Dampak Pasar Dunia Melemah, Eksistensi Industri Kelapa Terancam

Senin, 02 Oktober 2023 - 14:58 WIB
loading...
Dampak Pasar Dunia Melemah, Eksistensi Industri Kelapa Terancam
Munculnya berbagai krisis baru usai meredanya pandemi Covid-19, mulai dari adanya perang Rusia-Ukraina, serta naiknya tensi geopolitik dunia hingga El Nino berdampak kepada produk turunan kelapa. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Munculnya berbagai krisis baru usai meredanya pandemi Covid-19, mulai dari adanya perang Rusia-Ukraina, serta naiknya tensi geopolitik dunia hingga El Nino, yang membawa dampak pada lingkungan dan kehidupan. Kondisi ini berdampak kepada produk turunan kelapa .

“Kondisi produk turunan kelapa pada saat ini, baik di Indonesia maupun global, secara umum mengalami penurunan. Hal ini merupakan dampak melemahnya perekonomian global terutama di Eropa, China dan Amerika,” ungkap Market and Statistic Officer, International Coconut Community (ICC), Alit Pirmansyah.



Lebih lanjut Ia menerangkan, adanya perang di Eropa antara Ukraina dan Russia juga berpengaruh bagi pemasaran produk kelapa. Perang ini memunculkan pelemahan dalam sisi daya beli dari negara-negara Eropa dan perekonomian global sehingga berpengaruh terhadap penurunan permintaan. Produk kelapa yang masuk kategori produk non esensial terdampak. tambah Alit.

“Kami mencatat di tahun lalu saja mengalami penurunan di atas 10% dari sisi nilai maupun volume di perdagangan internasional. Di tahun ini, kami perkirakan di kisaran 10% untuk penurunan perdagangan produk-produk turunan kelapa di tingkat global. Tapi saya tekankan sekali lagi ini secara umum. Karena memang untuk produk-produk turunan kelapa ini banyak sekali dan memang akan ada produk-produk tertentu yang tetap mengalami kenaikan,” jelas Alit.



Sedangkan untuk China, economic growth-nya memang agak merendah. Ini tentu berpengaruh terhadap daya beli mereka. Tapi karena China sangat membutuhkan kelapa, mereka tetap beli cuma tidak bisa memberi insentif harga yang sebaik sebelumnya.

"Jadi, dari data enam bulan pertama tahun 2023 ini, China masih membeli dari kita, tapi harganya mereka turunkan. Dan volume juga semakin turun. Jadi, mungkin karena economic down di China, itu akan kelihatan sekali bahwa daya belinya menurun,” demikian menurut Wakil Ketua Bidang Kerja sama Kelembagaan HIPKI (Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia), Amrizal Idroes.

El Nino yang sedang melanda dunia juga berdampak kepada kelapa. Menurunnya permukaan laut menyebabkan Terusan Panama susah dilalui, dampaknya biaya logistik produk ekspor (termasuk turunan kelapa) akan lebih mahal, karena kapal dengan tujuan Amerika harus memutar atau melakukan upaya lain.

Beberapa area Indonesia yang menggunakan air sebagai media distribusi hasil panen kelapa juga terdampak. Karena air surut tidak bisa menyalurkan hasil panen kelapa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1230 seconds (0.1#10.140)