Ekonomi Jabar Tumbuh Stagnan di Atas Nasional

BANDUNG - Laju ekonomi Jawa Barat (Jabar) triwulan II/2017 tercatat tumbuh 5,29% (year on year). Kendati tumbuh stagnan dibanding triwulan I, namun ekonomi Jabar lebih tinggi dari nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat Dody Herlando mengatakan, pertumbuhan ekonomi Jabar relatif stagnan di angka 5,29%. Naik tipis dibanding triwulan sebelumnya yang mencapai 5,28%.

"Salah satu penyebab stagnannya pertumbuhan ekonomi Jabar karena kinerja ekspor yang terpukul. Industri pada sektor tekstil dan outomotif pun mengalami perlambatan," jelas dia di Bandung Senin (7/8/2017).

Menurut dia, selama ini ekonomi Jabar ditopang daerah industri seperti Karawang, Bogor, Bandung raya, dan lainnya. Namun perlambatan kinerja industri menyebabkan penurunan ekonomi masyarakat. "Tapi pertumbuhan ekonomi Jabar masih di atas nasional, karena tekanan migas di Jabar tidak terlalu berpengaruh," jelas dia.

Jabar, lanjut dia, berkontribusi 13% terhadap perekonomian nasional. BPS memprediksi, ekonomi Jabar masih akan berjalanan stagnan pada trilwulan III/2017. Hal itu tampak pada indeks tendensi konsumen stagnan di angka 102,19. Dengan kata lain konsumen masih optimististis, namun angkanya di bawah triwulan II.

Namun, pertumbuhan ekonomi Jabar dan nasional akan sangat terpengaruh kondisi ekonomi global. Indonesia lanjut dia, selalu punya ketergantungan situasi ekonomi global. Termasul ekspor dan impor. "Harapannya triwulan berikutnya, ekonomi semakin membaik," jelas dia.