Rantai Pasok LPG 3 Kg Bakal Ditata, Tak Bisa Lagi Beli di Warung?

Rabu, 01 November 2023 - 20:18 WIB
loading...
Rantai Pasok LPG 3 Kg...
Rantai pasok gas LPG 3kg bakal ditata. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) angkat suara perihal rencana pemerintah untuk mengevaluasi distribusi atau rantai pasok penyaluran LPG 3 kilogram (kg) yang masih terlalu panjang. VP Corporate Communcation Pertamina Fadjar Djoko Santoso menuturkan, disrtribusi resmi seharusnya hanya sampai pangkalan saja, tidak dijual sampai ke warung.



"LPG ini bisa sampai ke warung, padahal kalau yang resminya hanya sampai pangkalan," jelasnya usai acara Pertamina Digital Expo di Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, Rabu (1/11/2023).

Fadjar pun menyarankan masyarakat untuk bisa membeli LPG langsung ke pangkalan. Sebab, ketika gas melon itu sampai ke warung-warung, maka harga jualnya ke masyarakat cendrerung melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

"Mungkin birokrasinya kita ingin supaya masyarakat bisa langsung ke pangkalan belinya, tidak beli ke warung-warung. Karena di warung itu kan harganya lebih mahal kan, mungkin di luar HET, sedangkan yang di pangkalan HET," tuturnya.

Ia pun menambahkan, kondisi inilah yang mungkin saja menjadi biang kerok kelangkaan LPG yang terjadi akhir-akhir ini.

"Makanya kemarin ada isu LPG langka, ternyata di pangkalan itu ada (stok), yang langka itu justru di warung-warung, karena mungkin warung entah dapet kiriman dari mana," tuturnya.

Namun demikian, Fadjar mengungkapkan Pertamina belum memiliki wacana untuk memangkas jalur distribusi gas melon dari warung-warung. Ia hanya bilang, pihaknya ingin merapikan jalur distribusi lPG 3 kg.

"Mungkin di pengecernya yang akan kita rapikan. Nanti ke depan akan kita data juga. Mungkin dengan sistem pendataan itu jadi semua yang membeli LPG khususnya yang 3 kg, bisa terdata dari situ," jelasnya.

Fadjar memastikan, dengan evaluasi rantai pasok LPG 3 kg, penyaluran bisa lebih tepat sasaran dan tidak akan mempersulit masyarakat mendapatkan komoditas tersebut.



"Tapi Intinya kita tidak ingin membuat repot masyarakat yang pasti, tapi kita juga ingin tetap ingin merapikan jalur distribusinya supaya nanti bisa ke yang tepat sasaran, tujuannya itu," tutupnya.

(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1861 seconds (0.1#10.140)