Jeli Lihat Peluang Era Distro Tahun 2000-an, Perusahaan Aplikasi Ini Gandeng 171 Brands
loading...
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan industri fashion di kota Bandung pada awal tahun 2000-an menginspirasi sejumlah anak muda Bandung untuk mendirikan perusahaan penyedia aplikasi manajemen teknologi informasi dan solusi data terintegrasi yang berfokus pada digitalisasi usaha retail dari hulu ke hilir. Perusahaan ini bernama PT Ava Revota (revota.id), yang lahir pada 14 Februari 2004.
Revota didirikan oleh Augie Avianto Irawan, Benny Sudaryanto, Ruby Agustrianto, dan Yeddy Chrisnadhie. Industri fashion apparel yang berkembang saat itu adalah distro/clothing, menjamur pada berbagai kota di Indonesia, khususnya Bandung, dan masuk ke dalam industri kreatif yang paling menonjol di Indonesia.
Bandung juga adalah salah satu kota dengan atmoster wirausaha terbaik di negeri ini, yang melahirkan ribuan pengusaha muda yang bergerak di bidang distro dan kuliner. Seiring berjalannya waktu, aspek teknologi sangat berperan penting dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis kreatif, karena perubahan iklim bisnis yang sangat cepat dari waktu ke waktu. Revota sangat jeli memanfaatkan momen ini.
“Pada tahun 2004, banyak distro di Bandung merasa kewalahan karena memiliki banyak pelanggan, namun belum mempunyai sistem kasir yang terintegrasi. Tanggal 14 Februari 2004 adalah momen install pertama sistem di brand distro Invictus, Bandung, sekaligus launching Revota,” jelas CMO Revota, Ruby Agustrianto.
Tanpa adanya aplikasi spesifik yang mendukung perkembangan sistem informasi bagi industri distro pada saat itu, menjadikan Revota kemudian terus berkembang bersama mitra-mitra distro Bandung dalam menghadapi dinamika industri kreatif, dengan menghadirkan layanan di bidang manajemen teknologi informasi.
Sejak menangani sistem aplikasi IT (inventory management) Invictus, Revota mulai mendapatkan mitra-mitra lain yang sejenis. Dalam 1 tahun sejak berdiri, perusahaan ini sukses menangani 10 brand distro.
“Sistem inventory management yang ditawarkan oleh Revota kepada para mitranya adalah mulai dari ide, modul produksi, modul distribusi, modul toko, bahkan sampai ke handling bank of design yang merupakan aset bagi banyak distro. Lalu karena juga menangani produk custom, Revota berkomitmen bahwa jika pelanggan atau brand berkembang, maka Revota juga harus berkembang. Kepuasan customer nomor 1, dan after sales Revota adalah yang paling penting,” lanjut Benny Sudaryanto yang juga merupakan CEO Revota.
Sistem inventory management milik Revota mulai menyebar ke daerah lainnya sejak tahun 2009, saat jaringan Internet mulai menguat dan stabil di banyak kota di Indonesia. Saat ini, Revota telah memiliki 143 mitra, bekerja sama dengan 171 brands dan 5.434 sub brands, di 160 kota dan 22 provinsi di Indonesia.
Salah satu mitra paling besar yang dimiliki Revota saat ini adalah brand Erigo (sejak tahun 2020), dimana Revota terus mendampingi pengembangan aplikasi dan sistem manajemen informasi yang diperlukan oleh brand ini dan juga turut mengembangkan sistem POS (Point of Sales) untuk menjalankan aktivasi pop up store di 120 titik di seluruh Indonesia.
Selain Erigo, brand besar lainnya yang telah menjalin kerja sama dengan Revota adalah Bloods, Maternal Disaster, Starcross, Screamous, House of Smith, Mayoutfit, SCH, Inspired, dan Warning.
Dalam perjalanannya, pengembangan sistem yang dilakukan Revota selalu bertujuan untuk memberikan solusi bagi mitranya. Inspired yang berbasis di Malang adalah salah satu distro terbesar yang menawarkan lebih dari 160 brands lokal dari seluruh Indonesia.
Dari 60 brands tersebut terdapat kendala operasional, salah satunya adalah proses input data dari masing- masing brand. Dengan adanya kendala tersebut, Revota melahirkan fitur komunikasi data sesama brand pemakai Revota. Dengan adanya fitur komunikasi data antar sesama brand tersebut, kegiatan operasional toko Inspired menjadi sangat optimal.
Kemudian Sch, yang sebelumnya dikenal sebagai RSCH & Ouval Research, memegang peranan penting sebagai salah satu pelopor dalam industri fashion di Bandung sejak awal tahun 2000-an. Bersama dengan Revota, Sch telah memainkan peran sentral dalam mengembangkan sistem yang menjadi fondasi utama untuk distribusi yang efisien hingga saat ini.
Selanjutnya ada brand Bloods yang berlokasi di kota Bandung, pada awal memakai jasa Revota, hanya memiliki 2 titik flagship. Saat ini Revota sudah melayani kebutuhan sistem brand tersebut hingga 90 titik flagship di seluruh Indonesia.
Pada bulan Juni tahun 2022, Revota bergabung dengan Restock Tech (PT Cerita Restock Teknologi Amannah), yaitu perusahaan yang juga menaungi Restock.id, perusahaan peer to peer (P2P) lending yang membantu memberikan pembiayaan alternatif kepada UMKM yang sedang berkembang dan ingin bertumbuh.
“Keunggulan Revota terletak pada pengalaman panjang sejak tahun 2004 dalam mengembangkan dan mendukung aplikasi IT untuk industri fashion apparel. Pengalaman ini membantu kami dalam membuat solusi yang matang dan teruji kepada para mitra. Kemudian, fokus yang mendalam pada industri kreatif, terutama di fashion apparel menjadi salah satu poin unik yang membedakan Revota dari para kompetitor," ungkap Ruby Agustrianto.
"Revota memiliki pemahaman yang mendalam hingga low level kebutuhan dan tantangan unik dalam industri ini, yang memungkinkan Revota untuk menghadirkan solusi IT dari hulu ke hilir, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus setiap mitra,” sambung Ruby Agustrianto.
Pencapaian Revota di tahun 2023 adalah memulai perjalanan transformasi dengan melakukan penulisan ulang dan pengembangan aplikasi-aplikasi yang sudah ada guna menjawab tantangan perkembangan teknologi dan tren terkini dalam industri retail.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan performa aplikasi Revota, melainkan juga menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih modern dan sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan komitmen ini, Revota bertekad untuk tetap memimpin dalam industri fashion, menyajikan solusi dan inovasi terkini, untuk bersama-sama berkembang dengan pelanggan setia serta merambah ke industri ritel lainnya.
Total Gross Transaction Value (GTV) Revota di tahun 2021 – sampling 46 mitra – adalah Rp1.033.147.010.530,- (sales), dengan inbound Rp6.949.606.921.192,- dan outbound Rp4.448.033.882.762,-. Di tahun 2022, dengan sampling 47 mitra, sales Revota meningkat dengan capaian Rp1.281.660.518.259,-, dengan inbound Rp9.361.076.449.164,- dan outbound Rp6.614.404.802.313,-.
Per pertengahan tahun 2023, sales Revota dengan sampling 50 mitra mencapai Rp377.929.742.508,-, dengan inbound Rp4.725.995.150.790,- dan outbound sejumlah Rp4.004.640.381.579,-.
Sejak 2021, Revota telah membantu mitra-mitranya untuk mengelola stok dan penjualan mencapai Rp2,7 Triliun hingga pertengahan 2023 melalui sistem inventory management yang ditawarkan. Target Revota di tahun 2024, yaitu bersama dengan Restock Tech akan meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis dengan mengembangkan sistem inventory management yang fleksibel dan dapat berkembang sesuai kebutuhan teknologi dan industri.
Revota akan memprioritaskan integrasi dan konektivitas yang kuat dengan sistem lain, serta mengimplementasikan automated system untuk manajemen pergerakan barang. Hal ini akan membantu Revota mengoptimalkan proses pergudangan, meningkatkan visibilitas stok, dan meminimalisir kesalahan dalam manajemen persediaan demi memberikan dukungan yang solid bagi manajemen data yang diperlukan brand atau UKM digital lainnya.
Selain itu, Revota juga berencana untuk mengembangkan ekosistem supply chain yang lebih efisien. Supply chain ini mencakup identifikasi produk yang lebih baik, kemampuan omnichannel dan penjualan berbagai saluran, termasuk sistem bagi toko brick and mortar yang terintegrasi. Revota juga akan menjadi agregator untuk pengiriman "last mile" dan menghadirkan platform kampanye di berbagai media.
Untuk mendukung semua ini, Revota akan membangun data warehouse yang kuat untuk menganalisa pasar, profil merk, segmentasi pelanggan, perilaku geografis, hingga dukungan pada proses skoring kredit, berkolaborasi dengan Restock.id.
Revota juga akan mengintegrasikan sistem prediktif untuk menganalisa tren dan melakukan proyeksi dalam berbagai aspek bisnisnya, mulai dari pemasaran hingga perubahan dalam lansekap industri yang melibatkan media sosial, politik, regulasi, dan sentiment pasar.
“Sch telah bekerja sama dengan Revota sejak tahun 2006, dan pengalaman mereka yang panjang dalam industri fashion apparel memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kemajuan perusahaan kami. Revota selalu responsif terhadap kebutuhan Sch dan memberikan solusi yang sangat teruji dalam menghadapi dinamika industri ini. Menurut pandangan kami, Revota telah membuktikan diri sebagai pakar yang andal dalam industri fashion apparel,” ungkap Owner and Chief Marketing Officer Sch, Rizky Yanuar.
“Berdasarkan data di industri ini hingga akhir kuartal tiga 2023, kami mengamati bahwa tahun ini telah menjadi tahun yang penuh tantangan secara ekonomi, market, teknologi, maupun regulasi. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Revota dengan dukungan penuh dari Restock Tech tetap menjaga fokus pada pelayanan, kolaborasi, serta inovasi, untuk terus memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi perkembangan industri ini,” ucap Benny Sudaryanto.
Revota didirikan oleh Augie Avianto Irawan, Benny Sudaryanto, Ruby Agustrianto, dan Yeddy Chrisnadhie. Industri fashion apparel yang berkembang saat itu adalah distro/clothing, menjamur pada berbagai kota di Indonesia, khususnya Bandung, dan masuk ke dalam industri kreatif yang paling menonjol di Indonesia.
Bandung juga adalah salah satu kota dengan atmoster wirausaha terbaik di negeri ini, yang melahirkan ribuan pengusaha muda yang bergerak di bidang distro dan kuliner. Seiring berjalannya waktu, aspek teknologi sangat berperan penting dalam mempertahankan keberlangsungan bisnis kreatif, karena perubahan iklim bisnis yang sangat cepat dari waktu ke waktu. Revota sangat jeli memanfaatkan momen ini.
“Pada tahun 2004, banyak distro di Bandung merasa kewalahan karena memiliki banyak pelanggan, namun belum mempunyai sistem kasir yang terintegrasi. Tanggal 14 Februari 2004 adalah momen install pertama sistem di brand distro Invictus, Bandung, sekaligus launching Revota,” jelas CMO Revota, Ruby Agustrianto.
Tanpa adanya aplikasi spesifik yang mendukung perkembangan sistem informasi bagi industri distro pada saat itu, menjadikan Revota kemudian terus berkembang bersama mitra-mitra distro Bandung dalam menghadapi dinamika industri kreatif, dengan menghadirkan layanan di bidang manajemen teknologi informasi.
Sejak menangani sistem aplikasi IT (inventory management) Invictus, Revota mulai mendapatkan mitra-mitra lain yang sejenis. Dalam 1 tahun sejak berdiri, perusahaan ini sukses menangani 10 brand distro.
“Sistem inventory management yang ditawarkan oleh Revota kepada para mitranya adalah mulai dari ide, modul produksi, modul distribusi, modul toko, bahkan sampai ke handling bank of design yang merupakan aset bagi banyak distro. Lalu karena juga menangani produk custom, Revota berkomitmen bahwa jika pelanggan atau brand berkembang, maka Revota juga harus berkembang. Kepuasan customer nomor 1, dan after sales Revota adalah yang paling penting,” lanjut Benny Sudaryanto yang juga merupakan CEO Revota.
Sistem inventory management milik Revota mulai menyebar ke daerah lainnya sejak tahun 2009, saat jaringan Internet mulai menguat dan stabil di banyak kota di Indonesia. Saat ini, Revota telah memiliki 143 mitra, bekerja sama dengan 171 brands dan 5.434 sub brands, di 160 kota dan 22 provinsi di Indonesia.
Salah satu mitra paling besar yang dimiliki Revota saat ini adalah brand Erigo (sejak tahun 2020), dimana Revota terus mendampingi pengembangan aplikasi dan sistem manajemen informasi yang diperlukan oleh brand ini dan juga turut mengembangkan sistem POS (Point of Sales) untuk menjalankan aktivasi pop up store di 120 titik di seluruh Indonesia.
Selain Erigo, brand besar lainnya yang telah menjalin kerja sama dengan Revota adalah Bloods, Maternal Disaster, Starcross, Screamous, House of Smith, Mayoutfit, SCH, Inspired, dan Warning.
Dalam perjalanannya, pengembangan sistem yang dilakukan Revota selalu bertujuan untuk memberikan solusi bagi mitranya. Inspired yang berbasis di Malang adalah salah satu distro terbesar yang menawarkan lebih dari 160 brands lokal dari seluruh Indonesia.
Dari 60 brands tersebut terdapat kendala operasional, salah satunya adalah proses input data dari masing- masing brand. Dengan adanya kendala tersebut, Revota melahirkan fitur komunikasi data sesama brand pemakai Revota. Dengan adanya fitur komunikasi data antar sesama brand tersebut, kegiatan operasional toko Inspired menjadi sangat optimal.
Kemudian Sch, yang sebelumnya dikenal sebagai RSCH & Ouval Research, memegang peranan penting sebagai salah satu pelopor dalam industri fashion di Bandung sejak awal tahun 2000-an. Bersama dengan Revota, Sch telah memainkan peran sentral dalam mengembangkan sistem yang menjadi fondasi utama untuk distribusi yang efisien hingga saat ini.
Selanjutnya ada brand Bloods yang berlokasi di kota Bandung, pada awal memakai jasa Revota, hanya memiliki 2 titik flagship. Saat ini Revota sudah melayani kebutuhan sistem brand tersebut hingga 90 titik flagship di seluruh Indonesia.
Pada bulan Juni tahun 2022, Revota bergabung dengan Restock Tech (PT Cerita Restock Teknologi Amannah), yaitu perusahaan yang juga menaungi Restock.id, perusahaan peer to peer (P2P) lending yang membantu memberikan pembiayaan alternatif kepada UMKM yang sedang berkembang dan ingin bertumbuh.
“Keunggulan Revota terletak pada pengalaman panjang sejak tahun 2004 dalam mengembangkan dan mendukung aplikasi IT untuk industri fashion apparel. Pengalaman ini membantu kami dalam membuat solusi yang matang dan teruji kepada para mitra. Kemudian, fokus yang mendalam pada industri kreatif, terutama di fashion apparel menjadi salah satu poin unik yang membedakan Revota dari para kompetitor," ungkap Ruby Agustrianto.
"Revota memiliki pemahaman yang mendalam hingga low level kebutuhan dan tantangan unik dalam industri ini, yang memungkinkan Revota untuk menghadirkan solusi IT dari hulu ke hilir, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan khusus setiap mitra,” sambung Ruby Agustrianto.
Pencapaian Revota di tahun 2023 adalah memulai perjalanan transformasi dengan melakukan penulisan ulang dan pengembangan aplikasi-aplikasi yang sudah ada guna menjawab tantangan perkembangan teknologi dan tren terkini dalam industri retail.
Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan performa aplikasi Revota, melainkan juga menghadirkan pengalaman pelanggan yang lebih modern dan sesuai dengan tuntutan zaman. Dengan komitmen ini, Revota bertekad untuk tetap memimpin dalam industri fashion, menyajikan solusi dan inovasi terkini, untuk bersama-sama berkembang dengan pelanggan setia serta merambah ke industri ritel lainnya.
Total Gross Transaction Value (GTV) Revota di tahun 2021 – sampling 46 mitra – adalah Rp1.033.147.010.530,- (sales), dengan inbound Rp6.949.606.921.192,- dan outbound Rp4.448.033.882.762,-. Di tahun 2022, dengan sampling 47 mitra, sales Revota meningkat dengan capaian Rp1.281.660.518.259,-, dengan inbound Rp9.361.076.449.164,- dan outbound Rp6.614.404.802.313,-.
Per pertengahan tahun 2023, sales Revota dengan sampling 50 mitra mencapai Rp377.929.742.508,-, dengan inbound Rp4.725.995.150.790,- dan outbound sejumlah Rp4.004.640.381.579,-.
Sejak 2021, Revota telah membantu mitra-mitranya untuk mengelola stok dan penjualan mencapai Rp2,7 Triliun hingga pertengahan 2023 melalui sistem inventory management yang ditawarkan. Target Revota di tahun 2024, yaitu bersama dengan Restock Tech akan meningkatkan efisiensi operasional dan mendukung pertumbuhan bisnis dengan mengembangkan sistem inventory management yang fleksibel dan dapat berkembang sesuai kebutuhan teknologi dan industri.
Revota akan memprioritaskan integrasi dan konektivitas yang kuat dengan sistem lain, serta mengimplementasikan automated system untuk manajemen pergerakan barang. Hal ini akan membantu Revota mengoptimalkan proses pergudangan, meningkatkan visibilitas stok, dan meminimalisir kesalahan dalam manajemen persediaan demi memberikan dukungan yang solid bagi manajemen data yang diperlukan brand atau UKM digital lainnya.
Selain itu, Revota juga berencana untuk mengembangkan ekosistem supply chain yang lebih efisien. Supply chain ini mencakup identifikasi produk yang lebih baik, kemampuan omnichannel dan penjualan berbagai saluran, termasuk sistem bagi toko brick and mortar yang terintegrasi. Revota juga akan menjadi agregator untuk pengiriman "last mile" dan menghadirkan platform kampanye di berbagai media.
Untuk mendukung semua ini, Revota akan membangun data warehouse yang kuat untuk menganalisa pasar, profil merk, segmentasi pelanggan, perilaku geografis, hingga dukungan pada proses skoring kredit, berkolaborasi dengan Restock.id.
Revota juga akan mengintegrasikan sistem prediktif untuk menganalisa tren dan melakukan proyeksi dalam berbagai aspek bisnisnya, mulai dari pemasaran hingga perubahan dalam lansekap industri yang melibatkan media sosial, politik, regulasi, dan sentiment pasar.
“Sch telah bekerja sama dengan Revota sejak tahun 2006, dan pengalaman mereka yang panjang dalam industri fashion apparel memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kemajuan perusahaan kami. Revota selalu responsif terhadap kebutuhan Sch dan memberikan solusi yang sangat teruji dalam menghadapi dinamika industri ini. Menurut pandangan kami, Revota telah membuktikan diri sebagai pakar yang andal dalam industri fashion apparel,” ungkap Owner and Chief Marketing Officer Sch, Rizky Yanuar.
“Berdasarkan data di industri ini hingga akhir kuartal tiga 2023, kami mengamati bahwa tahun ini telah menjadi tahun yang penuh tantangan secara ekonomi, market, teknologi, maupun regulasi. Dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini, Revota dengan dukungan penuh dari Restock Tech tetap menjaga fokus pada pelayanan, kolaborasi, serta inovasi, untuk terus memberikan kontribusi positif yang signifikan bagi perkembangan industri ini,” ucap Benny Sudaryanto.
(akr)