Amerika Serikat dan China Teken 10 Poin Perjanjian Perdagangan

Sabtu, 13 Mei 2017 - 13:11 WIB
Amerika Serikat dan China Teken 10 Poin Perjanjian Perdagangan
Amerika Serikat dan China Teken 10 Poin Perjanjian Perdagangan
A A A
JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan China telah mencapai kata sepakat untuk meneken 10 poin perjanjian perdagangan, termasuk membuka pasar China untuk perusahaan peringkat Amerika Serikat dan perusahaan kartu kredit. Dalam kesepakatan tersebut China juga akan menghapus larangan impor daging AS serta pengiriman gas alam cair dari Negeri Paman Sam -julukan AS-.

Seperti dilansir Sabtu (13/5/2017) sebagai imbalannya, daging ayam China diizinkan masuk ke pasar AS, begitu juga dengan bank-bank Cina. Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan, kesepakatan ini akan mengurangi surplus perdagangan China atas AS pada akhir tahun 2017. Dia menambahkan AS telah sepakat dengan lembaga keuangan China untuk mendapatkan perlakuan sama seperti halnya bank asing yang ingin membuka kegiatan di Amerika Serikat.

"Jelas China, memiliki bank-bank yang di antaranya merupakan paling besar di seluruh dunia, ingin akses ke pasar perbankan AS. Selama mereka dapat mematuhi aturan-aturan normal yang ditetapkan, mereka akan mendapatkan akses," terang Mendag AS Wilbur Ross.

Kesepakatan ini menandai hasil nyata pertama dari pembicaraan perdagangan yang sudah dimulai sejak bulan lalu. Perjanjian perdagangan dipandang sebagai indikasi bahwa Presiden AS Donald Trump mengadopsi pendekatan yang tidak konfrontatif dengan Beijing, seperti yang pernah dia dijanjikan selama masa kampanye pemilu tahun lalu.

Bahkan Trump sempat mengancam bakal memberikan label kepada China sebagai 'manipulator mata uang' serta menerapkan aturan yang dapat menghambat perdagangan atas barang-barang asal China. Namun belakangan Trump terlihat melunak dan sempat menerangkan China tidak pernah memanipulator mata uang serta telah melakukan pencegahan pelemahan lebih lanjut.

Trump juga sempat berupaya untuk mengaitkan perdagangan AS-China karena kekhawatiran atas ambisi nuklir Korea Utara, dengan mendesak China agar memberi tekanan lebih kuat atas sekutunya, pemerintah Pyongyang. Bagaimanapun usai penandatanganan kesepakatan, Wakil Menteri Keuangan China, Zhu Guangyao, mengatakan masalah ekonomi sebaiknya tidak dipolitisir.

"Dalam kaitan antara masalah nuklir Korea Utara dengan perundingan rencana '100 hari' ekonomi, saya bisa mengatakan kepada Anda secara terus terang bahwa tim ekonomi kami memusatkan perhatian kepada semua upaya untuk masalah ekonomi," tegasnya kepada para wartawan.

Sementara itu para analis melayangkan kritik bahwa investor asing yang biasanya melakukan bisnis dengan China, bakal lebih dimanfaatkan. Terkait hal itu, Trump menekankan telah berjanji untuk mengusahakan China bermain sesuai aturan.

Perjanjian memperlihatkan hal itu, ketika AS mendapatkan manfaatkan dengan membuka jasa keuangan Amerika dan eksportir daging sapi lebih banyak mendapatkan akse ke kelas menengah yang berkembang di China. Menurut pengamat sebagai imbalannya, Beijing mendapat pembentukan citra global dari Amerika Serikat yang sangat penting.

Dengan perjanjian ini kita tidak akan lagi mendengar kata-kata 'manipulator mata uang' atau 'mitra perdagangan yang tidak adil' dari pernyataan Trump. Sebaliknya AS mengakui pentingnya menjalin kerja sama dengan China.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6804 seconds (0.1#10.140)