Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik di Indonesia hingga 2035 Diluncurkan

Sabtu, 09 September 2023 - 19:28 WIB
loading...
Peta Jalan Pengembangan...
Kemenperin menerbitkan Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai atau electric vehicle (EV) yang menguraikan langkah-langkah kunci dalam pengembangan komponen vital. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian ( Kemenperin ) menerbitkan Peta Jalan Pengembangan Kendaraan Listrik Berbasis Baterai atau electric vehicle (EV) yang menguraikan langkah-langkah kunci dalam pengembangan komponen vital seperti baterai, motor listrik, dan converter dalam upaya mewujudkan kendaraan listrik yang lebih efisien.



Menteri Perindustrian atau Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Peta Jalan tersebut penting karena permintaan global EV diperkirakan mencapai 55 juta unit pada tahun 2024. Penggunaan EV sebagai alat transportasi sehari-hari di Indonesia juga menunjukkan tren peningkatan. Hal ini mendorong bertambahnya permintaan atas baterai berbahan lithium.

“Kemenperin telah membuat peta jalan untuk pengembangan baterai di bidang ini, termasuk baterai kendaraan listrik dan lainnya. Salah satu hal yang ingin dicapai pada 2030 adalah kendaraan listrik yang memiliki efisiensi tinggi dan local content sekitar 80 persen,” ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/9/2023).



Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah menetapkan kebijakan progresif, termasuk pemberian stimulus fiskal dan insentif, serta mendorong penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional sehari-hari untuk entitas pemerintah pusat dan daerah.

Pemerintah menjalankan dua kebijakan utama untuk mengakselerasi penggunaan EV. Pertama, dengan mengeluarkan bantuan pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda dua yang memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri minimal 40%. Kedua, memberikan potongan PPN DTP sebesar 5-10% untuk KBLBB roda empat dan bus elektrik, tergantung pada kandungan lokal yang dimiliki.

Kemenperin juga bekerja sama dengan perusahaan yang bertanggung jawab untuk memproduksi baterai kendaraan listrik, di antaranya Indonesia Battery Corporation (IBC), perusahaan plat merah yang berperan penting dalam ekosistem Battery Electric Vehicle (BEV) dan EV di Indonesia. Langkah-langkah itu menurut Agus menjadi langkah strategis dalam mendukung visi Indonesia untuk menjadi pemimpin dalam industri kendaraan listrik dan berkontribusi pada agenda global keberlanjutan.

Saat ini terdapat sekitar 50 perusahaan yang mengembangkan EV di Indonesia, dengan total investasi mencapai lebih dari USD200 juta atau sekitar Rp3 Triliun.

Pemerintah telah menetapkan target satu juta kendaraan roda empat yang beroperasi di tahun 2035 merupakan EV, yang setara dengan penghematan sekitar 12,5 juta barrel BBM dan mengurangi CO2 sebesar 4,6 juta ton.

Selain itu, ditargetkan 12 juta unit kendaraan listrik roda dua maupun tiga beroperasi di tahun 2025, setara dengan pengematan 18,86 juta barrel BBM dan pengurangan 6,9 juta ton CO2.

“Pemerintah optimis bahwa target tersebut dapat tercapai. Kami juga menyambut baik industri yang berminat memanfaatkan insentif yang tersedia dalam pengembangan kendaraan EV di Indonesia,” ucap Menperin.

Agus menambahkan, pihaknya juga mendukung pelaksanakan Indonesia Sustainability Forum (ISF) yang merupakan wadah utama tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan. ISF menawarkan peluang bagi para pemangku kepentingan global untuk berkolaborasi dan berdialog.

Forum ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan swasta, lembaga multinasional, asosiasi, think tank, organisasi masyarakat sipil, dan organisasi filantropi, yang akan berperan penting dalam mencapai tujuan keberlanjutan.

"Kolaborasi antara sektor-sektor ini diharapkan dapat merangsang pertumbuhan keberlanjutan di Indonesia dan di seluruh dunia," pungkasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2717 seconds (0.1#10.140)