Harga Minyak Dunia Naik Tipis meski Pasokan Meningkat

Kamis, 09 November 2017 - 09:41 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Tipis meski Pasokan Meningkat
Harga Minyak Dunia Naik Tipis meski Pasokan Meningkat
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia naik tipis pada hari ini setelah jatuh di akhir sesi sebelumnya, didukung oleh selisih pasokan yang terus berlanjut yang dipimpin oleh OPEC dan Rusia.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (9/11/2017), harga minyak brent berada di level USD63,66 per barel pada pukul 01.55 GMT, naik 17 sen atau 0,3% dari penutupan terakhir mereka. Namun, masih di bawah sekitar USD1 dari level tertinggi lebih dari dua tahun di posisi USD64,65 per barel yang dicapai awal pekan ini.

Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD56,92 per barel, naik 11 sen atau 0,2%. Namun, masih di bawah level tertinggi dalam dua tahun di posisi USD57,69 per barel.

Para pelaku pasar mengatakan, kenaikan harga yang telah mendorong minyak mentah brent lebih dari 40% sejak Juli mungkin telah berjalan seiring kenaikan pasokan AS dan beberapa indikator perlambatan permintaan.

Dukungan utama berasal dari usaha yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk menahan persediaan guna memperketat pasar dan menopang harga.

OPEC akan membahas kebijakan produksi selama pertemuan pada 30 November, dan diharapkan kelompok tersebut akan memperpanjang pemotongan di luar batas akhir dari kesepakatan saat ini bahwa kesepakatan pemotongan produksi dilakukan hingga Maret 2018.

"Dengan kesepakatan OPEC/non-OPEC diluar perkiraan pada Maret 2018, harga bisa menjadi lebih kuat dan untuk sementara mencapai kisaran USD65-USD70 per barel pada 2018," kata konsultan energi FGE.

Meskipun demikian, banyak analis mengatakan bahwa kenaikan harga yang kuat dalam beberapa bulan terakhir mungkin akan berjalan, setidaknya untuk saat ini.

Administrasi Informasi Energi kemarin mengatakan bahwa stok minyak mentah AS naik 2,2 juta barel pada pekan ini menjadi 457,14 juta barel. Ini bertentangan dengan ekspektasi analis terhadap penurunan 2,9 juta barel.

Produksi minyak mentah AS naik 67.000 barel per hari (bpd) menjadi 9,62 juta bpd, rekor tertinggi. Kunci untuk beberapa pekan terakhir tahun ini adalah apakah para pedagang tetap meyakini tentang taruhan besar mereka pada kenaikan harga lebih lanjut, atau apakah mereka menjual dari posisi ini, puas dengan kenaikan kuat baru-baru ini.

"Tidak masalah seberapa bullish fundamentalnya, ketika aset bergerak vertikal, selalu ada ruang untuk mundur dan konsolidasi pergerakan harga baru-baru ini. Di situlah harga minyak menemukan diri mereka pagi ini," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar pada pialang berjangka AxiTrader.

FGE juga memperingatkan bahwa sementara fundamental menguat untuk bulan-bulan mendatang, prospek jangka panjang lebih lemah karena meningkatnya produksi serpih AS serta potensi kenaikan pasokan OPEC dan Rusia setelah berakhirnya kesepakatan pemotongan. "Ini bisa berakibat pada harga yang lebih rendah di 2019," kata FGE.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9317 seconds (0.1#10.140)