan. Dimana ke depan, tuntutan kinerja Perusahaan yang lebih baik, value dari model bisnis mengalami perubahan. Termasuk fase perubahan yang sangat cepat, Tata kelola dan regulasi yang dinamis," ujar Dewi dalam keterangan resminya di Jakarta.
Selain itu, dia juga menyoroti sektor non keuangan yang belum seluruhnya secara optimal menerapkan GRC. Bahkan proses dokumentasi atas monitoring masih ada yang belum konsisten, dan sistem seluruhnya belum terintegrasi. "Ditambah lagi proses manajemen risiko termasuk monitoring masih ada yang bersifat silo,” ujar Dewi.
Ia juga menambahkan, ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 ini merupakan saat tepat untuk melakukan pemetaan risiko-risiko di era VUCA, melakukan pembenahan, refocusing strategic objective perusahaan berdasarkan implementasi GRC, dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
“Ajang ini juga memotivasi para pelaku bisnis untuk menyempurnakan praktik GCG dan penerapan manajemen risiko, meningkatkan kepatuhan, sekaligus GRC secara keseluruhan, juga mengapresiasi perusahaan yang sudah menerapkan GRC dengan terus melakukan continuous improvement,” lanjut Dewi.
Para pemenang penghargaan GRC & Performance Excellence Award 2023 ini dijaring dari sekitar 300 perusahaan dari BUMN, BUMD, dan Swasta yang menjadi nominasi.
Kemudian dewan juri bersama tim penyelanggara telah menyaring, menyeleksi, mengevaluasi kinerja maupun Governance Risk and Compliance (GRC) dari perusahaan-perusahaan tersebut. Hasilnya, sebanyak 31 perusahaan dari BUMN, BUMD dan Swasta yang terpilih melalui penjurian oleh dewan juri sebagai pemenang.
Event yang mengusung tema “Risk Management at the Speed of Business" ini bekerjasama dengan lembaga-lembaga kompeten di bidangnya seperti Open Compliance and Ethics Group (OCEG – USA) dengan 60 ribu member seluruh dunia, juga dengan FMR (Forum Manajemen Risiko BUMN) dengan member seluruh BUMN dan anak Perusahaan BUMN serta Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi yang menjadi Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023 dalam prosese penjurian, memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dinilai telah mengimplementasikan GRC dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.
Ketua Penyelenggara GRC & Performance Excellence Award 2023, Irnanda Laksanawan menjelaskan, bahwa event ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Tata kelola perusahaan, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan (compliance).
“GRC & Performance Excellence Award 2023 ini mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja, daya saing maupun reputasi perusahaan negara maupun instansi pemerintah. Hal itu dilakukan agar pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan, sehingga dapat memberikan kemanfaatan secara maksimal kepada masyarakat,” kata Irnanda.
Lebih lanjut Irnanda mengatakan, ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 ini merupakan momen untuk memotivasi para pelaku bisnis dalam menyempurnakan praktek GRC di perusahaannya.
Menurutnya, GRC dapat membantu dalam hal kepatuhan yang efektif dimana setiap hasil review, evaluasi, dan audit bisa menjadi pengembangan serta perbaikan kedepannya. “Dengan adanya GRC ini, kita akan lebih memiliki informasi dan juga pengambilan keputusan yang sifatnya lebih proaktif,” ujar Irnanda.
Hal ini yang kembali didorong dalam acara penganugerahan bergengsi GRC & Performance Exellence Award 2023 kepada 31 perusahaan. Peserta tersebut terdiri dari 22 kategori BUMN, 4 kategori BUMD dan 5 perusahaan swasta.
Dekan Fakultas Komunikasi dan Diplomasi & Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FKD & FEB) Universitas Pertamina, Dewi Hanggraeni, selaku Chairperson Board of Jury GRC & Performance Excellence Award 2023, menyebutkan untuk manfaat GRC sudah tidak diragukan lagi bagi perusahaan-perusahaan. Terutama dalam mengoptimalkan nilai perusahaan.
Dia menjelaskan, dalam menghadapi tantangan Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), perusahaan perlu melakukan refocusing dalam menerapkan manajemen risiko yang disertai pengoptimalan tata kelola perusahaan (Corporate Governance), dan kepatuhan (Compliance) yang terintegrasi.
Dewi menyebut ke depan semakin banyak tantangan GRC. Karena dalam waktu dekat akan menghadapi Pilpres dan Pilkada yang serentak. Tentunya, ke depan berbagai potensi risiko akibat ketidakpastian harus dimitigasi.
“Dengan mulai membaiknya kondisi ekonomi, enhancing of implementation of GRC merupakan suatu keniscayaan. Dimana ke depan, tuntutan kinerja Perusahaan yang lebih baik, value dari model bisnis mengalami perubahan. Termasuk fase perubahan yang sangat cepat, Tata kelola dan regulasi yang dinamis," ujar Dewi dalam keterangan resminya di Jakarta.
Selain itu, dia juga menyoroti sektor non keuangan yang belum seluruhnya secara optimal menerapkan GRC. Bahkan proses dokumentasi atas monitoring masih ada yang belum konsisten, dan sistem seluruhnya belum terintegrasi. "Ditambah lagi proses manajemen risiko termasuk monitoring masih ada yang bersifat silo,” ujar Dewi.
Ia juga menambahkan, ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 ini merupakan saat tepat untuk melakukan pemetaan risiko-risiko di era VUCA, melakukan pembenahan, refocusing strategic objective perusahaan berdasarkan implementasi GRC, dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan.
“Ajang ini juga memotivasi para pelaku bisnis untuk menyempurnakan praktik GCG dan penerapan manajemen risiko, meningkatkan kepatuhan, sekaligus GRC secara keseluruhan, juga mengapresiasi perusahaan yang sudah menerapkan GRC dengan terus melakukan continuous improvement,” lanjut Dewi.
Para pemenang penghargaan GRC & Performance Excellence Award 2023 ini dijaring dari sekitar 300 perusahaan dari BUMN, BUMD, dan Swasta yang menjadi nominasi.
Kemudian dewan juri bersama tim penyelanggara telah menyaring, menyeleksi, mengevaluasi kinerja maupun Governance Risk and Compliance (GRC) dari perusahaan-perusahaan tersebut. Hasilnya, sebanyak 31 perusahaan dari BUMN, BUMD dan Swasta yang terpilih melalui penjurian oleh dewan juri sebagai pemenang.
Event yang mengusung tema “Risk Management at the Speed of Business" ini bekerjasama dengan lembaga-lembaga kompeten di bidangnya seperti Open Compliance and Ethics Group (OCEG – USA) dengan 60 ribu member seluruh dunia, juga dengan FMR (Forum Manajemen Risiko BUMN) dengan member seluruh BUMN dan anak Perusahaan BUMN serta Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
Berdasarkan analisis para pakar dan profesional di bidang GCG, Strategic Management, Finance, Banking, Insurance, ICT, Riset & Inovasi yang menjadi Dewan Juri GRC & Performance Excellence Award 2023 dalam prosese penjurian, memutuskan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut dinilai telah mengimplementasikan GRC dengan baik sesuai tata nilai dan manajemen risiko yang berlaku di dunia Internasional.
Ketua Penyelenggara GRC & Performance Excellence Award 2023, Irnanda Laksanawan menjelaskan, bahwa event ini merupakan kegiatan corporate rating (award) tahunan di bidang Tata kelola perusahaan, Manajemen Risiko, dan Manajemen Kepatuhan (compliance).
“GRC & Performance Excellence Award 2023 ini mendorong peningkatan bisnis perusahaan melalui pengembangan kebijakan dan implementasi tata kelola perusahaan, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi secara terintegrasi untuk meningkatkan kinerja, daya saing maupun reputasi perusahaan negara maupun instansi pemerintah. Hal itu dilakukan agar pengelolaan aset negara dapat dioptimalkan, sehingga dapat memberikan kemanfaatan secara maksimal kepada masyarakat,” kata Irnanda.
Lebih lanjut Irnanda mengatakan, ajang GRC & Performance Excellence Award 2023 ini merupakan momen untuk memotivasi para pelaku bisnis dalam menyempurnakan praktek GRC di perusahaannya.
Menurutnya, GRC dapat membantu dalam hal kepatuhan yang efektif dimana setiap hasil review, evaluasi, dan audit bisa menjadi pengembangan serta perbaikan kedepannya. “Dengan adanya GRC ini, kita akan lebih memiliki informasi dan juga pengambilan keputusan yang sifatnya lebih proaktif,” ujar Irnanda.
(akr)