Peduli Lingkungan, Pasar Kendaraan Listrik Diyakini Tumbuh Pesat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar kendaraan listrik di Indonesia diperkirakan akan tumbuh pesat menyusul semakin meningkatnya kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Menyadari hal ini, e-Trans terus mendorong penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta menjaga kualitas udara.
Pendiri e-Trans, Dahlan Iskan mengatakan 14 tahun lalu banyak yang meragukan ketika pihaknya memelopori kendaraan listrik.
"14 tahun yang lalu saat saya sudah mulai memelopori kendaraan listrik, banyak yang meragukan tujuan kita sebagai bangsa tidak akan mungkin mengejar Jepang. Bahkan tujuan untuk melakukan efisiensi bahan bakar dianggap omong kosong," ungkap dia saat memberikan kuliah umum bertajuk Powering The Future: How Al is Transforming Electric Vehicles in Indonesia di Binus, baru-baru ini.
Namun, kenyataannya sekarang ini kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi dan pengembangan dari energi hijau. Bahkan pemerintah pun sudah mengimbau masyarakat untuk penggunaan kendaraan listrik.
Sebagai aplikasi transportasi online pertama di Indonesia yang seluruh armadanya menggunakan motor listrik, e-trans mendukung gerakan bumi bebas polusi dengan cara penggunaan kendaraan listrik. Salah satu cara untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di masyarakat, e-Trans menyediakan charging station atau tempat pengisian baterai gratis bagi para pengguna di Kampus Binus, Jakarta.
Sementara, Technical Director e-Trans Rizky Adhi mengatakan bawa terus mendukung kesadaran untuk mengurangi emisi serta polusi di tingkat kampus.
"Dengan adanya inisiatif ini tentunya akan membuat para mahasiswa menjadi lebih yakin dan nyaman untuk beralih ke kendaraan listrik khususnya motor listrik," kata Rizky.
Dia berharap inisiatif ini juga dilakukan di kampus-kampus lain. Dengan demikian maka kualitas udara di Indonesia akan kembali sehat dan segar. "Semoga hal ini dapat ditiru oleh universitas-universitas lainnya di Indonesia dengan segera," tambah Rizky.
Rizky berharap adanya charging station secara gratis di kampus yang diharapkan mampu mendorong kampus-kampus dari universitas lain juga melakukan hal yang sama. Sekarang ini, pemerintah juga sudah memberikan subsidi sebesar 7 juta untuk meringankan masyarakat beralih ke motor listrik. Selain itu, dari e-Trans juga memberikan tambahan insentif sebesar 1 juta khusus mahasiswa apabila ingin membeli motor listrik.
"Semoga yang ditawarkan oleh pemerintah dan e-Trans ini dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan khususnya mahasiswa agar juga dapat berperan serta dalam mengurangi emisi dan polusi udara," ujar Rizky.
Pendiri e-Trans, Dahlan Iskan mengatakan 14 tahun lalu banyak yang meragukan ketika pihaknya memelopori kendaraan listrik.
"14 tahun yang lalu saat saya sudah mulai memelopori kendaraan listrik, banyak yang meragukan tujuan kita sebagai bangsa tidak akan mungkin mengejar Jepang. Bahkan tujuan untuk melakukan efisiensi bahan bakar dianggap omong kosong," ungkap dia saat memberikan kuliah umum bertajuk Powering The Future: How Al is Transforming Electric Vehicles in Indonesia di Binus, baru-baru ini.
Namun, kenyataannya sekarang ini kendaraan listrik menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi dan pengembangan dari energi hijau. Bahkan pemerintah pun sudah mengimbau masyarakat untuk penggunaan kendaraan listrik.
Sebagai aplikasi transportasi online pertama di Indonesia yang seluruh armadanya menggunakan motor listrik, e-trans mendukung gerakan bumi bebas polusi dengan cara penggunaan kendaraan listrik. Salah satu cara untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di masyarakat, e-Trans menyediakan charging station atau tempat pengisian baterai gratis bagi para pengguna di Kampus Binus, Jakarta.
Sementara, Technical Director e-Trans Rizky Adhi mengatakan bawa terus mendukung kesadaran untuk mengurangi emisi serta polusi di tingkat kampus.
"Dengan adanya inisiatif ini tentunya akan membuat para mahasiswa menjadi lebih yakin dan nyaman untuk beralih ke kendaraan listrik khususnya motor listrik," kata Rizky.
Dia berharap inisiatif ini juga dilakukan di kampus-kampus lain. Dengan demikian maka kualitas udara di Indonesia akan kembali sehat dan segar. "Semoga hal ini dapat ditiru oleh universitas-universitas lainnya di Indonesia dengan segera," tambah Rizky.
Rizky berharap adanya charging station secara gratis di kampus yang diharapkan mampu mendorong kampus-kampus dari universitas lain juga melakukan hal yang sama. Sekarang ini, pemerintah juga sudah memberikan subsidi sebesar 7 juta untuk meringankan masyarakat beralih ke motor listrik. Selain itu, dari e-Trans juga memberikan tambahan insentif sebesar 1 juta khusus mahasiswa apabila ingin membeli motor listrik.
"Semoga yang ditawarkan oleh pemerintah dan e-Trans ini dapat dimaksimalkan oleh masyarakat dan khususnya mahasiswa agar juga dapat berperan serta dalam mengurangi emisi dan polusi udara," ujar Rizky.
(nng)