IHSG Berakhir Meroket ke Level 5.801, Bursa Jepang Anjlok

Senin, 14 Agustus 2017 - 16:32 WIB
IHSG Berakhir Meroket ke Level 5.801, Bursa Jepang Anjlok
IHSG Berakhir Meroket ke Level 5.801, Bursa Jepang Anjlok
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup meroket ke zona hijau untuk melengkapi catatan positif sepanjang hari. Pada perdagangan awal pekan hari ini, IHSG ditutup naik 35,35 poin atau 0,61% ke level 5.801,49

Pada perdagangan sesi I siang tadi, IHSG makin menguat dengan bertambah tipis 23,19 poin atau 0,40% menjadi 5.789,33 setelah pada pembukaan pagi tadi naik ke level 5.787,71 dengan kenaikan sebesar 21,57 poin yang setara 0,37%. Kemarin, bursa saham Tanah Air ditutup anjlok 59,81 poin atau 1,03% menjadi 5.766,14.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore secara keseluruhan tanpa terkecuali berada di jalur positif. Kenaikan tertinggi dipimpin oleh sektor aneka industri 1,11% dan diikuti industri dan properti yang masing-masing sama bertambah 1,09%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp4,73 triliun dengan 6,27 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp211,79 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,61 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,40 triliun. Tercatat sebesar 224 saham menguat, 131 melemah dan 123 stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) bertambah Rp1.000 menjadi Rp12.000, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp900 menjadi Rp66.800 serta PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) meningkat Rp500 menjadi Rp5.300.

Sementara, beberapa saham yang melemah di antaranya PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) turun Rp400 menjadi Rp5.200, PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menyusut Rp175 menjadi Rp6.550 dan PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) berkurang Rp100 ke level Rp3.500.

Seperti dilansir CNBC, Senin (14/8/2017) pasar saham Asia secara keseluruhan berakhir lebih tinggi setelah PDB Jepang melebihi ekspektasi ekonomi serta data mengecewakan ekonomi China. Tercatat perekonomian Jepang tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal April-Juni 2017 yakni sebesar 4,0% pada kuartal kedua tahun ini.

Meski ekspansi Jepang lebih cepat 2,5% dari pertumbuhan yang diperkirakan ekonom sebelumnya, indeks Nikkei Jepang mengalami kejatuhan sebesar 0,98% atau setara dengan 192,64 poin untuk ditutup pada level 19.537,10. Pada pasar mata uang, Yen melunak saat melawan dolar Amerika Serikat (USD) di level 109.53 yen dengan greenback berada pada posisi 109.20.

Sementara itu indeks Kospi di Korea Selatan meningkat 0,63% atau 14,51% dan berakhir pada posisi 2.334,22 setelah mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir akibat ketegangan geopolitik yang semakin memanas. Di Australia, indeks patokan ASX 200 naik 0,65% atau 37,260 poin untuk menyelesaikan perdagangan awal pekan ini di level 5.730,400.

Lonjakan pasar saham Australia setelah mendapat dukungan dari sektor teknologi informasi, energi dan keuangan yang mencetak keuntungan. Pada daratan China, bursa saham cendering lebih tinggi, meskipun data ekonomi kehilangan landasan. Indeks Hang Seng hingga perdagangan sore tumbuh positif ke level 27.250,23 dengan tambahan 366,72 poin atau 1,36%.

Pada bursa saham Asia juga terlihat menghijau ketika komposit Shanghai maju 0,90% atau 28,82 poin menjadi 3.237,36 sedangkan komposit Shenzhen melompat 2,017% atau 37,1677 poin dan berakhir pada level 1.879,7658. Di sisi lain data ekonomi China mengecewakan saat industri hanya tumbuh 6,4% pada Juli atau masih di bawah prediksi sebelumnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3348 seconds (0.1#10.140)