Pemanfaatan Biomassa untuk Co-Firing PLTU Terus Didorong

Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:04 WIB
loading...
Pemanfaatan Biomassa...
PLN EPI kolaborasi dengan pengembangan dan pengelolaan biomassa. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) menandatangani kesepakatan bersama dengan PT Palma Banna Mandiri dan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sinergi pengembangan dan pengelolaan biomassa .

Pj Bupati Aceh Tamiang Meurah Budiman mengatakan sumber energi berbasis fosil semakin menipis. Oleh karena itu, biomassa menjadi sangat penting sebagai sumber energi baru terbarukan.

"Kami berharap, program berjalan maksimal sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat," kata dia dalam keterangan tertulis, Rabu (25/10/2023).

Dia mengatakan pemanfaatan biomassa sebagai sumber energi akan beredampak pada serapan tenaga kerja. Dia mengapresiasi PLN EPI dan PT Palma Banna Mandiri yang berkomitmen melibatkan masyarakat dalam penyediaan biomassa untuk Co-Firing.



Sementara, Direktur Palma Banna Mandiri, Nazaruddin Ibrahim mengatakan biomassa mampu menjadi nilai tambah bagi masyarakat bahkan membuka lapangan pekerjaan baru. Guna memenuhi kebutuhan biomassa untuk PLTU Pangkalan Susu dan Nagan Raya, pihaknya melibatkan masyarakat dalam hal pengumpulan bahan baku. "Program biomassa ini tidak hanya jadi solusi Net Zero Emission namun juga menambah penghasilan masyarakat," ujarnya.

Ia melanjutkan, di tahap awal ini pihaknya bekerja sama dengan tiga koperasi di Desa Kaloy, Aceh Tamiang. Ditargetkan, lahan seluas 3.500 hektare akan ditanami berbagai tanaman. Di antaranya, kata Nazar, tanaman yang disiapkan untuk jadi sumber biomassa. Misalnya kaliandra, indigofera, dan lain sebagainya.

"Total lahan yang akan kami tanami ke depan sekitar 13.500 hektare yang tersebar di Aceh Tamiang, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Barat Daya," sambungnya.

Nazar meyakini, melihat besarnya manfaat yang dirasakan, akan makin banyak wilayah yang bakal bekerja sama terkait pemanfaatan untuk tanaman biomassa. Selain penanaman, Nazar juga melakukan penyemaian benih di wilayah Langsa. Menurutnya, penyemaian dan penanaman tanaman multifungsi terinspirasi dari program yang sudah dijalankan PLN EPI di wilayah Gunungkidul, DIY.

"Bisa jadi ke depan tidak hanya 13.500 hektare yang dikerjasamakan namun bertambah banyak seiring dengan semakin diketahuinya manfaat program Co-Firing PLN," katanya.

Hal senada juga dikatakan Direktur Biomassa Aris Sudjatmiko. Dia menerangkan, pihaknya selalu bergerak dengan mitra lokal dalam penyediaan biomassa untuk Co-Firing PLTU. Pengembangan biomassa, tegas Aris, tak akan bisa lepas dari peran serta masyarakat lokal.

"Mulai dari penyemaian, penanaman, perawatan, pemanenan, pengumpulan, hingga pengiriman ke PLTU pasti akan melibatkan masyarakat," jelasnya.

Aria menerangkan, ada tiga unsur utama terkait biomassa. Masing-masing adalah lahan, pupuk, dan tenaga kerja. Terkait lahan, Aris menegaskan, lahan yang ditanami tanaman multifungsi bukanlah lahan produktif sehingga tidak berkompetisi dengan area produktif yang sudah ada. Skema yang digunakan bisa tumpang sari atau pemanfaatan lahan kritis.



Dia juga menjelaskan jika pada prinsipnya semua jenis limbah tanaman bisa menjadi sumber biomassa. Mulai dari sekam dan jerami padi, bagas tebu, ranting dan dahan kayu, bonggol jagung, dan lain sebagainya.

Terkait pupuk, lanjutnya, akan dikerjasamakan dan bersinergi dengan mendampingi masyarakat dalam pembuatan dan pemanfaatan pupuk organik fly ash bottom ash (FABA). Menurutnya, masyarakat bisa memproduksi pupuk organik dari bahan baku FABA dengan kotoran ternak, limbah pertanian, perkebunan dan limbah-limbah lain-lain.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1053 seconds (0.1#10.140)