Harga Minyak Dunia Meningkat ke Level Rp50,43/Barel

Kamis, 17 Agustus 2017 - 09:04 WIB
Harga Minyak Dunia Meningkat ke Level Rp50,43/Barel
Harga Minyak Dunia Meningkat ke Level Rp50,43/Barel
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia tercatat lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini, Kamis (17/8/2017), setelah sebelumnya sempat mencetak kerugian dalam beberapa sesi. Para pelaku pasar mengatakan kejatuhan persediaan minyak memberikan dukungan sementara untuk membuat harga lebih tinggi.

Seperti dilansir Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent yang menjadi patokan internasional untuk harga minyak berada di level USD50,43 per barel pada pukul GMT 01.01 atau mengalami kenaikan 16 sen yang setara dengan 0,3% dibandingkan dari sesi terakhir. Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) bertambah 10 sen atau 0,2% menjadi USD46,88 per barel.

Minyak dunia sedikit mencetak keuntungan setelah dalam sesi sebelumnya jatuh lebih dari 1%, setelah data yang diterbitkan oleh data administrasi informasi energi (EIA) menunjukkan bahwa stok minyak AS telah jatuh hampir mencapai 13% dari posisi tertinggi di Maret hingga 466.5 juta barel.

"Jika persediaan menurun terus pada kecepatan ini, maka stok akan jatuh kembali di bawah rata-rata lima tahun. Kecepatan penurunan menunjukkan bahwa produksi OPEC memiliki efek, meskipun harga minyak saat ini menunjukkan bahwa pasar skeptis tentang prospek jangka panjang untuk keseimbangan harga di pasar minyak," jelas Analis Investasi William O'Loughlin di Australia Rivkin Securities.

Sementara sebelumnya ANZ Bank mengatakan masih akan ada fokus terhadap kenaikan produksi AS yang melompat 79.000 barel per hari (bpd) ke tingkat 9,5 juta bpd minggu lalu, atau menjadi tertinggi sejak Juli 2015 dan 12,75% di atas pertengahan 2016.

Beberapa pelaku pasar menerangkan bahwa melambungnya output AS telah menggerogoti upaya Organisasi Negara Pengekspor Minyak Dunia bersama dengan produsen non-OPEC lain seperti Rusia yang telah berjanji membatasi produksi hingga 1,8 juta barel per hari (bpd) antara bulan Januari tahun ini hingga Maret 2018. Upaya tersebut merupakan cara untuk mengecangkan pasar dan menopang harga ketika minyak Brent telah merosot hampir 12% sejak awal Januari 2017.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5087 seconds (0.1#10.140)