Delapan BUMN yang Terima PMN 2023-2024, Sektor Konstruksi Paling Gede
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penyertaan modal negara ( PMN ) tahun anggaran 2023-2024 akan digelontorkan pemerintah kepada sejumlah badan usaha milik negara ( BUMN ). Nilainya pun mencapai triliunan rupiah.
Perusahaan pelat merah penerima PMN terdiri dari berbagai sektor bisnis, baik konstruksi, asuransi, kelistrikan, transportasi laut, pelayanan navigasi penerbangan, pangan, pertahanan, hingga aviasi dan pariwisata.
Saat ini, proses pembahasan dan pendalaman masih dilakukan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meski demikian, pemerintah dan lembaga legislatif telah menyepakati nilai PMN dari sebagian perseroan.
Berikuti Daftar BUMN Penerima PMN Tahun Anggaran 2023-2024:
1. PLN
PMN yang akan diterima PLN mencapai Rp5,86 triliun untuk 2024. Nilai itu lebih kecil dari usulan awal Kementerian BUMN, yakni Rp 10 triliun. Anggaran segar ini sudah disepakati Komisi VI DPR dan akan digunakan untuk program listrik desa (lisdes).
2. Holding BUMN Pangan
PMN Tahun Anggaran 2024 untuk Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp832 miliar. Jumlah ini telah disepakati DPR dan digunakan untuk menjalankan penugasan pemerintah dengan memperkuat ekosistem dan ketahanan pangan nasional.
3. PT Wijaya Karya Tbk
Komisi VI DPR menyetujui pemberian PMN 2024 sebesar Rp6 triliun untuk Wijaya Karya atau WIKA. PMN tersebut digunakan untuk penguatan permodalan hingga menunjang kebutuhan modal kerja pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN).
4. PT Hutama Karya (Persero)
Pada tahun ini Hutama Karya mengajukan PMN tunai senilai Rp28,9 triliun. Dana segar itu akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatra. Sementara itu, PMN 2024 yang diajukan perseroan mencapai Rp18,6 triliun.
5. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
DPR dan pemerintah juga menyetujui PMN tunai sebesar Rp3 triliun tahun anggaran 2023 untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group (IFG). Kesepakatan itu setelah DPR dan Kementerian Keuangan melakukan pendalaman ihwal pemanfaatan PMN.
6. Airnav Indonesia
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNPI) atau Airnav Indonesia akan memperoleh PMN tunai Rp659,19 miliar untuk Tahun Anggaran 2023. Suntikan anggaran akan digunakan untuk melengkapi peralatan ATM atau manajemen lalu lintas penerbangan dan ruang udara yang telah memasuki batas maksimal usia teknis.
7. PT Pelni (Persero)
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mendapatkan PMN Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp3 triliun. Dana ini digunakan untuk pembelian kapal baru. Tercatat sejumlah kapal laut milik perusahaan sudah berusia 30 tahun alias tua. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan keamanan penumpang.
8. Indonesia Re
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membutuhkan suntikan PMN Rp 1 triliun untuk tahun 2024 melalui cadangan investasi. Sebelumnya perusahaan reasuransi milik negara itu telah mengajukan PMN tunai sejak 2022 sebesar Rp3 triliun, namun turun menjadi Rp1 triliun
Perusahaan pelat merah penerima PMN terdiri dari berbagai sektor bisnis, baik konstruksi, asuransi, kelistrikan, transportasi laut, pelayanan navigasi penerbangan, pangan, pertahanan, hingga aviasi dan pariwisata.
Saat ini, proses pembahasan dan pendalaman masih dilakukan Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Meski demikian, pemerintah dan lembaga legislatif telah menyepakati nilai PMN dari sebagian perseroan.
Berikuti Daftar BUMN Penerima PMN Tahun Anggaran 2023-2024:
1. PLN
PMN yang akan diterima PLN mencapai Rp5,86 triliun untuk 2024. Nilai itu lebih kecil dari usulan awal Kementerian BUMN, yakni Rp 10 triliun. Anggaran segar ini sudah disepakati Komisi VI DPR dan akan digunakan untuk program listrik desa (lisdes).
2. Holding BUMN Pangan
PMN Tahun Anggaran 2024 untuk Holding BUMN Pangan atau ID FOOD sebesar Rp832 miliar. Jumlah ini telah disepakati DPR dan digunakan untuk menjalankan penugasan pemerintah dengan memperkuat ekosistem dan ketahanan pangan nasional.
3. PT Wijaya Karya Tbk
Komisi VI DPR menyetujui pemberian PMN 2024 sebesar Rp6 triliun untuk Wijaya Karya atau WIKA. PMN tersebut digunakan untuk penguatan permodalan hingga menunjang kebutuhan modal kerja pelaksanaan proyek strategis nasional (PSN).
4. PT Hutama Karya (Persero)
Pada tahun ini Hutama Karya mengajukan PMN tunai senilai Rp28,9 triliun. Dana segar itu akan dialokasikan untuk menyelesaikan beberapa ruas Jalan Tol Trans Sumatra. Sementara itu, PMN 2024 yang diajukan perseroan mencapai Rp18,6 triliun.
5. PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia
DPR dan pemerintah juga menyetujui PMN tunai sebesar Rp3 triliun tahun anggaran 2023 untuk PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) atau Indonesia Financial Group (IFG). Kesepakatan itu setelah DPR dan Kementerian Keuangan melakukan pendalaman ihwal pemanfaatan PMN.
6. Airnav Indonesia
Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (LPPNPI) atau Airnav Indonesia akan memperoleh PMN tunai Rp659,19 miliar untuk Tahun Anggaran 2023. Suntikan anggaran akan digunakan untuk melengkapi peralatan ATM atau manajemen lalu lintas penerbangan dan ruang udara yang telah memasuki batas maksimal usia teknis.
7. PT Pelni (Persero)
PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni akan mendapatkan PMN Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp3 triliun. Dana ini digunakan untuk pembelian kapal baru. Tercatat sejumlah kapal laut milik perusahaan sudah berusia 30 tahun alias tua. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan keamanan penumpang.
8. Indonesia Re
PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re membutuhkan suntikan PMN Rp 1 triliun untuk tahun 2024 melalui cadangan investasi. Sebelumnya perusahaan reasuransi milik negara itu telah mengajukan PMN tunai sejak 2022 sebesar Rp3 triliun, namun turun menjadi Rp1 triliun
(uka)