KCIC Usul Tarif Kereta Cepat Rp300.000, Sudah Termasuk Biaya LRT dan KA Feeder
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) direncanakan akan diresmikan dan mulai dioperasikan secara komersil pada 1 Oktober 2023. Adapun tarif KCJB hingga kini masih belum ditetapkan.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan tarif yang akan dikenakan sebesar Rp300.000.
Adapun tarif yang diusulkan tersebut merupakan tiket bundling. Dimana tiket tersebut sudah termasuk tiket LRT Jabodebek dan KA feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.
"Kita mengusulkan di Rp300.000, sudah sama KA feeder dan LRT Jabodebek. Tapi kan kita masih diskusikan dengan KAI dan LRT," kata Dwiyana saat ditemui usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Rabu (13/9/2023).
Sementara, Dwiyana mengatakan tarif tiket KCJB tanpa tarif bundling pihaknya mengusulkan sebesar Rp250.000 untuk kelas premium ekonomi. "Kalau first class and business class pasti kita menggunakan dinamite pricing kan, karena segmennya berbeda," katanya.
Sementara, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipastikan tidak akan diberikan subsidi oleh pemerintah. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menjajal kereta cepat.
Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan tarif yang akan dikenakan sebesar Rp300.000.
Adapun tarif yang diusulkan tersebut merupakan tiket bundling. Dimana tiket tersebut sudah termasuk tiket LRT Jabodebek dan KA feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.
"Kita mengusulkan di Rp300.000, sudah sama KA feeder dan LRT Jabodebek. Tapi kan kita masih diskusikan dengan KAI dan LRT," kata Dwiyana saat ditemui usai mendampingi Presiden Joko Widodo menjajal Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Stasiun Halim, Rabu (13/9/2023).
Sementara, Dwiyana mengatakan tarif tiket KCJB tanpa tarif bundling pihaknya mengusulkan sebesar Rp250.000 untuk kelas premium ekonomi. "Kalau first class and business class pasti kita menggunakan dinamite pricing kan, karena segmennya berbeda," katanya.
Sementara, tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung dipastikan tidak akan diberikan subsidi oleh pemerintah. Hal tersebut diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai menjajal kereta cepat.
(nng)