HT Sebut Indonesia Perlu Waspadai Middle Income Trap
loading...
A
A
A
JAKARTA - Berbicara tantangan ekonomi di depan sejumlah pengusaha dan anak muda, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan bahwa untuk menjadi negara maju, Indonesia perlu beranjak dari jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap .
Pembangunan manusia menuju generasi yang unggul dan berdaya saing diperlukan saat RI memasuki periode bonus demografi, saat usia produktif penduduk lebih besar dibandingkan kalangan nonproduktif.
"Kita harus bisa menjawab tantangan ledakan pertumbuhan penduduk, ini risikonya kita bisa masuk ke middle income trap. Artinya kita stuck sebagai negara berkembang terus," kata Hary dalam Futures Heroes 'Exceed & Excel Together' Young Movement Conference 2023 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
Mengambil contoh Argentina, Hary mewaspadai stagnasi ekonomi yang dibiarkan dapat semakin menurun akibat kebijakan yang salah. Baginya, pemimpin perlu mengambil langkah untuk mengatasi kesenjangan sosial, hingga pendidikan yang lemah.
Executive Chairman MNC Group ini juga menyinggung soal free market yang dirasa terlalu cepat untuk dilakukan. Free market di sini merujuk ada sistem ekonomi saat hukum supply dan demand tidak dikendalikan oleh pemerintah, alias mengikuti mekanisme pasar.
"Kita terlalu cepat menganut free market, itu artinya satu aturan berlaku untuk semua, mau kaya, mau low income, UMKM. Ini mengakibatkan yang di bawah susah naik kelas," paparnya,
Kebijakan yang tepat sasaran dinilai perlu berpihak terhadap masyarakat prasejahtera. Menurutnya ini penting untuk menjaga tatanan sosial ekonomi.
"Kalau tatanan kesejahteraan masyarakat terpengaruhi, maka orang baik bisa jadi jahat. Ini tugas kita bersama ke depan," tandasnya.
Pembangunan manusia menuju generasi yang unggul dan berdaya saing diperlukan saat RI memasuki periode bonus demografi, saat usia produktif penduduk lebih besar dibandingkan kalangan nonproduktif.
"Kita harus bisa menjawab tantangan ledakan pertumbuhan penduduk, ini risikonya kita bisa masuk ke middle income trap. Artinya kita stuck sebagai negara berkembang terus," kata Hary dalam Futures Heroes 'Exceed & Excel Together' Young Movement Conference 2023 di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Sabtu (28/10/2023).
Mengambil contoh Argentina, Hary mewaspadai stagnasi ekonomi yang dibiarkan dapat semakin menurun akibat kebijakan yang salah. Baginya, pemimpin perlu mengambil langkah untuk mengatasi kesenjangan sosial, hingga pendidikan yang lemah.
Executive Chairman MNC Group ini juga menyinggung soal free market yang dirasa terlalu cepat untuk dilakukan. Free market di sini merujuk ada sistem ekonomi saat hukum supply dan demand tidak dikendalikan oleh pemerintah, alias mengikuti mekanisme pasar.
"Kita terlalu cepat menganut free market, itu artinya satu aturan berlaku untuk semua, mau kaya, mau low income, UMKM. Ini mengakibatkan yang di bawah susah naik kelas," paparnya,
Kebijakan yang tepat sasaran dinilai perlu berpihak terhadap masyarakat prasejahtera. Menurutnya ini penting untuk menjaga tatanan sosial ekonomi.
"Kalau tatanan kesejahteraan masyarakat terpengaruhi, maka orang baik bisa jadi jahat. Ini tugas kita bersama ke depan," tandasnya.
(uka)