Berkah Beton Sadaya Bakal Ngecor Bisnisnya di Kalimantan Tengah

Rabu, 05 Agustus 2020 - 21:15 WIB
loading...
Berkah Beton Sadaya Bakal Ngecor Bisnisnya di Kalimantan Tengah
Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Giatnya pembangunan infrastuktur di Kalimantan Tengah membuat PT Berkah Beton Sadaya (BBS), perusahaan readymix, precast, beton ringan, asphalt dan hotmix, mengincar potensi bisnis di provinsi itu. Direktur Utama Berkah Beton Sadaya Hasan Muldhani mengatakan, ekspansi ke Kalimantan Tengah kemungkinan akan dilakukan paling lambat pada akhir tahun ini.

Untuk memuluskan rencana itu, BSS giat melakukan persiapan teknis maupun nonteknis. Salah satu persiapan yang dilakukan adalah mengundang Drs. Duwel Rawing, tokoh masyarakat adat Dayak, ke basis produksi perusahaan yang terletak di Subang, Jawa Barat, pada Selasa kemarin (4/8/2020).

Drs. Duwel Rawing merupakan mantan Bupati Katingan dua periode 2003-2008 dan 2008-2013 yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Tengah. Undangan dimaksudkan untuk melihat langsung persiapan-persiapan yang telah dilakukan perseroan, sekaligus untuk meminta saran yang diperlukan agar sesuai dengan kebutuhan pembangunan infrastruktur di sana. ( Baca juga:Berkunjung ke Kalteng, Jokowi Kunjungi Food Estate hingga Posko Covid-19 )

“Kedatangan Drs. Duwel Rawing kemarin, langsung diarahkan untuk meninjau quarry batu dan batching plan serta armada dan alat-alat produksi yang dimiliki oleh Berkah Beton Sadaya,” papar Hasan sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Rabu (5/8/2020).

Sebagai perusahaan industri pendukung infrastruktur yang berpengalaman, BSS diyakini mampu memenuhi kebutuhan dan permintaan infrastruktur di Kalteng. Selain itu, perseroan telah melakukan sejumlah aksi bisnis yakni membebaskan quarry batu seluas 150 ha di Kecamatan Katingan Tengah dengan potensi kandungan batu granit sebesar 45 juta MT dan 135 ha di Katingan Hilir dengan potensi batu 25 Juta MT dan pasir granit sebesar 35 Juta MT.

Sementara itu Duwel Rawing berharap agar niat baik perusahaan cepat terealisasi agar harga-harga material pendukung infrastruktur tidak terlalu mahal dan semakin terjangkau oleh masyarakat karena selama ini, untuk kebutuhan batu split maupun beton harus mendatangkan dari Kalimantan Selatan.

“Jauhnya pengangkutan membuat harga-harga tinggi dan biaya pembangunan mahal,” tanda Duwel Rawing.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1269 seconds (0.1#10.140)