Siap Kelola Enam Blok Migas Terminasi, Pertamina Tunggu Jawaban

Kamis, 02 November 2017 - 21:32 WIB
Siap Kelola Enam Blok Migas Terminasi, Pertamina Tunggu Jawaban
Siap Kelola Enam Blok Migas Terminasi, Pertamina Tunggu Jawaban
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku siap untuk mengelola wilayah kerja migas yang habis masa kontraknya. Dari delapan blok migas terminasi yang ditawarkan, perseroan mengaku telah siap untuk mengelola enam blok.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan proposal kepada pemerintah untuk mengelola enam wilayah kerja tersebut. Enam blok tersebut berdasarkan kajian, masuk dalam keekonomian Pertamina.

"WK Terminasi, belum ada perubahan status. 6 WK kita sudah sampaikan proposal. Karena tim kita sudah mengkaji komersialnya, keekonomiannya bahwa enam WK itu keekonomiannya bagus. Dan kita sudah menyampaikan proposal kalau kita mengelola itu seperti apa," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Sayangnya, hingga saat ini pemerintah belum memberikan jawaban terhadap proposal yang diajukan perseroan tersebut. "Kalau posisi sekarang seperti apa, ya kita menunggu dari pemerintah kapan kita bisa mendiskusikan usulan kita seperti apa," imbuh dia.

Sementara terkait dua blok yang belum diminati perseroan, yakni blok Attaka dan blok East Kalimanfan, Syamsu berdalih bahwa pihaknya masih membutuhkan waktu untuk melakukan kajian. Mengingat, dua blok tersebut adalah lapangan migas unitisasi.

"Yang dua, Attaka dan East Kalimantan itu kan unitisasi, kita minta waktu tambahan tiga bulan untuk evaluasi. Karena di Eastkal ada beban ASR yang cukup besar sehingga hit keekonomian kita. Ini posisinya seperti itu," tandasnya.

Sebagai informasi, pada awal tahun lalu, pemerintah melakukan terminasi kontrak existing delapan WK migas yang akan kedaluwarsa 2018 mendatang. Setelah diterminasi, pemerintah menunjuk Pertamina untuk mengelola blok-blok migas tersebut. Rencananya, kontrak bagi delapan blok ini akan menganut rezim kontrak bagi hasil produksi (Production Sharing Contract/PSC) Gross Split.

Dari delapan blok migas tersebut, lima di antaranya merupakan peralihan dari kontraktor yang berbeda. WK migas itu terdiri dari blok Sanga-Sanga yang dioperatori Virginia Indonesia Co LLC, blok South East Sumatera yang dioperatori CNOOC SES Ltd, blok Tengah oleh Total E&P Indonesie, blok East Kalimantan yang dioperatori Chevron Indonesia Company, dan blok Attaka yang sebelumnya dioperatori Inpex Corporation.

Sementara itu, tiga blok lain yang terdiri dari blok North Sumatera Offshore (NSO) dan dua blok berbentuk Joint Operating Body (JOB) Tuban dan Ogan Komering sebelumnya sudah dikerjakan oleh Pertamina.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6717 seconds (0.1#10.140)