Ganjar Creasi Gelar Pelatihan Sablon Tradisional Buat Milenial dan Gen Z
loading...
A
A
A
JAKARTA - Generasi Alumni Muda Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam sukarelawan Ganjar Creasi (G-Creasi) menggelar pelatihan sablon tradisional.
Pelatihan yang digelar di Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), diikuti oleh milenial dan gen z di Kota Pahlawan. Menggandeng praktisi sablon kaus, pelatihan ini digelar dalam rangka memberikan bekal keterampilan kepada anak muda Surabaya di bidang sablon.
"Kami melihat di bidang penyablonan ini banyak generasi milenial dan z yang tertarik. Jadi kami berinisiatif mengadakan acara ini," kata Afrim Rifky Ariel selaku Korda G-Creasi Surabaya dalam siaran persnya.
Dalam pelatihan tersebut, G-Creasi memberikan pengetahuan praktik mengenai sablon tradisional dengan teknik cukil. Teknik ini menggunakan papan kayu yang dipahat membentuk gambar sebagai media cetak di permukaan kain.
Pertama-tama para milenial dan gen z diperkenalkan bahan-bahan dasar sablon cukil seperti kertas sebagai alas cetak, papan kayu, minyak tanah, kain, tinta, hingga rol karet.
Kemudian mereka diajarkan proses menyablon, mulai dari pemberian tinta pada papan kayu yang sudah dipahat bergambar, menginjak-injak papan tersebut pada permukaan kain, hingga menjemur hasil cetakannya.
Menurut Afrim, skill sablon tradisional teknik cukil ini bisa menjadi modal awal bagi milenial dan gen z untuk membuka usaha. Dengan peralatan yang relatif murah dan mudah didapat, Afrim yakin bisnis mereka dapat berkembang.
"Di Surabaya sendiri potensinya sangat besar. Bisnis konveksi penyablonan ini banyak yang sudah berkembang pesat dan bisa menjadi matapencaharian," tutur Afrim.
Pelatihan yang digelar di Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur (Jatim), diikuti oleh milenial dan gen z di Kota Pahlawan. Menggandeng praktisi sablon kaus, pelatihan ini digelar dalam rangka memberikan bekal keterampilan kepada anak muda Surabaya di bidang sablon.
"Kami melihat di bidang penyablonan ini banyak generasi milenial dan z yang tertarik. Jadi kami berinisiatif mengadakan acara ini," kata Afrim Rifky Ariel selaku Korda G-Creasi Surabaya dalam siaran persnya.
Dalam pelatihan tersebut, G-Creasi memberikan pengetahuan praktik mengenai sablon tradisional dengan teknik cukil. Teknik ini menggunakan papan kayu yang dipahat membentuk gambar sebagai media cetak di permukaan kain.
Pertama-tama para milenial dan gen z diperkenalkan bahan-bahan dasar sablon cukil seperti kertas sebagai alas cetak, papan kayu, minyak tanah, kain, tinta, hingga rol karet.
Kemudian mereka diajarkan proses menyablon, mulai dari pemberian tinta pada papan kayu yang sudah dipahat bergambar, menginjak-injak papan tersebut pada permukaan kain, hingga menjemur hasil cetakannya.
Menurut Afrim, skill sablon tradisional teknik cukil ini bisa menjadi modal awal bagi milenial dan gen z untuk membuka usaha. Dengan peralatan yang relatif murah dan mudah didapat, Afrim yakin bisnis mereka dapat berkembang.
"Di Surabaya sendiri potensinya sangat besar. Bisnis konveksi penyablonan ini banyak yang sudah berkembang pesat dan bisa menjadi matapencaharian," tutur Afrim.