Catat Laba Bersih Saat Pandemi, BTN Terapkan Strategi Ini

Senin, 03 Agustus 2020 - 09:55 WIB
loading...
Catat Laba Bersih Saat Pandemi, BTN Terapkan Strategi Ini
Foto/dok
A A A
JAKARTA - Wabah pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak akhir tahun lalu telah membuat ekonomi banyak perusahaan terpuruk. Namun tidak sedikit pula yang berhasil meraih laba bersih dengan berbagai strategi yang diterapkan.

Salah satu perusahaan yang berhasil adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) . Pada semester I/2020 perseroan berhasil mencetak laba bersih senilai Rp768 miliar. Perolehan tersebut merupakan hasil dari strategi 5 Fokus dan 8 Inisiatif yang telah dijalankan BTN sehingga tetap mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan kendati di tengah pandemi.

Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan di era New Normal, perseroan terus memupuk pencadangan, likuiditas, sambil memacu bisnis dengan asas kehati-hatian di masa pandemi sesuai dengan 8 inisiatif perseroan. Dengan strategi tersebut, lanjutnya, bisnis BTN diyakini masih akan terus bertumbuh dan mencetak laba di semester II/2020 nanti.

“Perolehan laba bersih pada semester I ini melebihi ekspektasi kami. Kami optimistis, hingga akhir tahun nanti target laba BTN masih on-track, sejalan dengan mulai adanya peningkatan permintaan kredit pada Juni 2020,” jelas Pahala di Jakarta, kemarin. (Baca: Koalisi Selamatkan Indonesia Imbas Tumpulnya Barisan Oposisi)

Adapun, data keuangan emiten bersandi saham BBTN tersebut mencatat laba bersih perseroan ditopang pendapatan bunga bersih sebesar Rp4,43 triliun. Perseroan juga mencatatkan laba dari operasional di luar provisi sebesar Rp1,99 triliun.

Capaian pendapatan bunga bersih BTN tersebut, lanjut Pahala, disumbang kenaikan pada penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar 0,32% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp251,04 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp251,83 triliun di periode yang sama tahun ini.

Pahala menuturkan, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi menjadi penyumbang pertumbuhan kredit perseroan secara keseluruhan. KPR Subsidi yang menempati porsi sebesar 45,11% dari total portofolio kredit BTN tersebut tumbuh positif di level 5,84% yoy. Per semester I/2020, KPR Subsidi perseroan naik dari Rp107,34 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp113,61 triliun.

Di segmen kredit perumahan, BTN juga telah menyalurkan KPR Non-subsidi, kredit perumahan lainnya, dan kredit konstruksi masing-masing sebesar Rp79,87 triliun, Rp7,56 triliun, dan Rp27,87 triliun per semester I/2020. Dengan penyaluran tersebut, total KPR di Bank BTN tumbuh sebesar 2,47% yoy dari Rp188,82 triliun menjadi Rp193,49 triliun per 30 Juni 2020. Kemudian, di segmen kredit non perumahan, perseroan menyalurkan kredit senilai Rp22,91 triliun per akhir Juni 2020. (Baca juga: Asyik, Token Listrik Gratis PLN bulan Agustus Sudah Bisa Diklaim)

Menurut Pahala, di tengah pertumbuhan positif tersebut, perseroan pun tetap menjaga kualitas kredit yang disalurkan. Per Juni 2020, BBTN mencatatkan penurunan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) net dari 2,42% per Juni 2019 menjadi 2,40% pada Juni 2020.

Perseroan juga tercatat menyiapkan rasio pencadangan yang cukup besar. Pada semester I/2020, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Bank BTN melonjak ke level 107,90%. Posisi tersebut melesat jauh dari 37,87% pada periode yang sama tahun lalu. Menurut Pahala, pemupukan pencadangan tersebut merupakan inisiatif perseroan dalam rangka menjaga kualitas pertumbuhan bisnis di tengah pandemi.

Di sisi lain, Pahala mengungkapkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN naik 2,99% yoy dari Rp219,76 triliun pada Juni 2019 menjadi Rp226,32 triliun di bulan yang sama tahun ini. Pertumbuhan tersebut disumbang peningkatan perolehan giro sebesar 13% yoy dari Rp52,88 triliun pada menjadi Rp59,75 triliun di kuartal II/2020. (Baca juga: AS Bersiap Kerahkan Rudal-rudal Hipersonik ke Indo-Pasifik)

Dengan peningkatan giro tersebut, BTN mencatatkan kenaikan dana murah (Current Account Savings Account/CASA) sebesar 3,75% yoy dari Rp92,83 triliun menjadi Rp96,32 triliun per semester I/2020. “Secara bertahap kami terus meningkatkan porsi dana murah dengan memangkas porsi dana mahal,” tutur Pahala.

Kinerja positif pada kredit dan DPK tersebut juga turut mengerek naik aset BTN sebesar 0,68% yoy menjadi sebesar Rp314,60 triliun. “Kami juga berupaya terus memperbaiki proses bisnis sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan positif yang berkelanjutan,” jelas Pahala.

Pahala menambahkan, walaupun masa pandemi covid-19, perseroan terus memupuk likuiditas. Menurut Pahala, Liquidity Coverage Ratio (LCR) perseroan naik ke level 132,22% pada semester I/2020 dari 105,50% di periode yang sama tahun sebelumnya. Permodalan (Capital Adequacy Ratio/CAR) BBTN pun kian menguat untuk menopang laju bisnis dari level 16,99% menjadi 19,10% per semester I/2020.

Dengan likuiditas yang sangat kuat ini, perseroan optimistis akan dapat melalui masa pandemi dengan baik. Apalagi, profil restrukturisasi yang harus dilakukan perseroan pun diproyeksi turun drastis hingga akhir 2020. “Di luar ekspektasi, restrukturisasi terus menunjukkan penurunan. Sehingga kami proyeksikan tren penurunan restrukturisasi tersebut akan berlanjut hingga akhir 2020,” tegas Pahala. (Lihat videonya: Satu Keluarga Makan Bersama di Bahu Jalan Tol Cipali Viral di Medsos)

Selain BTN, PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga mencatat kenaikan laba bersih sebesar 7% menjadi Rp809,7 miliar pada semester pertama yang berakhir 30 Juni 2020 di tengah gejolak dan disrupsi pasar yang disebabkan pandemi Covid-19. Kinerja tersebut didukung oleh peningkatan pendapatan non bunga (fee based income) dan pengelolaan biaya strategis secara berkelanjutan (sustained strategic cost management).

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, perseroan mencatat kenaikan pendapatan fee based sebesar 1,4% menjadi Rp1,2 triliun. Sedangkan untuk DPK, perseroan berhasil meningkatkan rasio CASA dari 33,1% pada Juni 2019 menjadi 40,0% pada Juni 2020, dimana tabungan meningkat sebesar 9,9%. Menurut dia, peningkatan CASA merupakan hasil penerapan strategi Bank untuk mengurangi pendanaan berbiaya tinggi. (Rakhmat Baihaqi/Kunthi Fahmar Sandy)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2745 seconds (0.1#10.140)