Menilik Potensi Ekonomi Limbah Kelapa Sawit Jadi Co-Firing Biomassa

Selasa, 17 Oktober 2023 - 07:38 WIB
loading...
Menilik Potensi Ekonomi Limbah Kelapa Sawit Jadi Co-Firing Biomassa
Sumber biomassa yang sangat melimpah di dalam negeri adalah tandan kosong kelapa sawit. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Penggunaan biomassa sebagai sumber energi terbarukan dalam rangka mencapai target Net Zero Emission (NZE) tahun 2060 dinilai sangat potensial. Salah satu sumber biomassa yang sangat melimpah di dalam negeri adalah tandan kosong kelapa sawit.

Koordinator Investasi dan Kerja Sama Bioenergi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Trois Dilisusendi mengatakan, pemanfaatan pellet tandan kosong kelapa sawit merupakan angin segar bagi pengembangan biomassa. Terlebih, saat ini teknologi pengolahan limbah kelapa sawit sebagai bahan baku biomassa co-firing telah tersedia.

"Awalnya kita kesulitan soal teknologi. Namun alhamdulillah, saat ini pellet tandan kosong kelapa sawit sudah bisa diproduksi dan dimanfaatkan untuk co-firing," jelas Trois dalam keterangan pers, Selasa (17/10/2023).



Inovasi ini, kata dia, bisa diterapkan pada 52 pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN yang telah diberi mandat melakukan co-firing. Upaya itu pun mendapat dukungan penuh dari Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) Iwan Agung Firstantara.

Iwan menegaskan, PLN EPI berkomitmen penuh dalam mendukung rencana pemerintah guna mencapai target pemanfaatan biomassa untuk co-firing sebesar 10,2 juta ton pada tahun 2025.

"Substitusi batu bara ke biomassa ini adalah proyek yang strategis. Selain bisa mengurangi ketergantungan atas batu bara yang merupakan energi fosil, langkah ini menjadi salah satu cara untuk menurunkan emisi karbon mencapai NZE 2060. Dengan co-firing biomassa PLN bisa mendapatkan energi bersih dengan biaya minimal," tandsnya.

Untuk itu, di sela acara Indonesia International Heating Technology Exhibition (Heatech) yang diselenggarakan di JIEXPO, Jumat (6/10) lalu, dilangsungkan MoU antara PLN EPI dan PT Elektrika Konstruksi Nusantara (EKN) dalam pemanfaatan limbah tandan kosong kelapa sawit menjadi co-firing biomassa pada PLTU Bengkayang.

Ke dua pihak bersepakat melibatkan masyarakat Sambas, Kalimantan Barat, secara langsung dalam proses produksi biomassa tersebut. Menurut Iwan, pengolahan biomassa ini mampu menyerap 40 tenaga kerja lokal di Sambas. Dirinya optimis program co-firing jenis lain yang digagas akan mampu menyerap tenaga kerja lokal secara masif dan mengurai permasalah sampah yang banyak terjadi di berbagai daerah.

"Semoga ini jadi awal yang baik karena selama ini mungkin tandan kosong menumpuk di kebun dan sekarang sudah bisa dimanfaatkan," tuturnya.

Pemanfaatan limbah sawit sebagai bahan baku co-firing biomassa ini diapresiasi Ketua Umum Masyarakat Energi Biomassa Indonesia (MEBI) Milton Pakpahan. Hal senada diungkapkan Ketua Masyarakat Ketenegalistrikan (MKI) Kalimantan Barat M Ariyanto. Dia mengatakan, sumber daya tandan kosong kelapa sawit sangat melimpah, khususnya di wilayah Kalimantan Barat.



Dalam risetnya yang menggandeng Universitas Tanjungpura, Ariyanto membuktikan manfaat tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan baku co-firing biomassa. "Alhamdulillah, setelah empat tahun akhirnya kami bisa memproduksi pellet dari tandan kosong kelapa sawit," jelas Ariyanto.

Banyaknya sumber tandan kosong yang ada di Kalimantan Barat di dukung oleh keberadaan pabrik kelapa sawit dengan potensi sebanyak 170 ton per harinya. Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Tanjungpura Junaidi menambahkan, dari percobaan yang dilakukan pihaknya dan PT EKN, tandan kosong yang semula limbah kini bernilai ekonomi. "Semoga ke depan kapasitas produksinya bisa semakin ditingkatkan," tandasnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1246 seconds (0.1#10.140)