5 Pemimpin IT Kesal dengan Larangan Imigrasi dari Donald Trump

Kamis, 29 Juni 2017 - 21:45 WIB
5 Pemimpin IT Kesal dengan Larangan Imigrasi dari Donald Trump
5 Pemimpin IT Kesal dengan Larangan Imigrasi dari Donald Trump
A A A
CALIFORNIA - Setelah larangan imigrasi pertamanya menghadapi hambatan di pengadilan federal, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif terbaru yang melarang warga negara dari enam negara berpenduduk mayoritas Islam untuk memasuki Amerika Serikat. Keenam negara itu adalah Iran, Suriah, Yaman, Libya, Sudan, dan Somalia.

Mengutip dari CNBC, Kamis (29/6/2017), Departemen Luar Negeri AS memastikan bahwa perintah tersebut akan dilaksanakan 72 jam setelah keputusan tersebut terbit, yang berarti pada Kamis hari ini.

Berdasarkan perintah pengadilan, administrasi Trump dapat menghalangi mereka yang dianggap tidak memiliki hubungan baik dengan seseorang atau entitas di Amerika Serikat.

Perintah eksekutif dari orang nomor satu di negeri Paman Sam mendapat reaksi tidak suka dari lima chief executive officer (CEO) perusahaan teknologi yang berpusat di Silicon Valley, California, meski Trump sudah bertemu dengan mereka.

CEO Apple Tim Cook mengatakan kepada Trump bahwa karyawannya menjadi “gugup” atas perintah eksekutif tersebut. Berikut pernyataan lima bos perusahaan IT asal Amerika Serikat yang berpusat di Silicon Valley.

Mark Zuckerberg
CEO Facebook ini menentang perintah imigrasi Trump di platform media sosialnya. Zuckerberg lantas merinci pengalaman imigran keluarganya dan juga istrinya, yang merupakan pengungsi dari China. Zuckerberg mengatakan bahwa warga Amerika seharusnya bangga bahwa Amerika Serikat adalah negara imigran. “Kita seharusnya membuka pintu terbuka untuk pengungsi dan mereka yang membutuhkan pertolongan,” tulisnya.

Jeff Bezos
CEO Amazon ini secara terang-terangan membangkang atas larangan imigrasi Trump. Bezos bahkan menegaskan dukungan Amazon kepada kaum imigran. “Tidak ada negara yang lebih baik dari memanfaatkan energi dan bakat imigran. Ini adalah keunggulan bagi kita, bukan seharusnya dilemahkan,” kata dia.

Tim Cook
CEO Apple ini menyatakan penolakan yang kuat terhadap larangan imigrasi Trump. Dalam sebuah pidato di Universitas Glasgow di Skotlandia, Cook lantas merujuk pada sosok pendiri Apple, Steve Jobs, yang ayahnya lahir di Suriah. “Apple tidak akan ada tanpa imigrasi,” katanya.

Elon Musk
CEO Tesla dan SpaceX ini juga mengkritik pembatasan Trump terhadap imigran dari enam negara muslim. Menurut dia, banyak orang yang terkena dampak negatif dari kebijakan ini adalah pendukung kuat Amerika Serikat. “Mereka sebenarnya telah melakukan yang benar, tidak salah dan tidak pantas ditolak,” ujarnya.

Logan Green
Pendiri dan CEO Lyft merilis serangkaian tweet mengenai larangan imigrasi pertama dari Trump, pada Januari lalu. Dalam kicauannya, Logan menulis bahwa komunitas yang beragam ini telah bekerja keras untuk menciptakan komunitas yang inklusif, sehingga sudah seharusnya diterima. Larangan imigrasi Trump, kata dia, berlawanan dengan nilai-nilai inti bangsa Amerika.

Trump sendiri mengatakan larangan ini demi keamanan nasional Amerika Serikat, yang memang rawan serangan teroris. “Sebagai Presiden, saya tidak bisa membiarkan orang masuk ke negara kita dan bertujuan menyakiti kita,” tegasnya.

Menurut Trump, dirinya ingin orang-orang yang datang ke Amerika Serikat mencintai AS dan mereka bekerja keras serta produktif untuk Amerika Serikat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9053 seconds (0.1#10.140)