110 Negara Siap Hadir di Forum Belt and Road Initiative Jalur Sutra China
loading...
A
A
A
JAKARTA - 110 negara siap menghadiri Belt and Road Forum for International Cooperation yang ketiga di Beijing, China pada Oktober mendatang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan persiapan untuk forum tersebut telah dipersiapkan dengan baik.
Forum jalur sutra modern atau Belt and Road Initiative (BRI) telah populer selama dekade terakhir. Agenda forum tersebut meliputi upacara pembukaan, forum tingkat tinggi terkait konektivitas, pembangunan hijau dan ekonomi digital dan enam forum tematik, di antaranya konektivitas perdagangan, diskusi terkait proyek infrastruktur jalur sutra yang bersih, kerja sama subnasional dan kemaritiman hingga konferensi CEO. Menyitir Global Times, forum tersebut diyakini mampu menarik perwakilan dari banyak negara.
Dekan dari Hainan University Belt and Road Research Institute Liang Haiming mengatakan forum tersebut optimitis dapat memainkan peran lebih besar dalam membuka arah baru kerja sama internasional dan kekuatan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global serta membangun platform baru pertumbuhan hubungan antar negara.
"Selama satu dekade terakhir, BRI telah berkontribusi pada multilateralisme dan menciptakan kondisi pembangunan yang lebih baik bagi negara-negara berkembang," kata Liang. "BRI juga telah memberikan model dan pengalaman pembangunan China kepada negara-negara dan kawasan yang terlibat dalam BRI," kata dia.
Dia mengatakan BRI telah menjadi barang publik yang populer di seluruh dunia karena telah membawa harapan dan membuka jalur pembangunan baru untuk pembangunan ekonomi global, kata Liang. Sejauh ini, platform tersebut telah menarik partisipasi lebih dari tiga perempat negara di dunia dan 32 organisasi internasional.
Berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri China, selama satu dekade terakhir, platform BRI telah menghasilkan hampir USD1 triliun dalam bentuk investasi, membangun lebih dari 3.000 proyek kerja sama, menciptakan 420.000 lapangan kerja, dan membantu mengentaskan hampir 40 juta orang dari kemiskinan.
"Negara-negara ini telah menunjukkan kepercayaan mereka terhadap BRI melalui tindakan nyata, serta harapan mereka terhadap prospek untuk bersama-sama membangun BRI," ujar Liang.
Tahun 2023 menandai ulang tahun ke-10 BRI. Forum ini tidak hanya merupakan puncak acara peringatan untuk menandai ulang tahun tersebut tetapi juga merupakan platform penting bagi semua mitra untuk merencanakan kerja sama berkualitas tinggi, demikian ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam sebuah konferensi pers pada 31 Agustus 2023.
BRI yang diusulkan oleh China bukanlah aliansi geopolitik atau aliansi militer, dan juga bukan kelompok eksklusif. Namun sebaliknya, ini adalah proses keterbukaan, inklusivitas, dan pengembangan bersama. "Diyakini bahwa BRI akan mendapatkan lebih banyak dukungan dari orang-orang di seluruh dunia," kata Liang.
Forum jalur sutra modern atau Belt and Road Initiative (BRI) telah populer selama dekade terakhir. Agenda forum tersebut meliputi upacara pembukaan, forum tingkat tinggi terkait konektivitas, pembangunan hijau dan ekonomi digital dan enam forum tematik, di antaranya konektivitas perdagangan, diskusi terkait proyek infrastruktur jalur sutra yang bersih, kerja sama subnasional dan kemaritiman hingga konferensi CEO. Menyitir Global Times, forum tersebut diyakini mampu menarik perwakilan dari banyak negara.
Dekan dari Hainan University Belt and Road Research Institute Liang Haiming mengatakan forum tersebut optimitis dapat memainkan peran lebih besar dalam membuka arah baru kerja sama internasional dan kekuatan baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global serta membangun platform baru pertumbuhan hubungan antar negara.
"Selama satu dekade terakhir, BRI telah berkontribusi pada multilateralisme dan menciptakan kondisi pembangunan yang lebih baik bagi negara-negara berkembang," kata Liang. "BRI juga telah memberikan model dan pengalaman pembangunan China kepada negara-negara dan kawasan yang terlibat dalam BRI," kata dia.
Dia mengatakan BRI telah menjadi barang publik yang populer di seluruh dunia karena telah membawa harapan dan membuka jalur pembangunan baru untuk pembangunan ekonomi global, kata Liang. Sejauh ini, platform tersebut telah menarik partisipasi lebih dari tiga perempat negara di dunia dan 32 organisasi internasional.
Berdasarkan laporan Kementerian Luar Negeri China, selama satu dekade terakhir, platform BRI telah menghasilkan hampir USD1 triliun dalam bentuk investasi, membangun lebih dari 3.000 proyek kerja sama, menciptakan 420.000 lapangan kerja, dan membantu mengentaskan hampir 40 juta orang dari kemiskinan.
"Negara-negara ini telah menunjukkan kepercayaan mereka terhadap BRI melalui tindakan nyata, serta harapan mereka terhadap prospek untuk bersama-sama membangun BRI," ujar Liang.
Tahun 2023 menandai ulang tahun ke-10 BRI. Forum ini tidak hanya merupakan puncak acara peringatan untuk menandai ulang tahun tersebut tetapi juga merupakan platform penting bagi semua mitra untuk merencanakan kerja sama berkualitas tinggi, demikian ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin dalam sebuah konferensi pers pada 31 Agustus 2023.
BRI yang diusulkan oleh China bukanlah aliansi geopolitik atau aliansi militer, dan juga bukan kelompok eksklusif. Namun sebaliknya, ini adalah proses keterbukaan, inklusivitas, dan pengembangan bersama. "Diyakini bahwa BRI akan mendapatkan lebih banyak dukungan dari orang-orang di seluruh dunia," kata Liang.
(nng)