5 Perbedaan KCJB dan Shinkansen, Siapa Paling Unggul?

Rabu, 20 September 2023 - 14:00 WIB
loading...
5 Perbedaan KCJB dan Shinkansen, Siapa Paling Unggul?
KCJB atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia. Foto/Dok. KCIC
A A A
JAKARTA - KCJB atau Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan layanan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Indonesia dan Asia Tenggara. Kereta ini menghubungkan wilayah Tegalluar di Bandung dengan Halim di Jakarta Timur.

Sebagai salah satu kereta dengan kecepatan tinggi, KCJB kerap disamakan dengan Shinkansen , kereta cepat yang ada di Jepang. Meski begitu, sebenarnya kedua kereta ini memiliki sejumlah perbedaan yang harus diketahui.



Berikut lima perbedaan dari KCJB dan Shinkansen Jepang.

Perbedaan KCJB dan Shinkansen


1. Memiliki Tingkat Kecepatan Operasional yang Berbeda


Kereta Shinkansen di Jepang memiliki kecepatan mulai dari 300 kilometer per jam. Seri L0 adalah seri dengan kecepatan tertinggi, yaitu hingga 603 kilometer per jam atau 375 mil per jam.



Sementara itu, KCJB dalam uji coba terbarunya mampu melaju hingga kecepatan 350 kilometer per jam. Kecepatan desain KCJB adalah 420 kilometer per jam, sementara kecepatan operasionalnya adalah 350 kilometer per jam.

2. Perbedaan Teknologi Sinyal


KCJB menggunakan sistem persinyalan teknologi Global System Mobile-Railway (GSM-R) untuk pengoperasiannya. Teknologi GSM-R berperan sebagai teknologi transmisi data (train control data) yang diharapkan dapat meningkatkan pengawasan.

Sedangkan Shinkansen menggunakan sistem persinyalan yang dikembangkan sendiri oleh Central Japan Railway Company (JR Central). Sistem persinyalan ini memungkinkan kereta untuk berkomunikasi dengan stasiun dan sistem kontrol lainnya dengan sangat cepat dan akurat.

3. Perbedaan Pemilik dan Operator


KCJB dioperasikan oleh PT Kereta Cepat Indonesia China. Perusahaan tersebut terdiri atas konsorsium PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia dan China Railway International Company Limited melalui Beijing Yawan HSR Company Limited.



Sedangkan Shinkansen dimiliki oleh Badan Konstruksi, Transportasi, dan Teknologi Kereta Api Jepang. Kereta ini dioperasikan oleh lima perusahaan dari Japan Railways Group.

4. Memiliki Bentuk yang Berbeda


KCJB menggunakan rangkaian kereta buatan Cina generasi terbaru, yaitu CR400AF oleh CRRC Qingdao Sifang. CR400AF adalah bagian dari keluarga Fuxing Hao, seri kereta cepat produksi CRRC, perusahaan kereta api terbesar di dunia.

Sementara untuk Shinkansen sendiri menggunakan berbagai seri kereta buatan Jepang, seperti E5, E6, N700, dan L0. Bentuk tersebut juga menjadi salah satu bentuk kereta paling kuat di sana.

5. Membutuhkan Daya Listrik yang Berbeda


KCJB berbahan bakar listrik, dengan daya yang dibutuhkan sebesar 9750 kW untuk setiap rangkaian dengan 8 gerbong. Shinkansen juga berbahan bakar listrik, tetapi daya yang dibutuhkan bervariasi tergantung pada seri kereta. Misalnya, seri E5 membutuhkan daya sebesar 12000 kW untuk setiap rangkaian dengan 10 gerbong.
(okt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1290 seconds (0.1#10.140)