Bisnis SPBU Swasta Asing yang Bertahan di Indonesia

Sabtu, 04 November 2017 - 17:00 WIB
Bisnis SPBU Swasta Asing yang Bertahan di Indonesia
Bisnis SPBU Swasta Asing yang Bertahan di Indonesia
A A A
OKTOBER 2012 lalu, Petronas, gergasi minyak asal jiran Malaysia, lempar handuk jualan bensin di Indonesia. Sebanyak 34 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Petronas terpaksa tutup karena penjualannya yang sedikit tak bisa menutupi biaya operasionalnya. Petronas jelas keok oleh Pertamina, Shell, dan Total.

Ada banyak sebab yang membuat SPBU Petronas berhenti mengalirkan bensinnya. Salah satunya adalah sikap sentimen masyarakat Indonesia terhadap Malaysia. Maklumlah, dalam beberapa kasus, jiran itu kerap memancing emosi masyarakat kita. "Pola dan model komunikasi Malaysia yang dalam beberapa hal membuat tidak nyaman, saya kira menjadi kontribusi," ujar Komaidi Notonegro, pengamat energi dari ReforMiner Institute, Rabu (1/11/2017).

Gulung tikarnya Petronas jelas mengindikasikan bahwa kompetisi bisnis bensin di Indonesia kelewat sengit. Jadi, jangan sembarang membuka SPBU kalau tak punya strategi khusus dalam menghadapi persaingan. Bisa-bisa bernasib seperti Petronas.

Nah, lima tahun kemudian, setelah SPBU Petronas bubar, bisnis SPBU kembali menjadi buah bibir. Gara-garanya adalah kehadiran sebuah SPBU milik PT Vivo Energy Indonesia di kawasan Cilangkap, Jakarta Timur, akhir Oktober lalu. SPBU yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan itu menjadi pergunjingan hangat sejumlah kalangan.

Bagaimana tidak? Vivo mengejutkan masyarakat karena menjual bensin merek Revvo 89 dengan RON 89 seharga Rp6.100 per liter. Harga itu lebih murah jika dibandingkan dengan bensin Premium dengan RON 88 keluaran Pertamina yang dibanderol Rp6.500 per liter.

Pertanyaan, apakah Vivo akan bernasib sama dengan Petronas? Simak laporan selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 36/VI/2017 yang terbit Senin (6/11/2017).

Bisnis SPBU Swasta Asing yang Bertahan di Indonesia

(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0277 seconds (0.1#10.140)