Miskin Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Turun Pekan Depan

Minggu, 14 Mei 2017 - 20:26 WIB
Miskin Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Turun Pekan Depan
Miskin Sentimen Positif, IHSG Diprediksi Turun Pekan Depan
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menghadapi tren koreksi sepekan ke depan. Tidak adanya sentimen positif sebagai pendorong membuat indeks cenderung mengalami pelemahan.

Pergerakan IHSG sepanjang pekan kemarin kembali melemah hingga 0,14% atau di bawah pekan sebelumnya yang turun 0,034%. Laju IHSG mampu melampaui high level sebelumnya di level 5.714,34 dengan berada di posisi 5.745,85 seiring adanya aksi beli sebagian pelaku pasar meski akhirnya terimbangi dengan maraknya aksi jual.

Research Analyst OCBC Sekuritas Indonesia Liga Maradona melihat proyeksi indeks sepekan ke depan akan menurun di level 5.620-5.700. Menurutnya, koreksi yang terjadi lebih disebabkan faktor eksternal.

Mulai dari geopolitik hingga kondisi politik di AS yang berkaitan dengan reformasi pajak dan UU Kesehatan. Kondisi di AS tentu sangat patut diwaspadai sebagai penggerak bursa di negara berkembang.

"Minggu depan belum ada rekor untuk IHSG karena sentimen sedikit. Laporan keuangan emiten sudah keluar sehingga untuk investor belum melihat katalis yang ditunggu. Kita juga harus mewaspadai kebijakan The Fed bulan ini, setelah data inflasi AS yang membaik sehingga diperkirakan akan ada kenaikan suku bunga AS di Juni," ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu (14/5/2017).

Pihaknya melihat faktor pelemahan lainnya datang dari lokal karena kasus politik pasca Pilkada DKI. Menurutnya, kasus ini menjadi sorotan publik dan dijadikan sentimen negatif oleh investor. Investor mengkhawatirkan kebijakan APBD sekarang bukan di bawah Ahok, sehingga diperkirakan akan lambat.

"Kami melihat sementara sektor yang berhubungan dengan APBD seperti konstruksi dan properti akan melemah. Meski investor asing masih melakukan nett buy meskipun trennya agak menurun," katanya.

Dia juga menilai secara PE ratio, valuasi IHSG juga sudah disebut kemahalan. Valuasi harga IHSG dilihatnya sudah tinggi untuk regional sehingga wajar apabila terjadi koreksi.

"Investor harus perhatikan sektor konsumer karena kini momen jelang Puasa. Sektor ini aman dan kalaupun ada penurunan tidak akan jauh. Dividen sektor ini juga dibagikan lebih akhir, sehingga menarik untuk ditunggu sebagai aksi korporasinya," terang dia.

Rata-rata volume transaksi perdagangan saham harian indeks di sepanjang pekan lalu mengalami kenaikan 4,46% menjadi 13,10 miliar unit saham dari 12,54 miliar lembar unit saham sepekan sebelumnya. Meski demikian, rata-rata nilai transaksi perdagangan saham IHSG di sepanjang pekan ini mengalami perubahan 6,60% menjadi Rp8,20 triliun dari Rp8,78 triliun di pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi transaksi perdagangan harian saham pada pekan ini ikut berubah 4,61% menjadi 322,07 ribu kali transaksi dari 337,64 ribu kali transaksi sepekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar BEI pada pekan ini juga berubah 0,08% menjadi Rp6.179.94 triliun dari Rp6.184,92 triliun pada pekan lalu.

Level IHSG ikut mengalami perubahan 0,14% menjadi 5.675,22 poin pada pekan lalu dari 5.683,38 poin sepekan sebelumnya. Di sisi lain, investor asing mencatatkan beli bersih Rp4,26 triliun di sepanjang pekan ini sehingga aliran dana investor asing sampai saat ini masih tercatat beli bersih Rp28,12 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai pergerakan IHSG di pekan depan diperkirakan akan berada pada kisaran level support 5.630-5.650 dan resisten 5.695-5.738 dibandingkan pekan sebelumnya di level support 5.658-5.670 dan resisten 5.726-5.738.

Spinning terkonfirmasi masih terbentuk di sekitar upper Bollinger band area namun, bergerak terbatas yang menandakan pelaku pasar masih wait and see dimana pergerakan cenderung mendatar. MACD bergerak terbatas. RSI, Stochastic, and William’s %R cenderung bergerak turun.

"Pergerakan IHSG masih terlihat terbatas dimana belum banyak pelaku pasar yang masuk seiring minimnya sentimen positif dan terperangkap dalam persepsi sell in may and go away yang pada akhirnya membuat pasar kembali turun oleh ulah para pelaku pasar sendiri. Diperkirakan laju IHSG masih akan cenderung variatif mendatar seiring belum meningkatnya transaksi," ujar Reza di Jakarta, hari ini.

Dia berharap data-data makroekonomi dalam negeri dan global dapat menambah sentimen positif sehingga laju IHSG dapat mengalami pembalikan arah menguat. Tetap cermati berbagai sentimen yang ada di mana dapat berpengaruh pada perubahan arah IHSG. "Waspadai potensi perubahan arah melemah dari IHSG jika ada," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3557 seconds (0.1#10.140)