IHSG Dibuka Tergelincir Iringi Kejatuhan Bursa Jepang

Jum'at, 18 Agustus 2017 - 09:42 WIB
IHSG Dibuka Tergelincir Iringi Kejatuhan Bursa Jepang
IHSG Dibuka Tergelincir Iringi Kejatuhan Bursa Jepang
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan, Jumat (18/8/2017) dibuka tergelincir ke zona merah untuk mengiringi kejatuhan bursa Jepang. Bursa saham Tanah Air pagi ini melemah 10,57 poin atau 0,18% ke level 5.881,38.

Sementara pada perdagangan kemarin sebelum libur Kemerdekaan Indonesia ke-72, IHSG ditutup menanjak naik untuk melengkapi catatan positif sepanjang hari ini dengan lesatan 56,91 poin yang setara dengan 0,98% menjadi 5.891,95. Lonjakan saham Rabu kemarin ditopang beberapa sektor seperti konsumen yang melonjak cukup tinggi.

Pada hari ini, sektor saham dalam negeri terlihat berada dalam jalur negatif dipimpin sektor konsumen yang berbanding terbalik dari sebelumnya, kali ini justru tenggelam cukup dalam yakni 0,69% diikuti manufaktur merosot minus 0,54%. Satu-satunya sektor yang mengalami kenaikan adalah infrastruktur mencapai sebesar 0.15%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp1,34 miliar dengan 1,74 juta saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing Rp14,70 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp603,13 miliar dan aksi beli asing mencapai Rp617,83 miliar. Tercatat 136 saham naik, 111 saham turun dan 115 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk. (GOLD) naik Rp145 menjadi Rp740, PT Panin Sekuritas Tbk. (PANS) bertambah Rp70 menjadi Rp2.390 dan PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk. (CMPP) meningkat Rp60 menjadi Rp304.

Saham lainnya yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) turun Rp1.250 menjadi Rp69.700, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) menyusut Rp150 ke posisi Rp6.400, dan First Media Tbk. (KBLV) jatuh Rp80 menjadi Rp900.

Di sisi lain seperti dilansir CNBC, kebanyakan pasar saham Asia berada di bawah tekanan dalam perdagangan hari ini setelah Wall Street menyusut seiring menurunnya keyakinan investor terhadap kemampuan pemerintahan Donald Trump untuk menindaklanjuti kebijakan ekonomi. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakpastian hingga membuat indeks S&P mencetak kerugian terbesar.

Kejatuhan terdalam terjadi pada Nikkei Jepang dengan lebih dari 1% di awal perdagangan dan bergerak ke level 19.519,58 dengan kehilangan 183,05 poin yang setara dengan 0,93%. Kekuatan Yen terhadap dolar juga terasa di pasar. Di seberang Selat Korea, indeks Kospi tergelincir sebesar 0,34% untuk melanjutkan tren lebih rendah dari sebelumnya di pagi hari.

Sedangkan bursa saham Australia ASX 200 jatuh 0,80% didorong oleh kerugian yang meluas pada sebagian besar sub indeks seperti keuangan yang anjlok 1,40%. Hal serupa juga terjadi pada pasar saham di daratan China ketika indek Hang Seng, Hong Kong merosot 1,22% dan kompositif Shanghai lebih rendah 0,32% ketika komposit Shenzhen jatuh 0,309%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6552 seconds (0.1#10.140)