Luhut Ungkap China Senang Jika Dilibatkan Lagi dalam Proyek Kereta Cepat Surabaya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah tengah serius untuk melanjutkan proyek kereta cepat hingga ke Surabaya. Luhut menyapaikan itu usai mendampingi Perdana Menteri China Li Qiang menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun Halim ke Stasiun Karawang pada hari ini, Rabu (6/9/2023).
Luhut mengatakan bahwa rencana tersebut juga sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Jokowi meminta untuk dilakukan studi terkait kereta cepat hingga ke Surabaya/
"Tadi di KA kami (Luhut dan PM China banyak sekali diskusi mengenai proyek ini). Memang kualitasnya tinggi. Presiden arahkan ada studi kereta cepat sampe Surabaya," kata Luhut.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan bahwa pihak China tertarik kembali untuk menggarap proyek kereta cepat hingga Surabaya. "Mereka juga senang kalo bisa ikut terlibat," katanya.
Luhut juga mengatakan bahwa pihak Indonesia akan mempertimbangkan tawaran tersebut, sebab China telah berpengalaman dalam kereta cepat. "Kita liat ke depan. Tapi dengan pengalaman mereka sudah 41.000 km buat KA cepat. Saya kira perlu dipertimbangkan," kata Luhut.
Luhut mengatakan bahwa rencana tersebut juga sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan Jokowi meminta untuk dilakukan studi terkait kereta cepat hingga ke Surabaya/
"Tadi di KA kami (Luhut dan PM China banyak sekali diskusi mengenai proyek ini). Memang kualitasnya tinggi. Presiden arahkan ada studi kereta cepat sampe Surabaya," kata Luhut.
Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengatakan bahwa pihak China tertarik kembali untuk menggarap proyek kereta cepat hingga Surabaya. "Mereka juga senang kalo bisa ikut terlibat," katanya.
Luhut juga mengatakan bahwa pihak Indonesia akan mempertimbangkan tawaran tersebut, sebab China telah berpengalaman dalam kereta cepat. "Kita liat ke depan. Tapi dengan pengalaman mereka sudah 41.000 km buat KA cepat. Saya kira perlu dipertimbangkan," kata Luhut.
(uka)