Teknologi Blockchain Bisa Revolusi Sektor Keuangan ASEAN

Rabu, 27 September 2023 - 16:33 WIB
loading...
Teknologi Blockchain...
Chung Ying Lai, Co-CEO D3 Labs. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Teknologi blockchain , yang merupakan dasar dari aset kripto, telah menarik perhatian institusi keuangan global. Janji transparansi, keamanan, dan manajemen terdesentralisasi sangat relevan untuk Asia Tenggara ( ASEAN ), sebuah kawasan dengan ekonomi yang beragam, infrastruktur keuangan yang berbeda, dan populasi besar tanpa akses perbankan.



Pertumbuhan ekonomi luar biasa wilayah ini ditunjukkan oleh data tahun 2022, dimana PDB total wilayah ASEAN yang terdiri dari 10 negara Asia Tenggara, mencapai sekitar 3,66 triliun dolar AS, meningkat secara signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan kinerja ekonomi yang kuat di wilayah ini, dengan PDB yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir.

D3 Labs, startup pelopor dalam teknologi blockchain, membagikan rancangan transformasinya untuk industri keuangan ASEAN, memanfaatkan potensi tak tertandingi dari teknologi blockchain untuk membantu narasi keuangan. Visi ambisius D3 Labs adalah memberdayakan infrastruktur perbankan, memungkinkan transaksi keuangan yang lebih cepat, transparan, dan aman untuk bisnis dan konsumen.

Pada acara “Building The Future of Banking With Blockchain” yang diselenggarakan oleh United Overseas Bank (UOB) pada 13 September 2023 di SIngapura, Chung Ying Lai, Co-CEO D3 Labs, mengungkapkan strategi ambisius perusahaan untuk memperkenalkan jaringan perbankan berbasis blockchain di kawasan ASEAN.

"Keamanan, transparansi, dan interkoneksi membentuk masa depan perbankan. Kami menguraikan sebuah rencana untuk merevolusi sektor perbankan ASEAN, mengintegrasikan blockchain di pusatnya. Kami percaya bahwa ini tidak hanya akan menyediakan keamanan dan efisiensi yang meningkat, tetapi juga mendorong inklusi keuangan yang lebih besar di seluruh kawasan," kata Ying, dalam keterangannya, Rabu (27/9/2023).

Ying menjelajahi evolusi perbankan dari sistem berbasis kertas, hingga potensi saat ini dari sistem buku besar blockchain. Dengan menekankan sifat transformatif dari blockchain untuk berbagai segmen seperti pembayaran lintas batas, jalur pembiayaan, serta manajemen aset.

"Buku besar telah berevolusi seiring dengan teknologi. Blockchain memberi petunjuk tentang era saat transaksi domestik dan internasional akan disederhanakan, diproteksi, dan transparan. Ini bukan hanya dapat dibayangkan tetapi juga sangat diperlukan," ujar Ying.

Ying menggambarkan misi visioner D3 Labs untuk mendirikan jaringan perbankan berbasis blockchain di kawasan Asia Tenggara. Pertama, D3 Labs melihat masa depan sistem perbankan terpusat berkembang menjadi jaringan peer-to-peer yang lebih terdesentralisasi, menghasilkan pengurangan biaya dan peningkatan aksesibilitas.

Kedua, keamanan yang ditingkatkan dengan memanfaatkan sifat yang tidak bisa diubah dari blockchain untuk mengurangi penipuan dan ancaman siber. Transaksi lintas batas yang mengoptimalkan transfer uang lintas batas, memotong waktu tunggu dan biaya, serta memungkinkan interaksi keuangan yang lancar.



"Terakhir, inklusi keuangan dengan memanfaatkan jangkauan universal blockchain untuk mengintegrasikan masyarakat yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan ke dalam struktur ekonomi ASEAN," tandasnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2626 seconds (0.1#10.140)