Tiga Saham Rekomendasi Para Analis Pekan Ini

Senin, 28 Agustus 2017 - 06:11 WIB
Tiga Saham Rekomendasi Para Analis Pekan Ini
Tiga Saham Rekomendasi Para Analis Pekan Ini
A A A
JAKARTA - Sejumlah analis memberikan rekomendasi pembelian saham terbaik pada pekan ini. Ketiga saham tersebut adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Gozco Plantations Tbk (GZCO).

Emiten makanan dan minuman ini menjadi pilihan Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada yang menyarankan untuk membeli apabila harga bertahan di atas 8.525.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 4,6% pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan emiten, pendapatan perseroan tercatat senilai Rp35,65 triliun, meningkat 4,6% dibandingkan Rp34,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

"Secara umum, peningkatan pendapatan diikuti pula oleh peningkatan beban secara proporsional sehingga kinerja keuangan perseroan seluruhnya positif pada paruh pertama tahun ini," ujar Reza.

Perseroan membukukan laba bruto senilai Rp10,2 triliun, meningkat 4,1% dibandingkan Rp9,8 triliun tahun lalu. Sementara itu, laba usaha perseroan mencapai Rp4,56 triliun, meningkat 13,7% dibandingkan Rp4,01 triliun tahun lalu.

"Peningkatan cukup signifikan pada laba usaha disebabkan karena perseroan berhasil meningkatkan penghasilan dari operasi lain, sementara di saat yang sama menekan beban operasi lain," kata Reza.

Total laba periode berjalan perseroan adalah senilai Rp3,07 triliun, tumbuh 11,23% dari Rp2,76 triliun tahun lalu. Kendati demikian, laba yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu sebab total laba untuk kepentingan non pengendali cukup tinggi.

PT Astra International Tbk (ASII), emiten otomotif ini menjadi pilihan Research Analyst OCBC Sekuritas Indonesia Liga Maradona. Menurutnya penjualan motor dan mobil sudah kembali membaik setelah pada Lebaran turun cukup dalam. Lini bisnis lain juga cukup berkontribusi terhadap kinerja perseroan tahun ini dan akan bertumbuh lebih baik di bandingkan tahun sebelumnya.

Hingga semester I 2017 perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp98 triliun alias meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp88,2 triliun.

Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto mengatakan, kinerja Grup Astra pada semester I/2017 ini mencatat hasil positif. Hingga akhir tahun, Grup Astra berharap mendapatkan manfaat dari harga batubara yang stabil, walau hasil kinerja diperkirakan akan terpengaruhi oleh meningkatnya persaingan di pasar mobil dan menurunnya permintaan di pasar motor.

Kinerja positif di anak usahanya, membuat Astra mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp9,36 triliun alias meningkat 31% dibanding semester I/2016 sebesar Rp7,12 triliun. Alhasil, laba per saham Astra pun naik dari Rp176 menjadi Rp231.

Pendapatan automotif menyumbang laba paling besar. Hingga Juni 2017, pendapatan dari bisnis mencapai Rp4,2 triliun. Angka ini naik tipis 8% dari tahun lalu yang mencapai Rp3,9 triliun.

Jasa keuangan dan bisnis alat berat mencatatkan pertumbuhan laba paling tinggi. Jasa keuangan mencatatkan pendapatan Rp2 triliun atau tumbuh 62% dibanding tahun lalu sebesar Rp1,3 triliun. Hasil kinerja dari bisnis jasa keuangan ASII juga membaik seiring dengan keuntungan yang kembali dihasilkan PT Bank Permata Tbk (BNLI).

Laba dari bisnis alat berat tercatat Rp2,1 triliun. Laba ini meningkat 83% dibanding tahun lalu sebesar Rp11 triliun. Bisnis alat berat dan pertambangan lewat PT United Tractors Tbk (UNTR) serta agribisnis melalui PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mendapat keuntungan dari kenaikan harga komoditas.

PT Gozco Plantations Tbk (GZCO), emiten komoditas kelapa sawit ini dijagokan oleh analis Recapital Securities Kiswoyo Adi Joe. Perseroan menyiapkan strategi melakukan tambahan setoran saham ke entitas anak, yaitu PT Golden Blossom Sumatra (GBS) pada 2 Agustus 2017 sebesar Rp11,75 miliar dan Rp2 miliar, sehingga total penyertaan menjadi Rp260 miliar.

"Transaksi ini setara dengan 1,29% dari ekuitas, sehingga bukan merupakan transaksi material. Penyetoran saham ini guna mempertahankan kepemilikan perseroan di GBS sebesar 95% dan sisanya dimiliki PT Golden Zaga Indonesia (GZI)," katanya.

Tujuan dari transaksi ini agar tersedia modal kerja yang cukup untuk operasional PT GBS dan dimana GBS belum komersial dan masih membutuhkan subsidi pendanaan terutama untuk tambahan modal kerja.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.0884 seconds (0.1#10.140)