Pegawai Dikasih Rp600 Ribu/Bulan Tidak Akan Meningkatkan Konsumsi, Malah Disimpan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah berencana memberi bantuan berupa uang tunai kepada setiap pegawai senilai Rp600.000 per bulan. Pemberian uang tunai ini akan diberikan kepada 13,8 juta pegawai yang bergaji di bawah Rp5 juta per bulan. Tujuan Pemerintah memberi uang tunai ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat sehingga berdampak ke pertumbuhan ekonomi.
(Baca Juga: Hore, Gaji Tambahan Rp600 Ribu/Bulan Bagi Pekerja Bakal Cair September 2020 )
Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, bahwa pekerjaan yang digolongkan pemerintah tersebut tidak akan meningkatkan konsumsi di masyarakat. Sebab dengan nilai gaji tersebut masyarakat akan cenderung menabung untuk menghadapi resesi.
"Jika diberikan uang pada kelompok itu, maka akan ditabung untuk menghadapi resesi, bukan buat konsumsi. Kalo disimpan pertumbuhan akan mandek," katanya dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
(Baca Juga: Bansos Rp600 Ribu per Bulan bagi Karyawan Menutupi Ketidakmampuan Tim Ekonomi ? )
Ia menilai, pemberian kepada kelompok gaji di bawah Rp 5 juta masih tinggi. Bahkan dengan gaji buruh yang rata-rata Rp2,9 juta masih dikategorikan mampu menghadapi krisis.
"Harusnya uang ini diprioritaskan kepada untuk kaum miskin, karena mereka pada dasarkan tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga uang didapat setiap harinya dibelanjakan untuk konsumsi," terangnya.
(Baca Juga: Hore, Gaji Tambahan Rp600 Ribu/Bulan Bagi Pekerja Bakal Cair September 2020 )
Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan, bahwa pekerjaan yang digolongkan pemerintah tersebut tidak akan meningkatkan konsumsi di masyarakat. Sebab dengan nilai gaji tersebut masyarakat akan cenderung menabung untuk menghadapi resesi.
"Jika diberikan uang pada kelompok itu, maka akan ditabung untuk menghadapi resesi, bukan buat konsumsi. Kalo disimpan pertumbuhan akan mandek," katanya dalam diskusi secara virtual di Jakarta, Kamis (6/8/2020).
(Baca Juga: Bansos Rp600 Ribu per Bulan bagi Karyawan Menutupi Ketidakmampuan Tim Ekonomi ? )
Ia menilai, pemberian kepada kelompok gaji di bawah Rp 5 juta masih tinggi. Bahkan dengan gaji buruh yang rata-rata Rp2,9 juta masih dikategorikan mampu menghadapi krisis.
"Harusnya uang ini diprioritaskan kepada untuk kaum miskin, karena mereka pada dasarkan tidak memiliki penghasilan tetap. Sehingga uang didapat setiap harinya dibelanjakan untuk konsumsi," terangnya.
(akr)