Indonesia Undang China dan Korea untuk Berinvestasi di Sektor Pertanian

Jum'at, 08 September 2023 - 18:15 WIB
loading...
Indonesia Undang China...
Indonesia mengajak Korea dan China berinvestasi di sektor pertanian. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menandatangani perjanjian kerja sama sektor pertanian dengan Korea Selatan (Korsel) dan China. Perjanjian ini memiliki sejumlah mandat, yaitu penguatan people to people exchange, fasilitasi akses pasar komoditas pertanian kedua negara, pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM), inovasi dan teknologi informasi bidang pertanian, dan investasi sektor pertanian dari China ke Indonesia.



Melalui payung kerja sama MoU tersebut, Indonesia mengundang pelaku usaha China untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya pengembangan hortikultura yang terintegrasi di Indonesia.

"Perlu digagas kerja sama dalam bentuk transfer teknologi pengembangan komoditas hortikultura Indonesia-China, yang mencakup seluruh aspek pada rantai pasar produk hortikultura mulai dari hulu hingga hilir,” ungkap Mentan SYL, Jumat (8/9/2023).

Peluang lain yang juga sedang dikembangkan adalah tentang pengembagan SDM pertanian. Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki beberapa sekolah vokasi seperti Polbangtan dan PEPI yang siap berkolaborasi dengan universitas bidang pertanian di China.

“Kami mengusulkan kerja sama 'sister university' untuk pengembangan kapasitas SDM pertanian,” terang SYL.

Sementara itu, perjanjian kerja sama dengan Korsel sudah lebih spesifik. Kali ini, kedua negara sepakat untuk membentuk perjanjian kerja sama pengembangan alat dan mekanisasi pertanian. Perjanjian ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sudah ada.

“MoU on Agricultural Cooperation antara Indonesia dan Korsel mencakup area kerja sama bidang pertanian pintar (smart farming), fasilitasi akses pasar komoditas pertanian kedua negara, pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, dan investasi sektor pertanian dari Korea ke Indonesia,” jelas SYL.

Melalui payung kerja sama MoU tersebut, Korea berkomitmen untuk melakukan investasi industri persusuan di Indonesia, baik melalui skema joint venture atau investasi langsung perusahaan dairy Korea di Indonesia.



“Investasi industri persusuan di Indonesia akan menjadi penopang pemenuhan kebutuhan susu nasional yang mencapai 4,4 juta ton per tahun. Saat ini produksi domestik hanya mampu memenuhi sekitar 23% dari total kebutuhan konsumsi,” sebutnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2152 seconds (0.1#10.140)