Erick Thohir Target Merger AP I dan II Kelar Desember Mendatang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan penggabungan atau merger PT Angkasa Pura I (Persero) atau AP I dan PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II rampung Desember 2023. Menurut Erick, merger kedua operator bandara pelat merah itu akan serupa PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.
Terkait implementasi konsolidasi AP I dan AP II, Erick memastikan bisa didorong di Desember tahun ini. Aksi korporasi itu pun dipandang bisa mendukung sektor pariwisata yang bakal menjadi andalan pemerintah.
“Kita coba ya (realisasi merger Desember) karena sekarang tourism jadi income negara terbesar nantinya,” ujar Erick saat ditemui wartawan, ditulis Senin (20/11/2023).
Selain efisiensi bisnis, lanjut dia, merger juga akan memperkuat infrastruktur industri bandara di dalam negeri. Dengan langkah ini bandara di Indonesia bisa naik kelas di level global.
“Efisiensi membangun infrastruktur industri dari bandara kita harus naik kelas,” paparnya.
Menurutnya, Indonesia harus menyesuaikan bisnis bandaranya. Selain bisa bersaing dengan Bandara Changi di Singapura, beberapa bandara di Indonesia juga over capacity alias kelebihan kapasitas.
Bandara yang dipandang sudah over capacity adalah bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Selain itu potensi kelebihan kapasitas juga terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Singapura terminal terbarunya wow! Kita harus mulai dapatasi bangun bandara berskala internasional. Di jakarta setelah covid udah over capacity,” ucap Erick.
“Bali juga sudah mulai over capacity. Apalagi kita lihat Mandalika, Labuan Bajo jadi potensi, jadi mau gak mau harus kita terus tingkatkan karena ini sebagai income ke depan,” turur dia.
Terkait implementasi konsolidasi AP I dan AP II, Erick memastikan bisa didorong di Desember tahun ini. Aksi korporasi itu pun dipandang bisa mendukung sektor pariwisata yang bakal menjadi andalan pemerintah.
“Kita coba ya (realisasi merger Desember) karena sekarang tourism jadi income negara terbesar nantinya,” ujar Erick saat ditemui wartawan, ditulis Senin (20/11/2023).
Selain efisiensi bisnis, lanjut dia, merger juga akan memperkuat infrastruktur industri bandara di dalam negeri. Dengan langkah ini bandara di Indonesia bisa naik kelas di level global.
“Efisiensi membangun infrastruktur industri dari bandara kita harus naik kelas,” paparnya.
Menurutnya, Indonesia harus menyesuaikan bisnis bandaranya. Selain bisa bersaing dengan Bandara Changi di Singapura, beberapa bandara di Indonesia juga over capacity alias kelebihan kapasitas.
Bandara yang dipandang sudah over capacity adalah bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta). Selain itu potensi kelebihan kapasitas juga terjadi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.
“Singapura terminal terbarunya wow! Kita harus mulai dapatasi bangun bandara berskala internasional. Di jakarta setelah covid udah over capacity,” ucap Erick.
“Bali juga sudah mulai over capacity. Apalagi kita lihat Mandalika, Labuan Bajo jadi potensi, jadi mau gak mau harus kita terus tingkatkan karena ini sebagai income ke depan,” turur dia.