Dolar Tergelincir, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp15.618

Kamis, 05 Oktober 2023 - 16:19 WIB
loading...
Dolar Tergelincir, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp15.618
Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup menguat 16 poin ke level Rp15.618. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah sore ini ditutup menguat 16 poin ke level Rp15.618 setelah sebelumnya sempat melemah di level Rp15.633.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi mengatakan bahwa indeks dolar melemah karena yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan bahwa gaji swasta AS meningkat jauh lebih kecil dari perkiraan pada bulan September, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja di negara tersebut sedang mendingin.

"Hal ini menimbulkan keraguan bahwa Federal Reserve akan cenderung menaikkan suku bunga lagi tahun ini, sehingga mendorong imbal hasil Treasury AS turun dari level tertinggi dalam 16 tahun," tulis Ibrahim dalam risetnya, Kamis (5/10/2023).



Dolar mendapat dukungan kuat baru-baru ini, didorong oleh data AS yang kuat tanpa henti, didukung oleh nada hawkish dari pertemuan Federal Reserve terakhir, yang menyarankan bank sentral AS akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama.

Ekspor Jerman turun lebih besar dari perkiraan pada bulan Agustus, turun 1,2% dari bulan sebelumnya, data menunjukkan pada hari Kamis, karena lemahnya permintaan global merugikan ekspor negara tersebut.

Data yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan penjualan ritel zona euro turun 1,2% pada bulan Agustus, sementara Indeks Manajer Pembelian gabungan akhir menunjukkan bahwa perekonomian zona euro mungkin menyusut pada kuartal terakhir, membuat resesi pada paruh kedua tahun ini lebih mungkin terjadi.

Menteri Keuangan Shunichi Suzuki pada hari Rabu menolak berkomentar mengenai apakah pihak berwenang telah melakukan intervensi untuk mendukung yen, dan mengulangi bahwa nilai mata uang harus bergerak stabil yang mencerminkan fundamental.

Dari sisi sentimen internal, pemerintah optimistis, perekonomian nasional masih akan terus tumbuh dengan kuat dan semakin inklusif di masa depan. Sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan seluruh lapisan masyarakat. Ragam faktor telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menunjukkan tren yang positif.

“Sementara dari sisi investasi publik, keberlanjutan proyek-proyek strategis nasional serta pengembangan IKN Nusantara akan mendorong pertumbuhan investasi sekaligus menstimulasi aktivitas investasi sektor swasta di masa depan,” ungkap Ibrahim.

Membaiknya intermediasi sektor keuangan yang ditandai oleh peningkatan pertumbuhan kredit perbankan, juga akan turut mendukung aktivitas investasi.



Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi tumbuh secara konsisten di atas 5 persen YoY sejak kuartal keempat 2021 hingga kuartal kedua 2023 berkat naiknya permintaan domestik, baik dari sisi konsumsi swasta dan investasi, seiring dengan peningkatan mobilitas ekonomi.

Selain itu, ada beberapa kondisi yang perlu menjadi perhatian bagi segenap pembuat kebijakan ke depan. Salah satunya, yaitu akumulasi 8 bulan surplus neraca perdagangan telah turun sebesar -30% year on year (yoy).

Hal ini disebabkan oleh penurunan kinerja ekspor komoditas dan hasil manufaktur Indonesia Walaupun mata uang rupiah hari ini menguat, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi di tengah tekananan ekonomi global yang terus melambat akibat dari inflasi yang tinggi disebabkan oleh krisis invasi Rusia ke Ukraina yang terus meningkat, serta terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan, guna untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Dalam perdagangan sore ini, rupiah menguat. Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah terbatas di rentang Rp15.600-Rp15.650.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1242 seconds (0.1#10.140)