Ganjar-Mahfud Ingin Optimalkan Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia
loading...
Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud bertekad untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Foto/Ilustrasi
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon presiden dan wakil presiden, Ganjar-Mahfud, menegaskan tekad mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia. Komitmen ini tercantum dalam dokumen visi misi mereka, khususnya pada poin 3.3.2, yang menekankan pentingnya memajukan Pusat Industri Halal Dunia.
Ganjar-Mahfud berencana untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, mendukung digitalisasi, serta memperluas pasar halal baik di tingkat nasional maupun ekspor produk halal dengan melibatkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Langkah-langkah ini diyakini akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal terbesar di dunia.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia berpotensi terus menunjukkan kestabilannya, terutama jika dilihat dari konsumen Muslim dunia. Menurut laporan Dinar Standard, proyeksinya menunjukkan bahwa umat Muslim global diperkirakan akan menghabiskan hingga USD2,8 trilliun untuk produk halal pada tahun 2025.
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, mencapai 241,7 juta orang pada tahun 2022, yang setara dengan 87% dari total penduduk. Diperkirakan bahwa pengeluaran umat Muslim Indonesia untuk produk dan layanan yang memenuhi standar halal akan terus meningkat, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 14,96% hingga tahun 2025, mencapai USD281,6 miliar.
Dari data tersebut maka ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dengan sektor-sektor industri yang dapat mendorong Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia yang direncanakan oleh Ganjar-Mahfud. Kira-kira apa saja sektor potensialnya? Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Sektor Industri yang Dapat Mendorong Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia
1. Makanan & Minuman
Sektor makanan dan minuman mendominasi pasar halal di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PPJI di PT. Surveyor Indonesia, Indonesia, dengan populasi Muslim sebanyak 229,6 juta pada tahun 2020, memegang posisi sebagai pasar ekonomi halal domestik terbesar di dunia.
Sektor makanan halal sendiri mencapai total nilai 135 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun tersebut. Oleh karena itu, fokus pengembangan makanan dan minuman halal ini bisa menjadi potensi besar bagi Indonesia sebagai eksportir produk konsumsi halal ke berbagai negara di dunia.
2. Busana
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal fesyen. Data dari State of the Global Islamic Economy Report 2019-2020 menunjukkan bahwa umat Islam menghabiskan USD 283 miliar untuk produk pakaian, dengan proyeksi sektor fesyen tumbuh menjadi USD 402 miliar pada 2024. Industri busana muslim Indonesia terus berkembang, dengan ekspor sektor tersebut mencapai USD 9,2 miliar pada tahun 2019.
Indonesia juga menduduki posisi ketiga dalam Top 10 Modest Fashion dan Top 10 Fashion Muslim Consumer Markets, dengan total pengeluaran sebesar USD 21 miliar. Dalam mewujudkan ambisi menjadi pusat industri halal fesyen dunia, dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan kolaborasi antarindustri, menjadi kunci penting. Potensi ekspor yang menjanjikan, keberagaman desain, dan pertumbuhan brand lokal turut menjadi faktor yang mendukung Indonesia menuju kiblat fesyen muslim global.
3. Wisata
Mengembangkan pariwisata Indonesia sebagai bagian dari Pusat Industri Halal Dunia oleh Ganjar-Mahfud adalah hal yang masuk akal. Menurut Laporan Mastercard Crescentrating Global Travel Market Index (GMTI) 2019, diprediksi akan ada 230 juta wisatawan muslim secara global pada 2026, yang meningkat dari 140 juta pada 2018.
Indonesia yang diakui sebagai negara dengan Wisata Halal Terbaik di Dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2019, memiliki potensi besar dalam mengembangkan wisata halal. Prestasi ini diperkuat oleh fakta bahwa 20% dari total turis asing yang datang ke Indonesia merupakan wisatawan muslim. Pulau Lombok, salah satu destinasi potensial wisata halal di Indonesia, telah meraih penghargaan sebagai The World Best Halal Tourism Destination pada 2015 dan terus meningkat dalam kualitas layanan komunikasi. Dengan modal jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat industri halal dunia dalam sektor pariwisata.
Demikian informasi seputar sektor-sektor industri yang dapat dikembangkan oleh Indonesia berdasarkan rencana pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dalam mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia.
Ganjar-Mahfud berencana untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah, mendukung digitalisasi, serta memperluas pasar halal baik di tingkat nasional maupun ekspor produk halal dengan melibatkan Usaha Kecil Menengah (UKM). Langkah-langkah ini diyakini akan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Dengan mayoritas penduduk Indonesia memeluk agama Islam, negara ini memiliki potensi besar untuk menjadi pusat industri halal terbesar di dunia.
Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia berpotensi terus menunjukkan kestabilannya, terutama jika dilihat dari konsumen Muslim dunia. Menurut laporan Dinar Standard, proyeksinya menunjukkan bahwa umat Muslim global diperkirakan akan menghabiskan hingga USD2,8 trilliun untuk produk halal pada tahun 2025.
Indonesia, sebagai negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia, mencapai 241,7 juta orang pada tahun 2022, yang setara dengan 87% dari total penduduk. Diperkirakan bahwa pengeluaran umat Muslim Indonesia untuk produk dan layanan yang memenuhi standar halal akan terus meningkat, dengan proyeksi pertumbuhan sebesar 14,96% hingga tahun 2025, mencapai USD281,6 miliar.
Dari data tersebut maka ada banyak potensi yang bisa dikembangkan dengan sektor-sektor industri yang dapat mendorong Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia yang direncanakan oleh Ganjar-Mahfud. Kira-kira apa saja sektor potensialnya? Berikut rangkumannya dari berbagai sumber.
Sektor Industri yang Dapat Mendorong Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia
1. Makanan & Minuman
Sektor makanan dan minuman mendominasi pasar halal di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) PPJI di PT. Surveyor Indonesia, Indonesia, dengan populasi Muslim sebanyak 229,6 juta pada tahun 2020, memegang posisi sebagai pasar ekonomi halal domestik terbesar di dunia.
Sektor makanan halal sendiri mencapai total nilai 135 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada tahun tersebut. Oleh karena itu, fokus pengembangan makanan dan minuman halal ini bisa menjadi potensi besar bagi Indonesia sebagai eksportir produk konsumsi halal ke berbagai negara di dunia.
2. Busana
Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi besar dalam mengembangkan industri halal fesyen. Data dari State of the Global Islamic Economy Report 2019-2020 menunjukkan bahwa umat Islam menghabiskan USD 283 miliar untuk produk pakaian, dengan proyeksi sektor fesyen tumbuh menjadi USD 402 miliar pada 2024. Industri busana muslim Indonesia terus berkembang, dengan ekspor sektor tersebut mencapai USD 9,2 miliar pada tahun 2019.
Indonesia juga menduduki posisi ketiga dalam Top 10 Modest Fashion dan Top 10 Fashion Muslim Consumer Markets, dengan total pengeluaran sebesar USD 21 miliar. Dalam mewujudkan ambisi menjadi pusat industri halal fesyen dunia, dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan kolaborasi antarindustri, menjadi kunci penting. Potensi ekspor yang menjanjikan, keberagaman desain, dan pertumbuhan brand lokal turut menjadi faktor yang mendukung Indonesia menuju kiblat fesyen muslim global.
3. Wisata
Mengembangkan pariwisata Indonesia sebagai bagian dari Pusat Industri Halal Dunia oleh Ganjar-Mahfud adalah hal yang masuk akal. Menurut Laporan Mastercard Crescentrating Global Travel Market Index (GMTI) 2019, diprediksi akan ada 230 juta wisatawan muslim secara global pada 2026, yang meningkat dari 140 juta pada 2018.
Indonesia yang diakui sebagai negara dengan Wisata Halal Terbaik di Dunia versi Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2019, memiliki potensi besar dalam mengembangkan wisata halal. Prestasi ini diperkuat oleh fakta bahwa 20% dari total turis asing yang datang ke Indonesia merupakan wisatawan muslim. Pulau Lombok, salah satu destinasi potensial wisata halal di Indonesia, telah meraih penghargaan sebagai The World Best Halal Tourism Destination pada 2015 dan terus meningkat dalam kualitas layanan komunikasi. Dengan modal jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat industri halal dunia dalam sektor pariwisata.
Demikian informasi seputar sektor-sektor industri yang dapat dikembangkan oleh Indonesia berdasarkan rencana pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud dalam mewujudkan Indonesia sebagai Pusat Industri Halal Dunia.
(fjo)
Explore More